Setiap orang pasti pernah melewati masa-masa sulit yang membuat mereka stres dan depresi. Jika mengalaminya, sebaiknya Anda berhati-hati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres bisa berakibat buruk pada jantung.
Peneliti menemukan adanya peningkatan penyakit jantung pada orang yang mengalami trauma dan depresi. Stres berkepanjangan akan meningkatkan hormon tertentu yang kemudian menyebabkan tekanan darah dan gula darah naik. Pada akhirnya, ini menyebabkan jantung lebih rentan rusak.
Tak hanya memperburuk keadaan jantung, stres dan depresi juga memicu kemarahan, sikap putus asa, serta perilaku buruk seperti minum alkohol dan makan terlalu banyak. Hasil ini ditemukan setelah peneliti mengamati 207.954 veteran perang di California dan Nevada berusia 46 - 74 tahun.
Para veteran yang memiliki depresi dan trauma kemudian dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki depresi dan trauma. Semua partisipan tidak memiliki diabetes dan penyakit jantung pada awal penelitian, seperti dilansir oleh NBC News (10/03/2013).
Setelah dua tahun penelitian, ditemukan bahwa 35 persen partisipan yang memiliki depresi dan trauma telah mengembangkan diabetes dan penyakit jantung. Sementara itu, hanya 19 persen orang yang tidak mengalami trauma dan depresi yang memilikinya.
Peneliti juga menemukan tingginya risiko sindrom metabolisme, kelainan yang disebabkan oleh faktor risiko penyakit jantung seperti lemak, kolesterol, tekanan darah, dan tingkat gula darah yang tinggi. Sekitar 53 persen veteran yang memilikinya, sementara hanya 37 persen partisipan tanpa depresi yang mengalaminya.
Peneliti menemukan adanya peningkatan penyakit jantung pada orang yang mengalami trauma dan depresi. Stres berkepanjangan akan meningkatkan hormon tertentu yang kemudian menyebabkan tekanan darah dan gula darah naik. Pada akhirnya, ini menyebabkan jantung lebih rentan rusak.
Tak hanya memperburuk keadaan jantung, stres dan depresi juga memicu kemarahan, sikap putus asa, serta perilaku buruk seperti minum alkohol dan makan terlalu banyak. Hasil ini ditemukan setelah peneliti mengamati 207.954 veteran perang di California dan Nevada berusia 46 - 74 tahun.
Para veteran yang memiliki depresi dan trauma kemudian dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki depresi dan trauma. Semua partisipan tidak memiliki diabetes dan penyakit jantung pada awal penelitian, seperti dilansir oleh NBC News (10/03/2013).
Setelah dua tahun penelitian, ditemukan bahwa 35 persen partisipan yang memiliki depresi dan trauma telah mengembangkan diabetes dan penyakit jantung. Sementara itu, hanya 19 persen orang yang tidak mengalami trauma dan depresi yang memilikinya.
Peneliti juga menemukan tingginya risiko sindrom metabolisme, kelainan yang disebabkan oleh faktor risiko penyakit jantung seperti lemak, kolesterol, tekanan darah, dan tingkat gula darah yang tinggi. Sekitar 53 persen veteran yang memilikinya, sementara hanya 37 persen partisipan tanpa depresi yang mengalaminya.
Source:http://www.terapisehat.com/2014/12/awas-stres-bisa-menggerogoti-jantung.html
No comments:
Post a Comment