Sebelum memutuskan "I do,", selidiki dulu aset dan liability calon pasangan Anda. Jangan takut akan dianggap matre, karena memang sebaiknya ini dilakukan untuk menyelamatkan kehidupan perkawinan kelak. Cinta memang penting, tapi keamanan finansial juga perlu diperhatikan. Ingat, banyak perkawinan kandas gara-gara faktor ekonomi.
Oke, cobalah hitung berapa nilai aset yang dimiliki oleh calon pasangan Anda. Berapa liability (utang dan kewajiban) yang menjadi beban calon pasangan Anda?
Asset - Liability = Net Worth
Pertanyaannya kemudian, apakah Anda tetap mau menikah dengan kekasih bila ternyata dia memiliki net worth sebesar minus Rp 250 juta, sedangkan gaji dia hanya sebesar Rp 5 juta dan gaji Anda pun sebesar itu?
Bila Anda dan pasangan sama-sama lajang dan belum pernah menikah, berangkat dari kelas ekonomi yang sama, dan memiliki net worth yang sama kecil atau besarnya, mungkin Anda bisa mengabaikan financial check up ini. Namun, bila Anda berada dalam dua kondisi di bawah ini, sangat disarankan untuk melakukannya sebelum telanjur melangkah ke penghulu.
1. Anda dan dia berasal dari kelas ekonomi yang berbeda.
Misalnya Anda berasal dari keluarga yang sangat kaya, sementara si dia entah dari mana. Walau Anda dalam rentang usia yang setara, tetapi bila terjadi gap yang terlampau jauh, maka hal ini perlu diwaspadai, apakah pernikahan ini memiliki motif ekonomi? Pasalnya, saat ini sangat banyak perkawinan yang dilatarbelakangi oleh motif ekonomi atau "perbaikan nasib". Sebenarnya hal itu sah-sah saja, sepanjang kedua belah pihak telah memahami posisi ekonomi masing-masing dan menerima dengan pikiran sadar dan hati yang lapang dan tulus.
2. Si dia pernah menikah
Financial check up seperti ini juga berlaku bagi mereka yang akan menikah pernah mengalami pernikahan sebelumnya. Jadi bila calon pasangan Anda pernah menikah sebelumnya, cobalah cari tahu untuk hal-hal berikut ini:
a. Apakah dia menduda karena kematian atau perceraian?
b. Apakah dia memiliki kewajiban atau tanggung jawab pada istri atau anak-anak dari perkawinannya yang pertama?
c. Berapa bagian dari gaji calon pasangan yang harus diberikan kepada keluarga lamanya, dan berapa sisanya untuk keluarga yang akan Anda bangun bersamanya?
d. Berapa total asset and liability serta net worth yang akan dibawa ke dalam perkawinan Anda dengannya? Apabila Anda memiliki net worth sebesar, katakanlah Rp 10 miliar, namun calon Anda yang duda itu memiliki total net worth minus Rp 20 miliar, akibat utang bisnis di mana-mana dan utang bank. Serta semua asetnya telah diagunkan juga ke bank. Apakah Anda mau "mengorbankan" dan "menukarkan" aset Adna dengan cinta kekasih Anda? Poinnya di sini adalah:
"Apakah cinta Anda akan tetap utuh dan indah, bila ternyata dalam perkawinan Anda, menghasilkan akumulasi net worth yang buruk?"
"Apakah Anda akan tetap mencintai pangeran yang tampan namun memiliki utang yang sangat besar dan membahayakan Anda?"
Keputusan di tangan Anda, namun kebahagiaan dan penderitaan menjadi konsekuensinya. Ingatlah, hidup ini tak cukup hanya dengan cinta.
(Majalah Chic, Kompas,Senin, 5/4/2010)
Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/mengukur-pendapatan-si-dia-dan-anda.html
No comments:
Post a Comment