Info-Kesehatan: Penis Gak Perlu Panjang, Yang Penting Sampai

Kepuasan seks yang dirasakan oleh kedua pihak merupakan inti dari hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan suami-istri (Pasutri). Ada banyak faktor yang menentukan kenikmatan seks, salah satunya adalah bentuk dan panjang penis.

Menurut dr. Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, SpRM, M.Kes, konsultan seks, banyak pria Indonesia beranggapan dirinya tidak akan mampu membahagiakan pasangannya, sebelum mempunyai ukuran penis besar seperti yang mereka lihat di Blue Film. "Padahal ukuran wajar penis untuk rumpun Asia adalah sembilan centimeter, dan ukuran tersebut sudah cukup untuk membahagiakan pasangan," terang Ferryal, saat talk show seksologi di hotel Ibis Slipi, Jakarta, Sabtu (9/8).

Ferryal melanjutkan, jika ada ukuran penis pria di Indonesia yang lebih dari sembilan centimeter (cm) hal itu tidak akan banyak berguna di dalam berhubungan intim. Sebab ukuran penis yang lebih dari sembilan cm, belum tentu dapat masuk seluruhnya ke dalam lubang vagina wanita. "Yang penting, penis mampu menyentuh bagian G spot yang berada di bagian dalam organ intim wanita. G Spot itulah yang akan membuat wanita menjadi terangsang dan mengalami kenikmatan seksual saat berhubungan intim," beber Ferryal.

"G Spot berjarak dua inchi dari permukaan vagina. Bila G Spot sudah tersentuh oleh penis pasti akan membuat wanita terangsang," ujar Ferryal(Kompas,Sabtu, 9 Agustus 2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/penis-gak-perlu-panjang-yang-penting.html

Info-Kesehatan: Penis Besar Lebih Memuaskan, Benarkah?

HAMPIR di seluruh dunia mempercayai bahwa laki-laki dengan golongan etnik tertentu mempunyai penis besar. Dengan demikian dapat lebih memuaskan lawan jenisnya saat berhubungan seks.

Dr. Arif Adimoelya, dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah-RSAL Dr. Ramelan Surabaya, menegaskan, besar kecilnya penis sebenarnya bukan masalah utama. Namun sejak lama dipersepsikan bahwa makin besar penis, makin besar pula sifat “macho” seorang pria.

Banyak pria jaman sekarang mengingingkan alat kelaminnya diperbesar. Entah dengan usaha bedah plastik ataupun dengan menyuntikkan berbagai bahan kimia tertentu, termasuk penyuntikan dengan silikon. Bahkan ada pula yang terobsesi untuk datang ke seorang pemijat, Mak Erot misalnya, agar penisnya besar.

Padahal, yang menentukan hebat tidaknya seorang pria dalam berhubungan seks bukan besar kecilnya penis, melainkan bagaimana pria memanfaatkan dan memainkan alatnya ini secara baik dan tepat. Yang penting “Man Behind the Gun”

Rangsangan vagina yang dapat diterima fihak wania secara baik hanya terletak 1/3 bagian luar. Begitu pula “G Spot” (pusat gairah rangsangan nikmat) juga terletak di daerah ini. Sehingga tidak perlu seorang pria mengaduk-aduk vagina lebih dalam demi mencari kenikmatan seksual.

Banyak pula mitos yang mengaitkan bentuk penis sesuai dengan organ tubuh yang lain. misalnya perumpamaan bentuk penis dengan ibu jari tangan, bentuk hidung dan lain sebagainya. Katanya, dengan melihat bentuk tampang muka atau bagian tubuh lain dapat diperkirakan besar penis dan bentuknya. “Tentu saja sama sekali tidak benar semua itu,” jelas Dr. Arif.

Jadi, persoalan besar atau kecil itu bukan hal yang penting untuk dibahas. Bahkan dengan jari-jemari yang ukurannya lebih kecil dari penis, wanita bisa terangsang dan mengalami orgasme.

(Sumber : Gaya Hidup Sehat, Kompas,Kamis, 10/4/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/penis-besar-lebih-memuaskan-benarkah.html

Info-Kesehatan: Nyeri Akibat Mr P yang Extra Large

"Suami saya memiliki penis yang besar. Pria dan wanita lain pasti menginginkan hal ini, tapi saya tidak, karena malah menimbulkan masalah. Tubuh saya kecil, dibanding suami yang tinggi besar. Berhubungan intim dengannya sangat tidak nyaman, bahkan menyakitkan sekali. Perih sekali rasanya kalau habis berhubungan. Kami sudah membicarakan hal ini, dan ia sudah mengusahakan banyak hal untuk membuat saya nyaman. Kadang-kadang kami tidak berhubungan dalam waktu lama, dan dia jadi frustrasi, meskipun dia tahu sebabnya. Saya khawatir ini akan merusak hubungan kami." Demikian surat dari JK.

Memang, seringkali ukuran penis yang besar sering dijadikan standar kehebatan seorang pria di atas ranjang. Dalam kenyataannya, penis yang besar justru bisa menyakiti area vagina perempuan saat intercourse. Nyeri yang luar biasa akan terus mengendap, dan biasanya akan membuat perempuan trauma. Setidaknya, ia akan terus berusaha menghindar dari aktivitas seks. Padahal, disadari pula, jika pria merasa tidak puas dengan kehidupan seksualnya, dikhawatirkan ia akan mencari kompensasinya di luar rumah.

Menurut John D. Moore, MS, CADC, profesor bidang ilmu kesehatan di American Public University, dan penulis buku Confusing Love With Obsession: When You Can't Stop Controlling Your Partner & the Relationship, banyak pasien perempuan yang membahas masalah relasi seksual dalam program terapi. Satu dari banyak keluhan yang disampaikan berpusat pada pasangan seksual yang diberkahi dengan penis yang besar, namun malah menyebabkan kegelisahan dan rasa sakit selama berhubungan seks.

Bila hal semacam ini terjadi pada Anda, jangan langsung menyerah dan memutuskan berpisah. Karena sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.

1. Jangan lakukan apapun yang membuat Anda merasa tidak nyaman
Bagaimanapun, hubungan seksual haruslah dinikmati kedua belah pihak. Moore menyarankan, sebelum melakukan aktivitas ini, buat batasan-batasan mengenai apa yang akan didapatkan dan tidak didapatkan oleh pasangan. Membuat aturan semacam ini bukanlah sesuatu yang salah, karena akan membantu mengurangi rasa tegang dan meningkatkan pengalaman seksual Anda.

2. Lakukan dengan perlahan
Keinginan menyenangkan pasangan tentu sangat dimengerti, namun berusaha terlalu keras  dan terlalu cepat bisa-bisa malah menimbulkan cidera. Rasa sakit saat berhubungan seringkali juga disebabkan vagina belum sepenuhnya siap menerima penis. Pastikan cairan di vagina sudah cukup untuk memudahkan penis menembus area vagina. Bila memang belum cukup, lanjutkan dulu sesi foreplay-nya. Kemudian, minta pasangan untuk memulai penetrasi dengan perlahan dan hati-hati. Selama proses tersebut, lakukan komunikasi untuk memastikan rasa nyeri tidak terjadi.

3. Gunakan bantuan pelumas. Apabila langkah kedua di atas belum cukup membantu, tambah jumlah cairan pada vagina dengan memberikan cairan lubrikasi. Kemudian, selama proses penetrasi, kembali lakukan komunikasi agar pasangan juga tahu kapan ia harus berhenti jika Anda mulai merasa kesakitan. Tidak ada gunanya bila Anda memaksakan diri untuk menyenangkan pasangan, bila kondisi ini malah mengancam kesehatan reproduksi Anda.

4. Cari posisi yang lebih nyaman. Sudahkah Anda mencoba posisi lain selain missionary? Beberapa posisi seks yang disarankan untuk pria yang memiliki penis besar antara lain posisi spooning (dari belakang), menyamping, kedua kaki Anda di atas pinggulnya, atau Anda berdua dalam posisi duduk berhadapan. Posisi seperti ini tidak memungkinkan penis untuk menembus vagina secara maksimal, sehingga meminimalisasi rasa nyeri. Coba lakukan eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan posisi lain yang lebih melegakan untuk vagina.

5. Pertimbangkan cara lain yang menyenangkan
Jika segala cara di atas sudah Anda lakukan, dan Anda tetap tak dapat mengurangi rasa nyeri, pertimbangkan cara lain untuk memuaskan pasangan. Anda toh masih bisa memberikan stimulasi dalam bentuk lain, seperti seks oral. Intinya adalah untuk tidak membuat Anda terjebak dalam situasi yang menimbulkan pengalaman traumatik bagi Anda maupun pasangan.

(Sumber: Divine Caroline, Kompas,Sabtu, 7/8/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/nyeri-akibat-mr-p-yang-extra-large.html

Info-Kesehatan: Mr P Oke, Kesehatan Pun Oke

Gangguan ereksi seharusnya tidak hanya dipandang sebagai masalah "kejantanan" karena sebenarnya disfungsi ereksi merupakan indikator bagi komplikasi penyakit.

"Ada kaitan yang jelas antara kesehatan pria dan performa seksualnya," kata Steve Lamm, MD, penulis buku The Hardness Factor. Munculnya gangguan ereksi pada pria sangat berkait erat dengan beberapa penyakit, seperti diabetes, depresi, obesitas, penyakit jantung, darah tinggi, dan gangguan kolesterol.

