Bagi ibu bekerja, pemberian ASI eksklusif tetap bisa dilakukan dengan memerah dan menyimpan ASI dalam lemari pendingin dengan menggunakan wadah yang benar. Sebelum diberikan kepada bayi, ASIP yang disimpan di lemari pendingin harus melalui tahap berikut ini :
Ambil ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (yang pertama
diperah harus diberikan lebih dulu).
- Untuk ASI yang
disimpan di lemari pendingin cukup dihangatkan dengan cara meletakkan
botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok secara
perlahan.
- Untuk ASI beku/ disimpan dalam freezer, sebaiknya dicairkan terlebih dahulu di dalam lemari pendingin selama 12 jam. Letakkan wadah di lemari pendingin
pada malam sebelum ASI dibutuhkan. Hindari membiarkan wadah pada suhu
kamar untuk mencairkan ASI. ASI yang sudah dicairkan tapi tidak jadi diberikan kepada bayi, tidak dapat dibekukan kembali,
namun dapat disimpan di dalam lemari pendingin selama 24 jam.
- Jika diperlukan cara pencairan yang lebih
cepat, ASI dapat dicairkan dengan cara dialiri atau direndam dengan
air. Pegang wadah ASI di bawah aliran air dengan suhu ruang dan
tingkatkan temperatur air secara bertahap hingga ASI mencair. Atau
letakkan wadah ASI di dalam mangkuk berisi air pada suhu ruang lalu
ganti air rendaman beberapa kali dengan air yang lebih hangat hingga
ASI mencair. Perubahan suhu yang bertahap berguna untuk menjaga
kandungan ASI. ASI yang sudah dicairkan dan dihangatkan tapi belum
diberikan ke bayi bisa disimpan kembali ke lemari es maksimal selama 4
jam saja.
- Selain
menggunakan wadah yang berisi air hangat, cara pencairan dan
penghangatan yang lebih cepat dapat dilakukan dengan menggunakan bottle warmer.
Jika menggunakan alat ini perhatikan cara kerjanya, pastikan perubahan
suhu terjadi secara bertahap dan alat benar-benar telah diuji kepada
ASI. Setelah ASI hangat, segera keluarkan dari warmer, aduk rata dan jangan
dibiarkan untuk dihangatkan terus menerus.
- ASI tidak boleh dipanaskan dengan microwave atau dipanaskan di atas
kompor (direbus). Kedua cara ini dapat mengubah kandungan ASI
dan juga dapat menimbulkan bintik panas di dalam ASI yang dapat menimbulkan
luka bakar pada mulut dan kerongkongan bayi.
- Sebenarnya tidak ada keharusan untuk menghangatkan ASIP, biasanya hal ini
dipengaruhi oleh kebiasan dalam suatu keluarga. Bayi juga akan
menunjukkan kesukaannya sendiri terhadap suhu ASI hangat atau dingin.
Penelitian menunjukkan bahwa temperatur ASI yang diberikan tidak
mempengaruhi pengosongan lambung bayi.
- Buang ASI yang tersisa setelah diberikan pada bayi, jangan berikan pada
bayi di waktu minum berikutnya dan jangan menyimpannya kembali ke
lemari pendingin atau dihangatkan lagi. Jika ASI sering sisa maka ambil
ASI dari wadahnya untuk dihangatkan seperlunya saja, lalu simpan kembali
sisanya di lemari pendingin, bukan di frezeer.
- Sebaiknya berikan ASI dengan menggunakan sendok kecil sesuap demi sesuap.
- Jangan pernah memberikan ASI yang telah berbau asam.
Sumber : aimi-asi.org
kompas.com
ayahbunda.co.id
bidanku.com
Source:http://anekatipskesehatan.blogspot.com/2013/03/cara-mencairkan-asi-beku-dan-memanaskan.html
No comments:
Post a Comment