Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah lebih dari 10,5 mgr/dL darah.
PENYEBAB
Hiperkalsemia dapat disebabkan oleh meningkatnya penyerapan pada saluran pencernaan maupun karena meningkatnya asupan kalsium.
Orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kalsium (seperti yang kadang dilakukan oleh penderita ulkus peptikum yang minum banyak susu dan juga mengkonsumsi antasid yang mengandung kalsium), dapat menderita hiperkalsemia.
Suatu overdosis vitamin D dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium darah, yaitu dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan.
Penyebab paling sering dari hiperkalsemia adalah hiperparatiroidisme, yaitu suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran hormon paratiroid secara besar-besaran oleh satu atau lebih dari keempat kelenjar paratiroid.
90% penderita hiperparatiroidisme primer memiliki tumor jinak (adenoma) pada salah satu kelenjarnya.
10% sisanya memiliki kelenjar paratiroid yang membesar dan menghasilkan terlalu banyak hormon.
Pada kasus-kasus yang jarang, kanker kelenjar paratiroid menyebabkan hiperparatiroidisme.
Hiperparatiroidisme lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Juga lebih mungkin terjadi pada orang-orang tua dan pada mereka yang menerima terapi penyinaran di leher.
Kadang-kadang hiperparatiroidisme terjadi sebagai bagian suatu sindroma neoplasia endokrin multipel, yang merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi.
Penderita kanker sering mengalami hiperkalsemia.
Kanker ginjal, kanker paru atau kanker ovarium (indung telur), sering mengeluarkan sejumlah besar protein yang memiliki efek yang mirip dengan hormon paratiroid. Efek ini dikenal sebagai sindroma paraneoplastik.
Kanker juga menyebar (bermetastasis) ke tulang, menghancurkan sel-sel tulang dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah.
Hal ini sering terjadi pada kanker prostat, payudara dan paru-paru.
Mieloma multipel (kanker yang melibatkan sumsum tulang) juga dapat menyebabkan penghancuran tulang dan mengakibatkan hiperkalsemia.
Kanker yang lain juga meningkatkan konsentrasi kalsium darah, dengan mekanisme yang belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Pada penyakit-penyakit dimana terjadi penghancuran atau penyerapan sel-sel tulang (misalnya penyakit Paget), juga bisa terjadi hiperkalsemia.
Orang-orang yang tidak banyak bergerak (misalnya penderita paraplegia (lumpuh kedua bagian bawah tubuh), kuadriplegia (lumpuh keempat anggota gerak) atau yang berbaring di tempat tidur dalam waktu lama, juga dapat menderita hiperkalsemia karena jaringan tulang diresorbsi.
GEJALA
Gejala paling awal dari hiperkalsemia biasanya adalah konstipasi (sembelit), kehilangan nafsu makan, mual-muntah dan nyeri perut.
Ginjal mungkin secara abnormal akan menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak.
Akibat pembentukkan air kemih yang berlebihan ini, cairan tubuh akan berkurang dan akan terjadi gejala dehidrasi.
Hiperkalsemia yang sangat berat sering menyebabkan gejala kelainan fungsi otak seperti kebingungan, gangguan emosi, delirium (penurunan kesadaran), halusinasi, kelemahan dan koma.
Dapat juga diikuti dengan irama jantung yang abnormal dan kematian.
Pada penderita hiperkalsemia menahun bisa terbentuk batu ginjal yang mengandung kalsium.
Bila terjadi hiperkalsemia berat dan menahun, kristal kalsium akan terbentuk di dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan yang menetap.
DIAGNOSA
Hiperkalsemia biasanya ditemukan pada saat melakukan pemeriksaan darah rutin.
Penyebabnya sering terlihat dari riwayat penderita dan kegiatannya yang terakhir (misalnya minum sejumlah besar susu dan mengkonsumsi tablet antasid yang mengandung kalsium).