Mekanisme ereksi bukanlah proses yang sederhana, seperti halnya meniup balon. Ereksi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan pembuluh darah, otot, hormon, sistem saraf, dan fisik secara bersama-sama. Bila salah satu bagian ini terganggu, maka otomatis "alat tempur" pria pun tak bisa dipakai "berlaga".

Ahli urologi dari Cleveland Clinic, Drogo Montague, MD, mengatakan bahwa gangguan ereksi memang berkaitan dengan kondisi kesehatan secara keseluruhan, terutama penyakit jantung.

Agar terjadi ereksi, Mr P harus dialiri darah. Pengendapan lemak dalam arteri pembuluh darah (arterioklerosis) bisa menghambat aliran darah yang mengarah ke penis sehingga terjadi impotensi. Makanan tinggi lemak, kolesterol, tekanan darah tinggi, kegemukan, diabetes, dan merokok merupakan penyebab utama arterioklerosis.

Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology tahun 2004 menguatkan teori tersebut. Sebuah survei pada 1972-1974 dilakukan terhadap 1.810 pria mengenai risiko penyakit jantung.

Kemudian, tahun 1998, para peneliti menghubungi 844 orang dari responden yang masih hidup dan menanyakan tentang gangguan ereksi. Ternyata, mayoritas pria yang memiliki faktor risiko penyakit jantung saat mereka disurvei mengalami impotensi.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah kebanyakan orang yang menderita depresi juga mengalami gangguan seksual, seperti menurunnya libido, ejakulasi dini, hingga tidak mampu ereksi.

Meski saat ini sudah ada obat-obatan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi, para ahli mengingatkan pentingnya pencegahan. Dalam bukunya, Lamm menyarankan para pria untuk memiliki kebiasaan berolahraga, tidur cukup, mengonsumsi makanan sehat, serta mengonsumsi vitamin atau suplemen. "Coba lakukan program ini selama enam minggu dan lihat hasilnya pada kemampuan penis," katanya.
(Sumber :Webmd, Kompas,Rabu, 25 November 2009)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/mr-p-oke-kesehatan-pun-oke.html

Info-Kesehatan: Merawat Mr. P Agar Tetap Joss

Pada suatu malam, istri Anda sudah bersiap-siap dengan gaun tipisnya yang merangsang. la menyandarkan tubuhnya dengan manja, menciumi Anda dengan hasrat menggebu dan memberi isyarat untuk pindah ke tempat tidur.  Jantung dan nadi Anda pun berdegup kencang, napas seakan memburu, semuanya berjalan dengan lancar.

Tapi sial, di saat paling krusial tiba-tiba saja peluncur roket Anda berubah bak sebatang sosis kekurangan isi. Anda pernah mendengar bahwa itu bisa saja terjadi pada pria manapun sekali atau dua kali, maka Anda mencoba tak mempermasalahkannya. Namun, lama kelamaan Anda tetap tak berdaya, bahkan meski Anda telah berusaha keras mengobarkan birahi Anda.

Kalau untuk mendapat ereksi ternyata menjadi lebih sulit daripada mengangkat beban puluhan kilogram, Anda sebaiknya mulai berpikir meskipun tak perlu mencemaskannya. Walau membuat kesal, sesekali kehilangan gairah atau gagal mempertahankan ereksi tak boleh terlalu dikhawatirkan.

"Sejalan dengan pertambahan usia, Anda butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya. Justru orang yang menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan menjadi impoten. Itu karena is tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah tua," ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks asal California..

Di saat usia dua puluh tahunan, mencapai ereksi adalah soal mudah.  Namun saat usia merayap mendekati 40, hasrat seksual dan kemampuan penis Anda takkan sebaik sebelumnya.  Jadi tak mengherankan bila siapa pun jadi cemas dan tertekan, karena kini Anda berpeluang bergabung dengan puluhan juta lelaki lain yang oleh dokter divonis mengidap impotensi.

Artinya, mereka tak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk bersanggama sampai 75 persen dari seluruh kesempatan yang ada. "Banyak pria yang lebih mampu mengatasi kehilangan sebelah kaki daripada mengatasi impotensi," tutur Dr. Crenshaw.

Tetapi faktanya, hanya sedikit pria di usia tiga puluh dan empat puluhan mengalami impotensi, dan banyak hal yang bisa Anda perbuat untuk mengusahakan agar Anda tidak mengalaminya. Bahkan apabila Anda impoten, peluang untuk disembuhkan tetap masih ada.


Para dokter, yang dulu pernah memandang impotensi hampir secara eksklusif sebagai masalah psikologis, sekarang percaya bahwa sekurangnya tujuh di antara sepuluh kasus impotensi memiliki penyebab fisik, termasuk diabetes, gangguan kelenjar gondok, aterosklerosis, atau cedera pada penis.

Pengobatan, konsumsi alkohol, merokok dan faktor-faktor psikologis seperti depresi, stres, dan kecemasan dalam pekerjaan dapat memperumit masalah. Yang menjadi inti dalam hal ini adalah bahwa apa pun yang menghentikan aliran darah ke penis Anda akan memperkecil peluang Anda untuk mendapatkan ereksi.

Akan tetapi jika Anda merawat diri dengan baik, Anda dapat tetap siap siaga, tetap bergairah, dan tetap mampu berhubungan seks hingga usia lanjut. Menurut teori, tak ada alasan bahwa kemampuan seksual Anda akan berubah karena usia Anda bertambah. Ada satu hal yang sama di antara mereka : Mereka merawat diri lebih baik daripada kebanyakan pria lain.

Jadi rawatlah Mr. P Anda sebaik-baiknya. dan ikutilah beberapa cara cara berikut untuk menjaga agar alat vital Anda dapat terus berfungsi dengan baik.

- Berhenti merokok.
Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis. Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia Anda menginjak 40 tahun. Maka, jika Anda merokok, berhentilah sekarang juga!.

- Berlarilah ke tempat olahraga, jangan berjalan
Semakin bugar tubuh Anda, semakin sering Anda mampu berhubungan seksual, juga semakin baik, kata sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior. Dalam studi itu, yang diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam. Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat. Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.

Tidak peduli jenis aerobik mana yang Anda pilih, yang penting Anda mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit. Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.

- Kurangi lemak
Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak. Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis. Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak. Apabila Anda makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50 gram. Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang Anda beli, cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.

- Rampingkan pinggang Anda
Kelebihan timbangan dapat menyebabkan panjang penis Anda berkurang. Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang disingkirkannya. Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang betel-betel kegemukan. Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi Anda.

- Cermati obat yang Anda pakai
Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang Anda minum dapat membuat Anda bermasalah.

- Alkohol secukupnya
Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual. Di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, alkohol, bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal keseimbangan itu rentan sekali. Batasi diri hanya dua kaleng bir atau segelas anggur sehari, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40. Apabila Anda mengalami masalah seksual, berhentilah minum selama tiga bulan untuk mengetahui apakah ini ada gunanya, katanya.

- Berhati-hatilah
Cedera penis sering menjadi penyebab impotensi, ungkap Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine. "Cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi. Kerusakan yang terjadi betel-betel seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi," katanya.

Posisi yang paling memungkinkan peristiwa ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas, karena sewaktu-waktu penis dapat terlepas dari vagina, dan bila kurang hatihati si wanita dapat menekuk penis ke arah yang salah. Selain tertekuk ke arah yang salah selama olah seksual, kecelakaan sepeda dan hantaman pada selangkangan juga dapat merusak penis serta testis.(Kompas,Senin, 11/2/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/merawat-mr-p-agar-tetap-joss.html

Info-Kesehatan: Lima Fakta Mr. P yang Perlu Anda Tahu

BERBICARA soal organ intim yang satu ini memang kerap mengundang rasa penasaran dan tak jarang orang mengaitkannya dengan berbagai mitos. 

Di antara para lelaki, mungkin tak semua selalu memperhatikan Mr. P dengan telaten. Terkadang, kalaupun ada sebuah keanehan, kita sendiri malu untuk menanyakannya pada teman atau malas mencari informasinya dari sumber lain.

Nah berikut ini adalah beberapa fakta tentang Mr. P yang mungkin  belum Anda ketahui.  Info ini mungkin akan sangat berguna sebagai edukasi bagi Anda baik pria maupun wanita. Di antara informasi ini, mungkin pula ada yang akan membuat Anda tercengang.

1. Mr. P punya kendali pikiran sendiri.
Anda mungkin pernah tersadar jika penis anda seringkali bergerak atas kemauannya sendiri.  Anda pasti ingat ketika Mr P tiba-tiba ¨terbangun¨ di saat yang tidak tepat. Dan Anda tak bisa berbuat  banyak mengatasinya.

Memang benar,  Anda tak bisa mengendalikan penis seperti bagian tubuh lain semisal tangan atau kaki.  Ini terjadi karena penis merespon pada bagian sistem syaraf yang tidak selalu berada dalam kendali kesadaran Anda.  Ini disebut juga sistem syaraf otonomi (autonomic nervous system) yang berperan mengatur detak jantung serta tekanan darah.

Sementara itu, rangsangan seksual biasanya muncul tidak dengan kendali atau kemauan sendiri. Pikiran alam sadar ikut berperan didalamnya, tetapi kebanyakan rangsangan seksual berlangsung dalam sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system) yang juga salah satu cabang sistem syaraf otonomi.

