Lepidium Peruvianum Chacon menyeimbangkan hormon secara alami. Ilmuwan yang berperan banyak pada pengetahuan terkini tentang Lepidium Peruvianum Chacon adalah Dr. Chacon, seorang ahli biologi pada Universitas San Marcos di Lima,Peru.
Dr. Chacon menyatakan bahwa Lepidium Peruvianum Chacon bekerja dengan cara yang berbeda secara fundamental dengan TSH, memicu fungsi optimal dari hipotalamus dan pituitari, dengan demikian meningkatkan fungsi dari keseluruhan kinerja kelenjar endokrin dalam memproduksi hormon tubuh.Penting untuk diingat bahwa Lepidium Peruvianum Chacon tidak mengandung hormon, tetapi cara kerjanya dalam tubuh merangsang pituitari untuk memproduksi hormon-hormon prekusor , yang akhirnya menyeimbangkan kadar estrogen, progesteron dan testosteron, juga membantu untuk menyeimbangkan kelenjar adrenalin, tiroid dan pankreas.
Tetapi ini terjadi secara alami, tidak dengan obat-obatan yang bekerja seperti bom waktu, yang membuat seluruh sistem tubuh ke dalam suatu keadaan yang berbahaya dalam kebingungan. “Dibanding TSH, jutaan wanita percaya kepada suatu obat yang telah digunakan selama 2000 tahun yang aman dan sangat efektif : suatu herbal cruciferous dari Peru yang bernama Lepidium Peruvianum Chacon.â€
Dr. Chacon menemukan kandungan Lepidium Peruvianum Chacon dapat merangsang sistem endokrin, melalui beberapa penelitian yang membuatnya berkesimpulan bahwa komponen herbal ini bekerja pada kelenjar hipotalamus-pituitari. Ini juga menjelaskan mengapa efeknya pada manusia tidak terbatas pada ovarium dan testis, tetapi juga bekerja pada adrenalin, memberikan suatu rasa dari vitalitas dan energi yang besar juga sebaik kinerjanya pada pankreas dan tiroid. Dr. Chacon de Popovici, Ph.D., disadur dari majalah Nature & Health.
Efek Lepidium Peruvianum Chacon Pada Kelenjar Endokrin (Dr. Gloria Chacon de Popovici, Townsend Letter For Doctors & Patients, 1998) Alkaloida pada akar Lepidium Peruvianum Chacon bukan hormon tumbuh-tumbuhan, yang menghasilkan efek kesuburan pada ovarium dan testis. Melalui percobaan, Dr. Chacon berkesimpulan bahwa alkaloida bekerja pada poros hipotalamus-pituitari yang menjelaskan mengapa tikus jantan dan betina terpengaruh pada masalah kesesuaian jenis kelamin. Hal ini juga menjelaskan mengapa efeknya pada manusia tidak terbatas pada ovarium dan testis, tetapi juga bekerja pada adrenal, memberikan suatu rasa vitalitas dan energi yang lebih besar, sama halnya pada pankreas dan tiroid.
Efek fertilitas dan kerja Lepidium Peruvianum Chacon pada sistem reproduksi (Dr. Gonzales, Universidad Peruana Cayetano Heredia, 2001) Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan 85% jumlah sperma, meningkatkan motilitas (gerak spontan) & kualitas sperma pada pria juga meningkatkan sistem reproduksi pada mamalia. Efek Lepidium Peruvianum Chacon pada aktivitas seksual (Dr. Zheng, Shenyang Medical College, 2000). Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan aktivitas seksual & menurunkan gangguan Disfungsi Ereksi pada hewan percobaan.
Dr. Chacon menyatakan bahwa Lepidium Peruvianum Chacon bekerja dengan cara yang berbeda secara fundamental dengan TSH, memicu fungsi optimal dari hipotalamus dan pituitari, dengan demikian meningkatkan fungsi dari keseluruhan kinerja kelenjar endokrin dalam memproduksi hormon tubuh.Penting untuk diingat bahwa Lepidium Peruvianum Chacon tidak mengandung hormon, tetapi cara kerjanya dalam tubuh merangsang pituitari untuk memproduksi hormon-hormon prekusor , yang akhirnya menyeimbangkan kadar estrogen, progesteron dan testosteron, juga membantu untuk menyeimbangkan kelenjar adrenalin, tiroid dan pankreas.
Tetapi ini terjadi secara alami, tidak dengan obat-obatan yang bekerja seperti bom waktu, yang membuat seluruh sistem tubuh ke dalam suatu keadaan yang berbahaya dalam kebingungan. “Dibanding TSH, jutaan wanita percaya kepada suatu obat yang telah digunakan selama 2000 tahun yang aman dan sangat efektif : suatu herbal cruciferous dari Peru yang bernama Lepidium Peruvianum Chacon.â€
Dr. Chacon menemukan kandungan Lepidium Peruvianum Chacon dapat merangsang sistem endokrin, melalui beberapa penelitian yang membuatnya berkesimpulan bahwa komponen herbal ini bekerja pada kelenjar hipotalamus-pituitari. Ini juga menjelaskan mengapa efeknya pada manusia tidak terbatas pada ovarium dan testis, tetapi juga bekerja pada adrenalin, memberikan suatu rasa dari vitalitas dan energi yang besar juga sebaik kinerjanya pada pankreas dan tiroid. Dr. Chacon de Popovici, Ph.D., disadur dari majalah Nature & Health.
Efek Lepidium Peruvianum Chacon Pada Kelenjar Endokrin (Dr. Gloria Chacon de Popovici, Townsend Letter For Doctors & Patients, 1998) Alkaloida pada akar Lepidium Peruvianum Chacon bukan hormon tumbuh-tumbuhan, yang menghasilkan efek kesuburan pada ovarium dan testis. Melalui percobaan, Dr. Chacon berkesimpulan bahwa alkaloida bekerja pada poros hipotalamus-pituitari yang menjelaskan mengapa tikus jantan dan betina terpengaruh pada masalah kesesuaian jenis kelamin. Hal ini juga menjelaskan mengapa efeknya pada manusia tidak terbatas pada ovarium dan testis, tetapi juga bekerja pada adrenal, memberikan suatu rasa vitalitas dan energi yang lebih besar, sama halnya pada pankreas dan tiroid.
Efek fertilitas dan kerja Lepidium Peruvianum Chacon pada sistem reproduksi (Dr. Gonzales, Universidad Peruana Cayetano Heredia, 2001) Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan 85% jumlah sperma, meningkatkan motilitas (gerak spontan) & kualitas sperma pada pria juga meningkatkan sistem reproduksi pada mamalia. Efek Lepidium Peruvianum Chacon pada aktivitas seksual (Dr. Zheng, Shenyang Medical College, 2000). Lepidium Peruvianum Chacon meningkatkan aktivitas seksual & menurunkan gangguan Disfungsi Ereksi pada hewan percobaan.
Source:http://www.terapisehat.com/2014/04/studi-klinis-tentang-peran-lepidium_10.html
No comments:
Post a Comment