Untuk membantu menentukan penyebabnya, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung pada tingginya kadar kalsium darah dan penyebabnya.
Jika konsentrasi kalsium tidak lebih dari 11,5 mgr/dL darah, pengobatannya cukup dengan menghilangkan penyebabnya.
Orang-orang yang memiliki fungsi ginjal normal dan kecenderungan mengalami hiperkalsemia biasanya disarankan untuk minum banyak cairan yang akan merangsang ginjal untuk mengeluarkan kalsium dan membantu mencegah dehidrasi.
Bila konsentrasi kalsium sangat tinggi (lebih dari 15 mgr/dL darah) atau bila timbul gejala kelainan fungsi otak, diberikan cairan intravena asalkan ginjalnya berfungsi dengan baik.
Obat-obat diuretik seperti furosemid, meningkatkan pembuangan kalsium melalui ginjal dan merupakan terapi yang utama.
Dialisa adalah terapi yang sangat efektif, aman dan dapat diandalkan, dan biasanya dilakukan pada penderita hiperkalsemia berat yang tidak dapat diobati dengan cara lainnya.
Hiperparatiroidisme biasanya diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat satu atau lebih kelenjar paratiroid.
Agar hasilnya baik, semua jaringan paratiroid yang menghasilkan hormon dalam jumlah yang sangat besar harus diangkat
Angka keberhasilan operasi ini mendekati 90%.
Beberapa obat lainnya dapat digunakan untuk mengobati hiperkalsemi bila metode lain gagal dilakukan:
- plicamycin
- galium nitrate
- calsitonin
- biphosphonates
- corticosteroid.
Obat-obat tersebut terutama bekerja dengan memperlambat pemindahan kalsium dari tulang.
Hiperkalsemia yang disebabkan oleh kanker sulit untuk diobati.
Jika kankernya tidak dapat dikendalikan, biasanya hiperkalsemia akan kambuh kembali meskipun telah dilakukan pengobatan yang terbaik.
PENYEBAB
Hiperkalsemia dapat disebabkan oleh meningkatnya penyerapan pada saluran pencernaan maupun karena meningkatnya asupan kalsium.
Orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kalsium (seperti yang kadang dilakukan oleh penderita ulkus peptikum yang minum banyak susu dan juga mengkonsumsi antasid yang mengandung kalsium), dapat menderita hiperkalsemia.
Suatu overdosis vitamin D dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium darah, yaitu dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan.
Penyebab paling sering dari hiperkalsemia adalah hiperparatiroidisme, yaitu suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran hormon paratiroid secara besar-besaran oleh satu atau lebih dari keempat kelenjar paratiroid.
90% penderita hiperparatiroidisme primer memiliki tumor jinak (adenoma) pada salah satu kelenjarnya.
10% sisanya memiliki kelenjar paratiroid yang membesar dan menghasilkan terlalu banyak hormon.
Pada kasus-kasus yang jarang, kanker kelenjar paratiroid menyebabkan hiperparatiroidisme.
Hiperparatiroidisme lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Juga lebih mungkin terjadi pada orang-orang tua dan pada mereka yang menerima terapi penyinaran di leher.
Kadang-kadang hiperparatiroidisme terjadi sebagai bagian suatu sindroma neoplasia endokrin multipel, yang merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi.
Penderita kanker sering mengalami hiperkalsemia.
Kanker ginjal, kanker paru atau kanker ovarium (indung telur), sering mengeluarkan sejumlah besar protein yang memiliki efek yang mirip dengan hormon paratiroid. Efek ini dikenal sebagai sindroma paraneoplastik.
Kanker juga menyebar (bermetastasis) ke tulang, menghancurkan sel-sel tulang dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah.
Hal ini sering terjadi pada kanker prostat, payudara dan paru-paru.
Mieloma multipel (kanker yang melibatkan sumsum tulang) juga dapat menyebabkan penghancuran tulang dan mengakibatkan hiperkalsemia.