Selain itu, impuls dari otak selama fase tidur REM dapat menyebabkan ereksi, yaitu ketika Anda bermimpi tentang seks atau saat Anda stres di tengah ujian karena lupa belajar.  Mengangkat beban berat atau tekanan yang menyebabkan pergerakan usus juga bisa menimbulkan ereksi. Ketika penis Anda mulai membesar tanpa disadari, terkadang Mr P juga mengkerut dengan sendirinya. 

¨Penis yang sedang lembek memang bervariasi dari segi ukuran dan sangat tergantung pada setiap pribadi.  Bila penis terkena air atau udara dingin biasanya mengkerut.  Itulah fungsi sistem saraf simpatetik,¨ ujar Drogo Montague, MD, seorang urolog dari Cleveland Clinic.       

Stres psikologis juga berperan dalam sistem saraf simpatetik, dan stress memiliki efek sama dengan  siraman air dingin.  Ketika Anda rileks dan merasa baik, penis yang tengah lembek tampak lebih besar ketimbang ketika Anda dalam situasi stres.

¨Penis seperti sebuah barometer dari sistem  saraf simpatetik,¨ ungkap Montague.

2. Penis Anda Tipe Grower atau Shower?
Di antra pria, tak ada hubungan yang konsisten antara ukuran  penis saat lembek dengan panjangnya ketika sedang ereksi penuh.  Sebuah riset terhadap 80 pria, peneliti mengungkapkan bahwa penambahan ukuran dari kondisi lembek (flaccid) hingga ereksi sangat luas variasinya, mulai dari seperempat inci hingga 3,5 inci.

Terlepas dari signifikansi klinis data tersebut, namun data penelitian bisa dipertimbangkan.  Anda dapat berasumsi bahwa penis pria yang tampak besar ketika lembek, akan terlihat lebih besar lagi ketika sedang ereksi.  Namun begitu, pria yang penisnya terlihat kecil justru akan mengejutkan Anda saat berubah pada kondisi ereksi puncak.

Sebuah analisis lebih dari ratusan pengukuran yang dilakukan peneliti seks Alfred Kinsey menunjukkan bahwa penis yang pendek ketika lembek cenderung akan memanjang dua kali lebih besar ketimbang penis yang tampak panjang saat kondisi lembek (flaccid).

Penis yang tidak banyak memperoleh penambahan panjang ketika ereksi dikenal dengan istilah shower (tipe pamer), sedangkan penis yang bertambah panjang disebut juga tipe grower  (tipe mengembang).  Ini bukanlah istilah medis dan tidak ada syarat ilmiah untuk kedua kategori tersebut.

Data Kinsey mengindikasikan, kebanyakan penis bukanlah tipe shower atau grower yang ekstrim.  Sekitar 12 persen penis memperoleh sepertiga atau kurang dari total panjang ketik ereksi dan sekitar 7 persen memanjang dua kali lipat ketika ereksi.

3.  Bentuk penis Anda seperti bumerang.
Bila diperhatikan, penis Anda sebenarnya berbentuk seperti bumerang.  Seperti ketika Anda tidak bisa melihat seluruh bagian pohon oak besar di atas tanah, Anda tidak akan dapat melihat akar dari penis Anda tertanam dalam pelvis dan menempel pada tulang pubis.

Seperti dilaporkan seorang peneliti Prancis yang memantau pria dan wanita yang tengah ngeseks dalam scanner MRI, penis akan tampak mirip seperti bumerang lewat pencitraan alat pemindai tersebut.

Salah satu metode operasi pembesaran penis adalah dengan cara memotong ligmen yang menyokong akar  penis di dalam pelvis.  Operasi dapat membuat penis pria terlihat lebih besar jika lebih banyak bagian penis ditonjolkan dari dalam tubuh.  Namun begitu, operasi ini bisa menimbulkan efek samping.  Ligamen yang disebut dengan suspensory  ini sebenarnya bisa membuat ereksi penis menjadi  kokoh  Dengan pemotongan ligamen berarti penis kehilangan arah sudut ke atas/depan sehingga menjadi tidak kokoh atau goyah.  Akibat ini pula, penis menjadi rentan cedera.

4.  Anda bisa mematahkan penis?
Dalam penis memang tidak ada tulang, namun Anda bisa mematahkanya atau juga disebut penile fracture. ¨ Cedera ini tidak bersifat halus dan ketika terjadi akan timbul seperti suara jepretan kamera (snap).  Lalu penis akan menghitam atau biru dan sangat menyakitkan,¨ ungkap Montague.

Penile fracture ini terbilang sangat jarang dan biasanya terjadi pada pria muda karena ereksi mereka cenderung agak rigid atau sangat kaku.

Ada cara untuk mencegah kasus ini yakni jangan memperlakukan penis terlalu kasar.  Penile fracture biasanya terjadi ketika pria mendorong terlalu keras dan terlalu cepat ketika ngeseks dan membantingkannya pada tulang pubis pasangan.  Atau si wanita terlalu aktif bergerak ketika dalam posisi di atas sehingga dapat mematahkan penis pria.

5.  Kebanyakan penis pria di dunia tak disunat.
Laporan dari dua Badan PBB yakni WHO dan UNAIDS menyebutkan bahwa di dunia diperkirakan hanya sekitar 30 persen pria  berusia 15 tahun ke atas yang disunat.

Rata-ratanya bervariasi tergantung dari agama dan kebangsaan.  Hampir semua pria umat Yahudi dan Muslim di dunia disunat dan secara global jumlah mereka mewakili 70 persen pria yang telah disunat.    

(Sumber: WebMD , Kompas, Kamis, 10/4/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/lima-fakta-mr-p-yang-perlu-anda-tahu.html

Info-Kesehatan: Kok, Penisnya Kecil?

Anak gemuk, terutama laki-laki, alat kelaminnya sering kali terlihat amat kecil. Kondisi ini sebelumnya dianggap wajar. Penis tampak kecil karena tertutup lemak di perut.

Ternyata keadaan itu tak selalu karena kegemukan. Menurut Prof Dr Wimpie Pangkahila, Sp And, FAACS, penis kecil dan biasanya testis juga kecil atau tidak turun ke dalam kantongnya pada anak gemuk bukan disebabkan oleh gemuknya.

"Gemuk dan kelamin yang tidak berkembang itu disebabkan rendahnya hormon androgen alias testoteron. Keadaan ini disebut hipogonadism," ujar guru besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi FK Universitas Udayana, Bali, ini.

Karena itu, kalau hanya mengandalkan pengaturan pola makan, sulit diharapkan penis dan testis anak berkembang menjadi normal.

Guna mengatasi masalah itu dibutuhkan pengobatan yang berfungsi meningkatkan kadar androgen. Tentu perlu pertimbangan tepat dan benar sebelumnya.

"Pemberian kadar testoteron haruslah mempertimbangkan kemungkinan efek samping, seperti terhambatnya pertumbuhan tinggi dan perkembangan pubertas dini. Pengobatan nontestoteron lebih aman," kata Prof Wimpie.

Mengingat dampaknya, penggunaan hormon testoteron pada anak harus hati-hati dan perlu pengawasan dokter ahli. Hormon ini juga tidak boleh dijual bebas. Jika anak mengalami perkembangan gangguan kelamin, Prof Wimpie menyarankan orangtua untuk berkonsultasi kepada dokter.

Kurangnya hormon androgen itu bisa disebabkan masuknya bahan, misalnya dalam bentuk makanan, yang bersifat antiandrogen atau bersifat estrogenik ke dalam tubuh anak. Makanan tersebut bisa saja diasup si ibu selama hamil.

Pria usia lanjut, dijelaskan dokter yang berpraktik di Klinik Grasia, Pusat Kesehatan Reproduksi Seksual dan Kedokteran Antipenuaan, Bali, ini juga bisa mengalami hipogonadism. Akibat yang muncul dari kondisi tersebut antara lain terjadi gangguan fungsi seksual dan timbunan lemak di perut.
(Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat, Kompas, Kamis, 23 Juli 2009)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/kok-penisnya-kecil.html

Info-Kesehatan: Antara Penis dan Ras

Pria dari Timur Tengah sudah pasti memiliki ukuran penis jumbo. Sebaliknya, orang Asia memiliki ukuran penis mungil-mungil. Begitulah mitos yang berkembang mengenai ukuran penis dan suku bangsa seseorang.
 

Mayoritas, pria dan wanita yang disurvei di berbagai negara setuju dengan pernyataan bahwa ukuran penis berkaitan dengan ras atau suku bangsa seseorang. Meski tidak ada orang yang pernah tidur dengan semua pria dari semua suku bangsa di seluruh dunia, tapi mitos dan kepercayaan tentang ukuran penis ini sudah berkembang luas secara internasional.

Faktanya, tidak ada satu pun studi yang bisa memberi jawaban memuaskan atas praduga yang terlanjur berkembang tersebut. Lalu, mengapa mitos tentang ukuran penis dan ras itu ada? Bukankah tak ada asap bila tak ada api? Charles Panati, dalam buku Sexy Origin and Intimate Things, membeberkan alasannya:

Pria Asia memiliki penis yang kecil
Mungkin hal ini dikaitkan dengan postur badan orang Asia yang lebih pendek dibanding orang Eropa sehingga dikonotasikan bahwa penis mereka pun berukuran kecil.

Pria Italia paling jago bercinta
Hal ini diduga karena adanya mitos yang menyebutkan bahwa penis orang Italia lebih tebal sehingga akan memberi kenikmatan lebih besar. Vagina memang lebih mudah terstimulasi oleh penis yang secara diameter lebih besar, ketimbang penis yang panjang, karena akan memberikan tekanan yang lebih intens pada saraf-saraf di area intim wanita.

Pria Timur Tengah "yunior"-nya paling besar
Lagi-lagi ini juga dikaitkan dengan postur badan pria asal Timur Tengah yang memang tinggi dan besar.

Orang Irlandia kuno pernah difoto dalam postur tubuh kurus tapi berotot. Hal ini menyebabkan orang menduga, pria asal Irlandia pasti juga memiliki penis yang kurus dan seluruh bagian kulupnya disunat.

Menurut Panati, kita terbiasa melihat seseorang berdasarkan postur tubuhnya dan latar belakang suku bangsanya sehingga kita pun menyimpulkan bahwa alat vital mereka pun tak jauh berbeda.
Penelitian yang dilakukan Kinsey melaporkan, ukuran penis rata-rata pria kulit putih sebelum ereksi adalah empat inci. Pada pria kulit hitam mencapai empat setengah inci.

Berbagai studi menunjukkan, sebagian besar pria, apa pun suku bangsanya, merasa ukuran penis mereka kurang besar. Meski mereka mengaku penis mereka berfungsi dengan baik, tapi tetap saja mereka berharap alat vital mereka bisa lebih panjang lagi.

Seharusnya, para pria tak perlu khawatir dengan ukuran penisnya. Pasalnya, sependek apa pun ukuran alat kelamin pria, G-spot wanita tetap bisa tersentuh.(Kompas,Sabtu, 22 Agustus 2009)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/antara-penis-dan-ras.html

Info-Kesehatan: Cara Aneh Memperlakukan 'Mr P'

Siapa bilang organ intim pria tidak pernah mengundang perhatian. Sejak dulu, perhatian masyarakat pada organ genital ini sangatlah besar.

Anda mungkin pernah mendengar festival unik kesuburan pria di Jepang bernama Kanamara Matsuri, atau museum Phallological di Eslandia. Bahkan di China, ada restoran yang menyediakan menu makan malam dari beragam penis binatang.

Satu-satunya perlakuan "kurang adil" pada organ genital pria mungkin terjadi di toko obat atau apotik. Di tempat ini, orang sulit menemukan produk kemaskulinan karena yang terpajang di rak kebanyakan produk perawatan kewanitaan, mulai dari pembalut hingga sabun pembersih. 

Kenyataan itu seakan-akan menempatkan pria tak pernah punya cukup waktu untuk merawat dirinya, ataupun diarahkan untuk memelihara organ kejantanannya. Padahal kenyataannya, sebagian besar kaum Adam ternyata tak pernah "menyerah" untuk memiliki penis sempurna.

Tak jarang kita mendengar pria yang mau membayar mahal atau melakukan beragam cara untuk memiliki penis yang besar dan keras. Pikiran sempit sebagian pria ini pun tak ayal memunculkan praktik-praktik aneh yang terkadang tak bisa dipertanggungjawabkan secara medis.

Ironisnya, seiring waktu, "praktik aneh" ini tetap bertahan dan bahkan terus berkembang. Nah apa saja prosedur aneh yang dilakukan pria untuk menyempurnakan penisnya? Inilah enam prosedur, di antaranya: 

1. Operasi perpanjang penis
Sebagian dari penis secara alami tinggal atau sembunyi di dalam tubuh. Sebagian pria berpikir, bagian yang tersembunyi itu seharusnya dikeluarkan dari tubuh melalui jalan operasi. Sejenis pembedahan yang disebut ligamentolysis akan membuat penis pria lebih panjang dua hingga tiga sentimeter. Teknik ini dilakukan dengan cara memotong bagian suspensory ligament yang menahan batang penis di dalam tubuh dan membuatnya terlepas.

Namun tak heran, semua prosedur pemotongan ini ternyata tidak memberikan ekstra atau penambahan panjang yang cukup. Sehingga, kebanyakan pria tidak puas dengan hasil pembedahan ini. Sebuah riset menyebutkan, rata-rata tingkat kepuasan  operasi ini hanya 35 persen dan Asosiasi Urologi Amerika (AUA) menyatakan bahwa prosedur ini selain tidak aman, juga tidak bermanfaat.

2. Penis zombie
Gagal dengan prosedur pembedahan ligamen tak membuat pria tidak berhenti mencari upaya medis untuk memperbesar ukuran Mr P. Upaya yang satu ini agak menyeramkan karena harus mencangkokkan kulit orang yang sudah meninggal pada bagian penis yang akan dibesarkan.

Istilah penis zombie mungkin ada benarnya karena prosedur yang diciptakan  perusahaan bernama LifeCell ini menggunakan jaringan kulit manusia hasil donasi.  Dalam situs perusahaan ini disebutkan bahwa prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki hernia dan rekonstruksi payudara. Tetapi, beberapa dokter ahli bedah dalam situs lain justru mengiklankannya untuk tujuan lain, yakni memperbesar penis.

Kabarnya, prosedur yang dinamakan AlloDerm ini dilakukan dengan cara mencangkokkan lembar-lembar jaringan kulit orang yang sudah mati pada penis untuk menambah lingkarnya supaya terlihat besar. Prosedur ini telah dianjurkan oleh para ahli bedah phalloplasty Amerika (AAPS). Meskipun faktanya bahwa  LifeCell tidak menyarankan AlloDerm untuk memperbesar penis. Secara spesifik,  menambahkan lapisan-lapisan AlloDerm di bawah kulit penis di atas bagian yang disebut erectile chambers untuk memberikan ketebalan dengan cara menumpuk atau membungkus cangkokan

Para pria  yang tidak memiliki cukup uang untuk menjalani pencangkokan kulit atau operasi seharga ribuan dollar AS juga dapat memilih opsi yain yang lebih mengerikan yakni suntik penis.

3. Suntik Penis
Meski kebanyakan pria mungkin enggan menaruh risiko penisnya dengan benda tajam, tapi tak sedikit mereka yang nekat 'bermain' dengan jarum suntik.   Dalam dunia medis, hanya beberapa jenis tindakan saja yang dibenarkan menyuntik langsung penis semisal pengobatan disfungsi ereksi oleh dokter ahli. 

Tetapi ada prosedur kontroversial yang kabarnya cukup banyak dilakukan yakni suntik penis dengan lemak.  Dokter akan mengambil sumber lemak yang berasal dari beberapa bagian tubuh pasien, lalu disuntikan kembali ke dalam penis.

Jika tubuh tidak dapat menyerap kembali lemak yang disuntikan ini, ada risiko yang mengancam.  Efek samping yang dilaporkan adalah  memar, bengkak-bengkak, benjol-benjol dan infeksi.  Dan efek samping ini terbilang masih belum seberapa ketimbang para pria yang nekat menyuntik penis sendiri di rumah.

Pada 2005, Departemen Pelayanan Medis di Thailand pernah membuat peringatan keras bagi para pria untuk  tidak menyuntikan Vaseline dan minyak zaitun pada penis mereka karena risiko deformitas. Pada 2007, Wisconsin Medical Journal pernah mempublikasikan kisah tentang tiga orang imigran Hmong yang menyuntikan sejenis herbal pada kulit penis mereka. Herbal itu adalah  minyak ylang-ylang  yang dalam pengobatan China dipercaya membantu kemampuan seksual. Tiga imigran itu harus mendapat ragam perawatan mulai dari sunat hingga cangkok kulit penis.

Pada 2008, sebuah jurnal kesehatan pernah mempublikasikan cerita pria  Bulgaria berusia 30 yang menyuntikan cairah parafin ke dalam penisnya  dan mengikatnya dengan kabel  "dengan tujuan memperbesar dan memperpanjang." Pria ini, yang kabarnya hingga kini bentuk penisnya tidak karuan ini, sempat dilarikan ke UGD sebelum akhirnya diberikan perawatan. Pada Januari 2010, jurnal Infectious Diseases in Clinical Practice melaporkan pria yang penisnya mengalami necrosis  (matinya sel dan jaringan) akibat disuntik cairan silikon oleh oknum dokter.

4. Bedah skrotum
Bedah kosmetik untuk organ genital pria tak terbatas pada penis. Ada pula pasar yang mengeksploitasi penampilan testis atau organ penghasil sperma.  Bedah kosmetik pada skrotum atau kantung testis didasarkan pada asumsi bahwa supaya penampilan buah zakar lebih bagus, bentuknya harus sempurna, berukuran besar dan seimbang dengan penis.

Atas dasar asumsi yang aneh itulah, prosedur yang disebut testicular prosthesis  ini diciptakan sejak  1941. Operasi ini awalnya dikembangkan untuk mengisi atau menggantikan testis yang hilang, bukan menggantikan yang sudah ada.  Saat dilahirkan, beberapa pria ada yang memiliki satu testis, bahkan ada yang mengalami kelainan sehingga tak memilikinya (anorkia bilateral), atau berukuran sangat kecil.

Para pria saat ini dapat memeroleh implan silikon dengan ukuran beragam (bahkan ada suatu situs menyediakan penawaran implan seperti halnya menu cepat saji, mulai dari ukuran medium, large hingga extra large).