Kanker yang lain juga meningkatkan konsentrasi kalsium darah, dengan mekanisme yang belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Pada penyakit-penyakit dimana terjadi penghancuran atau penyerapan sel-sel tulang (misalnya penyakit Paget), juga bisa terjadi hiperkalsemia.
Orang-orang yang tidak banyak bergerak (misalnya penderita paraplegia (lumpuh kedua bagian bawah tubuh), kuadriplegia (lumpuh keempat anggota gerak) atau yang berbaring di tempat tidur dalam waktu lama, juga dapat menderita hiperkalsemia karena jaringan tulang diresorbsi.
GEJALA
Gejala paling awal dari hiperkalsemia biasanya adalah konstipasi (sembelit), kehilangan nafsu makan, mual-muntah dan nyeri perut.
Ginjal mungkin secara abnormal akan menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak.
Akibat pembentukkan air kemih yang berlebihan ini, cairan tubuh akan berkurang dan akan terjadi gejala dehidrasi.
Hiperkalsemia yang sangat berat sering menyebabkan gejala kelainan fungsi otak seperti kebingungan, gangguan emosi, delirium (penurunan kesadaran), halusinasi, kelemahan dan koma.
Dapat juga diikuti dengan irama jantung yang abnormal dan kematian.
Pada penderita hiperkalsemia menahun bisa terbentuk batu ginjal yang mengandung kalsium.
Bila terjadi hiperkalsemia berat dan menahun, kristal kalsium akan terbentuk di dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan yang menetap.
DIAGNOSA
Hiperkalsemia biasanya ditemukan pada saat melakukan pemeriksaan darah rutin.
Penyebabnya sering terlihat dari riwayat penderita dan kegiatannya yang terakhir (misalnya minum sejumlah besar susu dan mengkonsumsi tablet antasid yang mengandung kalsium).
Untuk membantu menentukan penyebabnya, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung pada tingginya kadar kalsium darah dan penyebabnya.
Jika konsentrasi kalsium tidak lebih dari 11,5 mgr/dL darah, pengobatannya cukup dengan menghilangkan penyebabnya.
Orang-orang yang memiliki fungsi ginjal normal dan kecenderungan mengalami hiperkalsemia biasanya disarankan untuk minum banyak cairan yang akan merangsang ginjal untuk mengeluarkan kalsium dan membantu mencegah dehidrasi.
Bila konsentrasi kalsium sangat tinggi (lebih dari 15 mgr/dL darah) atau bila timbul gejala kelainan fungsi otak, diberikan cairan intravena asalkan ginjalnya berfungsi dengan baik.
Obat-obat diuretik seperti furosemid, meningkatkan pembuangan kalsium melalui ginjal dan merupakan terapi yang utama.
Dialisa adalah terapi yang sangat efektif, aman dan dapat diandalkan, dan biasanya dilakukan pada penderita hiperkalsemia berat yang tidak dapat diobati dengan cara lainnya.
Hiperparatiroidisme biasanya diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat satu atau lebih kelenjar paratiroid.
Agar hasilnya baik, semua jaringan paratiroid yang menghasilkan hormon dalam jumlah yang sangat besar harus diangkat
Angka keberhasilan operasi ini mendekati 90%.
Beberapa obat lainnya dapat digunakan untuk mengobati hiperkalsemi bila metode lain gagal dilakukan:
- plicamycin
- galium nitrate
- calsitonin
- biphosphonates
- corticosteroid.
Obat-obat tersebut terutama bekerja dengan memperlambat pemindahan kalsium dari tulang.
Hiperkalsemia yang disebabkan oleh kanker sulit untuk diobati.
Jika kankernya tidak dapat dikendalikan, biasanya hiperkalsemia akan kambuh kembali meskipun telah dilakukan pengobatan yang terbaik.
Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/hiperkalsemia-kadar-kalsium-darah-yang.html
No comments:
Post a Comment