Pada suatu situs lainnya disebutkan bahwa tujuan bedah skrotum tak sekedar kosmetik. "Tindakan ini juga akan menghilangkan kekhawatiran kebanyakan pria yang tidak puas dengan citra tubuh mereka, serta kebingungan akan dirinya akibat ukuran yang terlalu besar, kehilangan, menyalahi estetika, membosankan, dan untuk memperluas kantung skrotum." Tetapi situs ini juga memberikan peringatan bahwa implan ini bisa mengeras dan menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman." (Kompas,Kamis, 6/5/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/cara-aneh-memperlakukan-p.html

Info-Kesehatan: Menghargai Diri dengan Masturbasi


Masturbasi sering dianggap dosa dan merusak tubuh karena bisa menyebabkan banyak penyakit yang sifatnya menetap. Contohnya, hilangnya kemampuan melihat, melemahkan susunan urat saraf, perkembangan kelamin menjadi abnormal, mendatangkan penyakit buah pelir, tulang belakang lemah, sperma encer, susah punya anak, badan jadi lemah, dan kurus hingga memengaruhi kemampuan otak.

Namun, di negara-negara Barat, anggapan bahwa masturbasi merugikan sudah lama ditepis. Betty Dodson, edukator seks dan guru masturbasi dari Amerika Serikat, berpendapat bahwa masturbasi merupakan perilaku dan inti dari citra seksual diri kita sendiri. “Masturbasi merupakan bentuk pertama dari ekspresi seksual,” sebut Dodson dalam buku Sex for One: The Joy of Selfloving. “Masturbasi bisa membuat kita mandiri seumur hidup,” tambahnya.

Menurutnya, masturbasi merupakan cara bagi kita untuk belajar sendiri mengenai respons seksual. Keterampilan belajar ini disebut sexual skill. Seperti yang lain, keterampilan seksual itu harus dipelajari dan dilakukan untuk dinikmati.

“Ini merupakan kesempatan bagi kita menemukan fisik dan nalar kita untuk semua rahasia seksual yang kita sembunyikan dari diri sendiri. Apakah ada cara lebih baik untuk menikmati kreativitas seksual selain dengan masturbasi? Dengan masturbasi, kita merasakan perasaan lepas karena tidak usah memenuhi standar atau memuaskan pasangan dalam menikmati seks atau takut dikritik dan ditolak,” kata Dodson.

Dodson tidak sendirian dalam mengemukakan pendapatnya soal peran penting masturbasi dalam kehidupan manusia. Menurut para ahli, banyak dari kita mulai menemukan seks sejak kecil lewat masturbasi. Anak balita sudah mulai meneliti alat kelamin mereka.

“Orangtua harus bijaksana menghadapinya. Bila mereka melarang begitu saja, ketika sang anak beranjak remaja dan dewasa akan kesulitan dengan fungsi seksualnya karena merasa ‘kotor’ dengan diri sendiri. Kalau itu terjadi, bagaimana dia bisa menikmati seks dengan pasangannya kelak ketika menikah,” kata Lianny Hendranata, penulis buku Seksualitas Tombol Ajaib Menuju Kebahagiaan.

Perasaan “kotor” dengan diri sendiri itu bisa memengaruhi citra diri dan bagaimana cara pandang terhadap diri sendiri. Bisa jadi kita bisa benci dengan diri sendiri. Seperti diungkapkan Nancy Friday dalam bukunya The Power of Beauty, benci pada diri sendiri mengakibatkan tingkah laku negatif terhadap kemaluan sendiri. Padahal, pendapat kita mengenai kemaluan itu merupakan gambaran sentral mengenai keseluruhan diri kita.

Pandangan buruk mengenai diri kita itu akan meminta orang lain untuk melihatnya buruk pula. “Secara tidak sadar kamera citra diri kita itu menyimpan gambaran bahwa ada yang jelek untuk dilihat di antara dua paha kita dan kita malu memandangnya di cermin. Pandangan jelek pada kemaluan itu diproyeksikan ke bagian tubuh lain, seperti hidung, kaki, dan semuanya. Terjadilah koreksi diri yang diekspresikan lewat ketidakpuasan terhadap diri sendiri,” papar Lianny.(Kompas,Selasa, 18/5/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/menghargai-diri-dengan-masturbasi.html

Info-Kesehatan: Masturbasi Sangat Disarankan untuk Wanita

Pria sering kali saling meledek soal aktivitas seksual yang dilakukan sendiri ini. Namun jika mau jujur, sebenarnya mereka amat terbantu dengan kemampuan "swalayan" ini. Sementara itu, di kalangan wanita, masturbasi boleh dibilang amat jarang menjadi bahan perbincangan. Selain belum dapat dikatakan sebagai aktivitas yang lazim dilakukan, masturbasi seolah juga masih tabu dibicarakan di kalangan wanita. Padahal, masturbasi memberikan manfaat yang sama besarnya bagi wanita.

Tidak heran, para sex therapist pun tidak berhenti mengadakan penelitian mengenai aktivitas ini. Mereka merekomendasikan masturbasi untuk wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme karena membantu mereka mengenali tubuh dan apa yang menyenangkan bagi mereka. Masturbasi pada wanita dapat memberikan manfaat, baik bagi kesehatan, maupun hubungan wanita dengan pasangannya. Apa saja manfaat tersebut?

1. Wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi.
Menurut dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes-MMR (F), konsultan seksologi dan spesialis rehabilitasi medik dari RS Harapan Bunda, Jakarta, seperti dikutip tabloid Nakita, normal saja jika wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi. Sama halnya dengan pria yang bisa mendapatkan orgasmenya dengan masturbasi. Namun, pada wanita bisa dibedakan, ada orgasme yang terjadi akibat rangsangan klitoris, ada juga yang akibat rangsangan pada G-spot.

Namun, jika ingin mendapatkan orgasme ketika sedang berhubungan seks, lebih baik mencoba posisi yang lebih memusatkan rangsangan pada klitoris atau disebut CAT (coital alignment technique) seperti posisi doggy style. Saat melakukan hubungan seksual, wanita bisa mendapatkan orgasme dari rangsangan ke klitoris dan juga ke G-spot. Orgasme karena rangsangan ke klitoris namanya orgasme klitoral, sedangkan yang ke G-spot disebut orgasme vaginal. Kalau bisa keduanya dilakukan berbarengan akan lebih asyik lagi bagi wanita karena orgasmenya menjadi dobel (berkali lipat). Untuk ini, banyak teknik yang bisa dilakukan, yang intinya bisa mengenai kedua tempat tersebut secara bersamaan. Caranya dengan melatih keterampilan bersama.

2. Orgasme lebih cepat didapatkan saat masturbasi.
Menurut dr Ferryal, orgasme yang diperoleh saat masturbasi bisa lebih cepat daripada yang diperoleh saat berhubungan intim dengan pasangan. Sebab pada dasarnya wanita memang butuh waktu yang lebih lama dibandingkan pria untuk bisa mencapai keadaan "panas". Perlu dipahami, dengan masturbasi, rangsangan biasanya langsung tertuju ke daerah alat kelamin dan tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan terjadinya orgasme.

3. Masturbasi pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Menurut penelitian, kebanyakan wanita pernah bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka. Frekuensi dan usia saat melakukannya bervariasi, tidak ada patokan normal mengenai hal tersebut. Banyak wanita merasa bersalah saat melakukan masturbasi, khususnya ketika mereka sebenarnya sudah berpasangan. Namun menurut sex therapist, wanita tak perlu merasa bersalah. Sebab pasangan bisa saja sedang lelah, sedang ke luar kota, pokoknya sedang enggak "available". Jadi, jika kita memang sedang "ingin", masturbasi bisa jadi jalan keluarnya.

Masturbasi juga bisa dilakukan dengan metode apa saja. "Cara apa pun bisa dianggap normal," ungkap Paul Joannides, PsyD, seorang psychoanalyst di Waldport, Ore.

Dari survei diketahui, jari tangan dan vibrator adalah dua metode yang umum digunakan dalam masturbasi wanita. Lebih dari separuh dari 2.056 wanita, berusia 18-60 tahun, menggunakan vibrator, baik saat bermasturbasi, maupun intercourse. Demikian menurut Debby Herbenick, PhD, MPH, Associate Director dari Center for Sexual Health Promotion di Indiana University, Bloomington, yang memimpin survei tersebut. Sebanyak 30 persen dari wanita yang disurvei menyatakan pernah memakai vibrator.

Beberapa ahli sebenarnya mengkhawatirkan efek samping dari penggunaan vibrator, seperti sakit atau mati rasa pada alat kelamin. Adapun Frank Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, mengatakan bahwa penggunaan vibrator yang terlalu sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan pasangan. Menurutnya, penggunaan vibrator berlebihan dapat membiasakan sistem saraf otonomik pada suatu stimulasi yang tak dapat dilakukan oleh manusia.

4. Masturbasi dapat memperbaiki mood, tanpa kewajiban melakukan seks berpasangan.
"Masturbasi dapat memperbaiki mood yang turun," ungkap Kathleen Segraves, PhD, sex therapist dan guru besar tamu bidang psikiatri di Case Western Reserve University. "Dengan solo sex, perhatian tidak akan teralih, dan Anda bisa fokus pada pengalaman Anda sendiri tanpa perlu memastikan pasangan juga menikmati atau tidak," tambahnya. Hal ini tidak perlu diartikan Anda tidak memedulikan pasangan. Namun, bahwa sekali-sekali Anda juga boleh kok memikirkan diri sendiri, begitu kata para pakar.

5. Masturbasi dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Wanita yang bermasturbasi secara rutin dapat mempelajari apa yang menyenangkan untuk mereka. Hal itu dikatakan Segraves. "Hal itu dapat membantu kepercayaan diri secara seksual, dan membantu membimbing pasangan jika Anda memiliki pasangan," ujarnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan pada pasangan, "Taruh tanganmu di sini," tanpa merasa malu, kata Segraves.

Sedangkan Herbenick menambahkan, wanita yang menggunakan vibrator selama masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangan. Ia mendapati bahwa wanita yang menggunakan vibrator mendapatkan fungsi seksual yang lebih baik dalam hal pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat intercourse.

6. Masturbasi membantu Anda rileks.
Saat menghadapi hari yang menyebalkan, wanita sering terpengaruh, dan berpikir, "Bagaimana ya, harus memperbaikinya?" Menurut para peneliti, dibandingkan pria, wanita lebih mungkin mengingat-ingat perdebatan atau hubungan yang buruk dengan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan stres. Jika Anda bisa mulai menyenangkan diri sendiri, Anda dapat meredakan stres yang diakibatkan oleh pikiran-pikiran semacam itu. Memang tidak selamanya dapat mengatasi, tetapi setidaknya dapat membantu. Demikian menurut Segraves.

7. Masturbasi dapat mengurangi nyeri saat haid.
Kebiasaan bermasturbasi dilaporkan dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi, dan memperbaiki gejala PMS lain, seperti rasa mudah marah atau mudah tersinggung. Masturbasi yang berlanjut hingga orgasme bahkan dapat membantu mengurangi migrain. Meskipun orgasme kadang-kadang ditemukan sebagai pemicu migrain, aktivitas tersebut juga dapat menguranginya. Demikian menurut beberapa penelitian. Para ilmuwan berspekulasi bahwa beberapa faktor yang dikaitkan dengan orgasme (sendiri atau bersama pasangan) dapat menyembunyikan rasa sakit, atau proses migrain.

(Sumber: WebMD , Kompas,Selasa, 28/7/2009)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/masturbasi-sangat-disarankan-untuk.html

Info-Kesehatan: Masturbasi Juga Dilakukan Perempuan Menikah

Menghabiskan waktu selama delapan jam setiap hari memikirkan dan membicarakan seks? Ini bukan sesuatu yang tidak normal karena memang itulah tugas Debby Herbenick sebagai profesor dan pengajar bidang seks di Kinsey Institute dan Indiana University di Bloomington. Apa hasil penemuannya yang amat mengejutkan? Berapa banyak kesalahpahaman seksual yang ada dalam benak rata-rata perempuan? Inilah empat di antaranya:

Mitos 1: Pria tidak bisa berbuat orgasme palsu. ''Tentu saja mereka bisa dan mereka melakukan hal itu,'' tuturnya. Penelitian dari Kansas University menunjukkan, 25 persen pria mengaku bahwa mereka sering berpura-pura orgasme, bahkan sebagian saat melakukan seks oral. Memang tidak ada pria yang bisa memalsukan cairan sperma hasil ejakulasi. Namun, mereka bisa menirukan desahan dan gerakan-gerakan tubuh mereka saat berhubungan intim. Tapi, ngomong-ngomong, kenapa ya mereka melakukan itu?

Mereka juga seperti kita. Terkadang mereka merasa lelah, tertekan, dan memiliki kesulitan dalam mencapai klimaks. Namun, mereka juga ingin pasangan mereka bahagia dan mendapatkan kepuasan.

Mitos 2: Seks oral 100 persen aman. ''Penyebaran virus HIV lewat seks oral memang jarang. Namun, lewat mulut inilah penyakit kelamin lainnya bisa menulari Anda, seperti penyakit kencing nanah (gonorrhea) dan herpes,'' jelas Herbenick. Penelitian juga membuktikan bahwa perempuan yang sudah melakukan seks oral terhadap lebih dari 6 pria (pasangannya) amat rentan terkena penyakit menular seksual. Mereka juga bisa terkena penyakit kanker mulut yang disebabkan oleh infeksi dari human papilloma virus (HPV, virus yang menyebabkan kanker leher rahim). Adakah cara yang aman untuk melakukannya?

Minta pasangan mengenakan kondom (itu gunanya kondom aneka rasa, bukan?).

Mitos 3: Anda tidak bisa berhubungan seks saat hamil besar. ''Kecuali saat dokter Anda mengatakan kehamilan Anda berisiko,'' kata Herbenick, "Anda tetap bisa melakukan hubungan intim hingga menjelang kelahiran." Faktanya, penelitian membuktikan bahwa seks rutin bisa menurunkan angka risiko kelahiran prematur. Beberapa perempuan bahkan bisa mencapai orgasme saat hamil. Posisi adalah kuncinya. Cara yang aman dan nyaman adalah posisi sendok garpu ataupun perempuan di atas.

Mitos 4: Perempuan hanya bermasturbasi saat masih lajang. Tidak benar! Penelitian terakhir membuktikan bahwa lebih dari 40 persen perempuan yang sudah menikah melakukan masturbasi minimal satu kali dalam sebulan. Dan, ini berita baiknya: perempuan yang suka bermasturbasi lebih puas melakukan hubungan seks dengan pasangan ketimbang yang tidak melakukan.


(Sumber: Glamour , Kompas,Senin, 25/1/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/masturbasi-juga-dilakukan-perempuan.html

Info-Kesehatan: Masturbasi, Justru Disarankan!

MESKI  tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa masturbasi membuat fisik dan mental kita tidak sehat, tetap saja banyak orang menganggap bahkan yakin bahwa hal ini membahayakan. Tidak jelas apanya yang membuatnya bahaya. Mungkin hanya sekedar takut saja.

Ada yang menganggap masturbasi menyebabkan kegilaan, epilepsi,memunculkan akne, kebutaan, kehidupan seks yang amburadul, sakit kepala, perdarahan hidung, bahkan dianggap egois..

Masturbasi sebenarnya merupakan ekspresi seksual yang alamiah. Banyak orang dengan berbagai latar budaya melakukan masturbasi. Bahkan banyak juga spesies binatang melakukannya. Namun, beberapa orang ragu untuk melakukannya.

Padahal sebenarnya masturbasi merupakan bonus tambahan yang semestinya bisa diberikan oleh pasangan masing-masing. Para ahli di bidang seksologi justru menyarankan teknik saling memberi masturbasi untuk pasangan masing-masing demi menghangatkan ranjang. Sehingga pada akhirnya masturbasi bisa dikatakan sebagai kegiatan yang saling menguntungkan satu sama lain.

Masturbasi sebenarnya dapat menjadi alat yang sangat baik untuk bisa mengenal tubuh kita sendiri, bahkan juga menjadi cara kita untuk bisa berkomunikasi dengan pasangan. Banyak wanita mengalami orgasme pertama kalinya gara-gara masturbasi. Karena itu, masturbasi bisa dikatakan sebagai aktivitas yang supportif atau mendukung demi meningkatkan keharmonisan kehidupan seksual Anda dan pasangan.

Dengan demikian salah bila masturbasi dikatakan aktivitas yang antisosial, kurang dewasa dan egois. Ini sesuatu yang wajar dan semestinya bila dilakukan terutama oleh mereka yang sudah lepas dari usia remaja. Aktivitas ini bahkan dapat melipatgandakan kemampuan seksual kita.

Banyak orang memberi perhatian soal masturbasi ini terutama bila hal ini dirasa berlebihan. Sebenarnya tidak masalah karena masturbasi tidak membuat kita menjadi sakit. Pada dasarnya seperti orang minum, bila kita merasa kekenyangan biasanya kita akan berhenti dan saat lapar lagi kita akan makan lagi. Hal yang terjadi pada masturbasi ya juga seperti itu.

Ada banyak sarana yang bisa digunakan orang untuk membantu mencapai masturbasi seperti internet atau film dewasa. Dan yang jelas, masturbasi menyelamatkan mereka yang jauh dari pasangan untuk berbuat selingkuh. Juga menyelamatkan para remaja untuk melakukan hubungan seksual yang semestinya tidak mereka lakukan lebih dahulu sebelum resmi sebagai suami istri.(Kompas,Senin, 26/5/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/masturbasi-justru-disarankan.html

Info-Kesehatan: Manfaat Masturbasi

BEBERAPA tahun terakhir ini, para dokter mulai meyakini bahwa kegiatan masturbasi ternyata tidak memberi efek buruk bagi pelakunya. Pandangan ini tentu saja tidak begitu saja muncul.

Pada abad 18 dan 19, ada pandangan yang menyatakan bahwa masturbasi terkait dengan menurunnya kemampuan tubuh secara umum. Masturbasi juga dikatakan menurunkan daya penglihatan, mengganggu sistem saraf, dan sebagainya.

Alex McKay, koordinator riset pada Sex Information and Education Council, Kanada memberi komentar bahwa banyak orang merasa bersalah gara-gara melakukan masturbasi: "Alasannya, seks itu harus dilakukan demi reproduksi dan masturbasi melenceng dari tujuan itu...memang ada perbedaan pandangan di antara para profesional dari berbagai disiplin mengenai masturbasi."

Dan memang benar, ada psikolog yang mengatakan bahwa masturbasi itu bentuk egoisme. Sementara ahli yang lain mengatakan, masturbasi itu tidak sesuai dengan ajaran agama. Sex terapis Bill dan Carolyn Chernenkoff justru menyarankan stimulasi/rangsangan pribadi atau berpasangan ini.

Mereka bilang "Tidak ada yang lebih baik terutama bagi anak-anak muda untuk melakukan masturbasi saat hormon mereka mulai berkembang.Biasanya hal ini bakal mencegah mereka untuk melakukan aktivitas seksual yang justru dilarang dan mencegah kehamilan tak dikehendaki."

Tentu saja, kata mereka, bagi pasangan yang sudah menikah, kegiatan ini bermanfaat. Terutama bagi mereka yang sedang berjauhan dari pasangan karena masalah tertentu karena pekerjaan misalnya.

Berikut beberapa manfaat masturbasi:
- Merangsang kemampuan fantasi
- Membuat seseorang menjadi makin nyaman dengan seksualitas mereka.
- Bakal luar biasa bila dilakukan bersama pasangan
- Membantu kita memahami reaksi-reaksi tubuh sendiri yang berguna bagi kegiatan seksual bersama pasangan
- Memelihara aliran darah di pelvic dan memperkuat otot kelamin.
- Membantu melepas stres
- Kadang-kadang dapat melepaskan ketegangan bagi wanita yang sedang mengalami menstruasi
- Yang jelas tidak menyebabkan kehamilan, aman.
- Gairah seksual yang menggelegak dan berlangsung lama pada pria biasanya menyebabkan nyeri yang biasa disebut "blue balls". Karena itu masturbasi membantu melepaskannya.

Sebaliknya, ada beberapa masalah yang bisa timbul gara-gara masturbasi, antara lain:
- Bagi para lelaki, keseringan masturbasi menyebabkan abrasi kulit. Dapat diatasi dengan menggunakan pelicin atau pelumas seperti jeli
- Tentu saja menghabiskan waktu. Beberapa anak muda bahkan melakukan masturbasi beberapa kali sehari.(Kompas,Rabu, 15/10/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/manfaat-masturbasi.html

Info-Kesehatan: Ketagihan Masturbasi, Apa Efeknya?

Bukan rahasia lagi bila dorongan seks yang tidak tersalurkan bisa mengganggu kesehatan. Karena itu, masturbasi merupakan jalan keluar yang dianggap aman untuk meredakan gairah dan stres.

Sebenarnya kegiatan merangsang tubuh, khususnya organ intim, untuk memberi kepuasan seksual pada diri sendiri ini tidak berbahaya. Akan tetapi, kegiatan yang populer dengan sebutan seks swalayan ini juga punya efek samping yang buruk, mulai dari efek psikologis hingga menyebabkan ketagihan.

Salah satu dampak buruk masturbasi, menurut Dr Hernano Chavez, konsultan seks, adalah sulit mencapai klimaks saat berhubungan seks atau justru mempercepat ejakulasi atau ejakulasi dini.

"Dengan masturbasi, kita bisa mencapai orgasme sendiri. Lama-kelamaan otak akan terlatih untuk merespons sentuhan-sentuhan tangan sendiri dan mengurangi sensitivitas sentuhan yang berasal dari orang lain. Akibatnya, akan lebih sulit mencapai klimaks," kata Chavez, seperti dikutip situs askmen.com

Secara biologis, ketagihan masturbasi bisa memengaruhi otak dan zat-zat kimia dalam tubuh sehingga berpengaruh pada diproduksinya seks hormon secara berlebihan. Meski dampaknya pada tiap orang berbeda, masturbasi kronik ini bisa menyebabkan rasa lelah, sakit di bagian pelvic, sakit punggung, sakit di bagian testis, hingga rambut rontok.

Karena terbiasa memuaskan diri sendiri tanpa melibatkan orang lain, dikhawatirkan seseorang akan lebih menyukai aktivitas seks sendiri dibandingkan dengan pasangan. Padahal, hubungan seks yang sehat seharusnya bisa memuaskan kedua belah pihak.

Pada orang yang belum menikah, masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan kompulsif masturbasi yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketidakseimbangan antara hasrat dan kebutuhan pribadi ini bisa menimbulkan rasa pusing dan ingin marah bila belum onani. Pada akhirnya ini akan mengganggu pekerjaan serta hubungan sosial dengan orang lain.

(Sumber: askmen ,Kompas,Senin, 12/4/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/ketagihan-masturbasi-apa-efeknya.html

Info-Kesehatan: Bila Anak Masturbasi

ADA beberapa cara agar anak tidak melakukan masturbasi di tempat umum.

1. Tetapkan batasan.
Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya sangat pribadi, sama seperti mandi di kamar mandi atau pipis di toilet. Aktivitas tersebut sebaiknya hanya dilakukan di kamar tidur atau kamar mandi.

2. Alihkan.
Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang juga melibatkan tangannya. Jika belum berhasil, jelaskan kepada anak kalau aktivitas itu boleh dilakukan di kamar dan kamar mandi, dan jangan melakukannya saat orang sedang berada di sekelilingnya. Bila masih sulit, segera bawa anak ke kamarnya.

3. Abaikan masturbasi saat waktu tidur.
Mintalah pengasuh anak untuk bersikap sama dengan Anda. Minta pengasuh untuk merespon masturbasi yang dilakukan anak dengan mengalihkan perhatiannya. Sebaliknya, jika masturbasi dilakukan saat tidur, Anda tak perlu menghiraukannya.

4. Jelaskan hal yang bersifat pribadi.
Anak usia dua tahun sudah bisa diberitahu bahwa sebagian tubuhnya adalah bersifat pribadi. Tidak ada seorang pun kecuali dirinya, orangtua, dan dokter yang boleh menyentuhnya.

5. Beri perhatian lebih.
Perbanyak pelukan dan bentuk perhatian lainnya dari orangtua terhadap anak. Bisa jadi, anak melakukan masturbasi karena kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Merangkul anak setiap saat dapat menghindarkan anak dari masturbasi.

6. Berikan mainan.
Berikan anak benda yang aman seperti boneka dan selimut yang bisa dibawa ke tempat umum. Sebab, bisa saja ia melakukan masturbasi untuk membuat dirinya nyaman dalam situasi yang tidak dikenali.

7. Beri reward.
Untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau cacat mental yang mungkin tidak mudah memahami pentingnya alasan, tindakan positif bisa membantu. Contohnya, memberi “hadiah” berupa perlakuan khusus kepada anak jika tidak bermain dengan alat kelaminnya.

8. Jangan menghukum.
Anak sebaiknya tidak dihukum secara fisik, dibentak, maupun dimarahi karena melakukan masturbasi. Jangan pula menyebut masturbasi itu buruk, kotor, berdosa, apalagi sampai mengikat tangan anak. Semua hal itu justru akan membuat anak melawan dan mengalami hambatan seksual di kemudian hari(Kompas,Jumat, 23/5/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/bila-anak-masturbasi.html

Info-Kesehatan: Aduh, Anakku Masturbasi!

BANYAK orangtua terkejut saat mengetahui anaknya memainkan alat kelaminnya sendiri. “Apakah anak saya normal? Apakah dia mengalami kelainan seksual?” Begitu biasanya yang terbersit dalam benak para orangtua. Bagi anak, memegang atau menyentuh alat kelamin merupakan eksplorasi terhadap tubuhnya. Sama seperti saat ia menyentuh tangan dan anggota tubuh lainnya.

Selain memegang, kadang juga ada beberapa gerakan seperti kaki yang dijepitkan satu sama lain saat anak sedang duduk atau telentang yang mengarah pada masturbasi. Masturbasi merupakan aktivitas yang lazim terjadi pada anak, sebagai bagian dari proses perkembangannya. Biasanya anak laki-laki maupun perempuan bermain dengan alat genitalnya pada usia 5-6 tahun. Di usia batita, hal ini juga bisa terjadi.

Kekhawatiran orangtua menyangkut masturbasi bisa dipahami karena mereka umumnya menyamakannya dengan perbuatan orang dewasa. Konsep seksual tidak ada dalam otak anak. Hanya rasa enak dan nyaman yang dirasakan oleh anak saat melakukan masturbasi. “Masturbasi merupakan bagian normal dari tingkah laku seksual manusia,” ungkap Dr. Jimmy Passat, Sp.A(K), Staf Divisi Saraf Anak FKUI/RSCM.

“Masturbasi atau merangsang alat genital diri sendiri merupakan tingkah laku manusia yang umum dan dapat ditemukan mulai usia 2 bulan. Bahkan, pernah dilaporkan masturbasi terjadi pada janin,” kata dokter spesialis anak lulusan FKUI ini. Aktivitas masturbasi pada bayi dan anak, menurut Dr. Jimmy sulit dikenali. Ini karena masturbasi sering dilakukan tanpa merangsang genital, sehingga sering dianggap sakit perut atau epilepsi saat anak merasakan enak. Namun, bila diamati lebih lanjut, akan terlihat aktivitas masturbasi.

Dalam gambar hasil rekaman yang ditunjukkan oleh Dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), anak yang sedang tidur telentang, terlihat wajar saja. Namun, jika diamati lebih lanjut, kaki anak itu bersilangan seperti menjepit. “Itu adalah masturbasi yang dilakukan anak. Saat merapatkan dan menyilangkan paha, anak menggerak-gerakkan paha ke depan dan belakang hingga berkeringat,” ujar Dr. Hardiono.
Bentuk lain masturbasi bisa terlihat dari perilaku anak menempelkan kelamin di sisi meja dengan posisi menggantung. Anak terlihat sangat menikmati aktivitas tersebut.

Alihkan Perhatian
Apa yang sebaiknya dilakukan orangtua jika menyaksikan anaknya masturbasi? Yang jelas, anak dapat dihentikan dari aktivitasnya itu dengan cara mengalihkan perhatiannya. Boleh jadi anak akan merasa tidak senang atau marah bila aktivitasnya diganggu, tetapi itu tidak jadi soal.  “Orangtua bisa menghentikan kegiatan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu dapat membuat kelamin kemasukan kotoran dan terjadi infeksi,” ujar Dra. Diennaryati Tjokro, MPsi., psikolog dari UI.

Yang perlu dipahami orangtua adalah bahwa jika anak dimarahi akibat perilakunya itu, ia akan mengalami trauma seksual yang akan berdampak hingga dewasa. Akan terbentuk dalam pikirannya bahwa alat kelamin adalah sesuatu yang tidak baik dan harus dihindari. Akibatnya, kelak bisa terjadi anak mengalami gangguan fungsi seksual.

Masturbasi tidak membahayakan tubuh. Demikian yang sering dikatakan oleh pakar seksologi, Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And. Masturbasi juga bukan tindakan abnormal atau berlebihan, kecuali bila dilakukan secara sengaja di depan umum setelah usia 5 atau 6 tahun.

Orangtua tidak perlu khawatir bahwa masturbasi akan membuat anak kelebihan aktivitas seksual. Anak melakukannya beberapa kali sehari atau bahkan hanya satu kali dalam seminggu. Biasanya aktivitas itu terjadi saat anak sedang tidur, bosan, menonton televisi, atau stres.(Kompas,Jumat, 23/5/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/aduh-anakku-masturbasi.html

Info-Kesehatan: Masturbasi, Cukup Dua Kali Seminggu

Pertanyaan mengenai sejauhmanakah kegiatan masturbasi tergolong normal, merupakan salah satu topik yang paling sering diperbincangkan. Pakar seks terkemuka Dr Boyke Dian Nugraha Sp.OG, MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan seksual seseorang. Tidak ada batas-batasan khusus bahwa masturbasi kelewat sering bisa menimbulkan efek negatif.

"Dari segi medis, masturbasi atau onani itu sesuatu yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak medisnya, dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa masturbasi itu buruk," kata Dr Boyke saat meluncurkan buku terbarunya dan menggelar talkshow bertema "It's All About Seks", di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (18/4/2010).

Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa sering kegiatan masturbasi tergolong masih aman dan normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawan diplomatis. Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal dilakukan jika dilakukan tanpa diliputi perasaan berdosa. Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari masturbasi timbul karena seseorang merasa ada dosa yang diperbuatnya dengan melakukan masturbasi.

"Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa memberikan permasalahan. Ada masalah psikologis di sini," kata dia.

Untuk itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering masturbasi dikatakan normal dan aman, Dr Boyke menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan dua kali dalam seminggu. Frekuensi tersebut, kata Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi hasrat seksual seseorang.

Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak melulu dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang. Malah, masturbasi bisa menjadi solusi dan alternatif dari permasalahan seks seseorang. "Misalnya seorang suami yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya. Sebagai solusi dia lebih baik melakukan masturbasi," katanya.
(Kompas,Minggu, 18/4/2010 )

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/masturbasi-cukup-dua-kali-seminggu.html

Info-Kesehatan: Anak Masturbasi Jadi Serius, Bila...

MASTURBASI  merupakan bagian dari perkembangan normal anak. Akan menjadi aktivitas yang memerlukan perhatian khusus jika terjadi hal-hal seperti berikut ini, seperti dipaparkan para ahli dari University Of Michigan Health System:
  • Jika anak terlihat mempunyai pemahaman awal atas kegiatan seksual.
  • Jika aktivitas menjadi berlebihan dan menghambat aktivitas normal lainnya, atau anak tidak bisa dialihkan perhatiannya secara mudah dari masturbasinya.
  • Jika anak melakukan penetrasi alat kelamin dengan anak lainnya.
  • Jika aktivitas tersebut menyakitkan buat anak.
  • Jika aktivitas tersebut meningkat lebih banyak dari biasanya, mengindikasikan anak mengalami stres terhadap sesuatu dan ia mencoba membuat dirinya nyaman.
  • Jika ada kontak antara mulut dengan alat kelamin antara anak Anda dengan anak lainnya.
  • Jika Anda merasa anak tidak bahagia atau sedih.
  • Jika kemudian dibarengi dengan luka pada wilayah alat genital anak akibat digaruk atau digosok. Luka yang terjadi bisa menimbulkan infeksi pada alat genital atau infeksi saluran kemih.

Bila Anda menemui hal-hal seperti ini, segeralah konsultasikan ke dokter. (Kompas,Jumat, 23/5/2008)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/anak-masturbasi-jadi-serius-bila.html

Info-Kesehatan: 5 Hal Penting soal Masturbasi

Para ahli mengatakan, sebagian besar lelaki  pernah melakukan masturbasi, entah untuk mengurangi stres, membantu tidur nyenyak, dan lain sebagainya.

Meskipun begitu, ada hal-hal medis yang mungkin belum pernah diketahui tentang masturbasi. Inilah 5 hal penting tentang masturbasi yang perlu diketahui para pria:

1. Tak ada istilah "masturbasi abnormal"
Pria kerap kali bertanya apakah ada sesuatu yang abnormal dengan cara mereka masturbasi. Para ahli sendiri enggan mendefinisikannya dalam kata "normal" atau "abnormal", tetapi mereka menyatakan bahwa pria melakukannya dengan frekuensi dan teknik yang sangat bervariasi.

"Sebagai manusia, kita terlalu beragam untuk menerapkan sebuah norma tertentu mengenai masturbasi yang normal atau tidak," kata Betty Dodson, PhD, seksolog dari New York sekaligus penulis buku Sex for One.

"Setiap orang melakukan masturbasi dengan caranya sendiri. Apakah ia menggunakan tangannya, menggosokkan pada sesuatu, menggunakan mainan seks atau obyek rumah tangga, mengenakan pakaian khusus, berfantasi, melihat sebuah buku atau majalah, mencoba posisi yang berbeda, atau melihat dari cermin," kata Martha Cornog, penulis The Big Book of Masturbation.

2. Masturbasi tak sepenuhnya aman.
Tidak seperti seks dengan pasangan, masturbasi tidak menularkan penyakit seksual. Anda juga tidak akan mengalami ketegangan otot, kantung mata akibat kelelahan, dan rasa canggung yang sering dihadapi ketika berhubungan intim dengan pasangan. 

Namun, masturbasi pun tak sepenuhnya dijamin aman. "Masturbasi hanyalah aktivitas seks paling aman yang pernah ada. Tapi, hukum fisika dan biologi tidak akan berhenti mengatakan bahwa masturbasi aman hanya karena masturbasi biasa dilakukan," kata Cornog.

Rata-rata pria mengetahui, apabila mereka keseringan melakukan masturbasi atau terlalu kuat saat melakukannya, maka hal itu dapat mengiritasi kulit penis. Di sisi lain, pria kurang mengetahui bahwa kebiasaan melakukan onani dengan keadaan telungkup, misalnya dengan menekan pada bantal atau bahkan karpet lantai, bisa melukai uretra. Oleh sebab itu, pengeluaran urine dari penis tidak seperti biasanya, tetapi menyemprot dengan keras sehingga sulit dikendalikan.

Barbara Bartlik, MD, psikiater dan terapis seks di New York, mengatakan, dia melihat pria yang menderita trauma uretra yang parah karena masturbasi dengan cara telungkup sehingga ia tidak lagi dapat menggunakan toilet berdiri tapi harus buang air kecil sambil duduk.

Dalam kasus tertentu yang sangat langka, masturbasi atau berhubungan seks dengan pasangan juga dapat menyebabkan fraktur penis. Kondisi yang menyakitkan ini terjadi karena sobekan di bagian albuginea tunika (jaringan putih yang mengelilingi lapisan spons penis) akibat penis yang sedang ereksi mengenai benda keras atau dipaksa menekuk ke bawah. Dalam keadaan darurat, hal ini sering kali berakhir dalam kondisi harus dioperasi.

3. Seks sendiri mengubah kehidupan seks Anda atau sebaliknya.
Untuk berbagai alasan, seks kala sendiri dapat memberi manfaat. Masturbasi dapat membantu mengenali respons seksual Anda sendiri—apa yang dirasakan baik bagi Anda dan apa yang tidak—sehingga Anda akan lebih mampu menjelaskan kepada pasangan mengenai sentuhan yang tepat.

Ini juga membantu Anda belajar untuk mengenali saat "yang tak bisa dihindari" tepat sebelum orgasme dan membantu mengajari pasangan bagaimana menghindari ejakulasi dini.

Mungkin yang paling signifikan, masturbasi adalah mekanisme atau solusi terbaik bagi pria yang tidak dapat melakukan hubungan seks sementara di saat pasangannya sakit, atau sedang menstruasi, atau memeliki dorongan seks yang tak sesuai dengan dirinya sendiri.

Bagi sebagian pria, "seks solo" dapat menjadi sebuah obsesi sehingga mereka mulai kehilangan gairah bercinta dengan pasangan mereka. Perasaan sakit hati dan keterasingan pasangan akibat obsesi "seks solo" akan membuat Anda sulit mempertahankan hubungan.

Para ahli menekankan, masturbasi sah-sah saja bahkan untuk para pria yang sudah berkomitmen. "Kita tidak dapat berasumsi bahwa hanya karena seorang pria masturbasi, maka itu akan menuai masalah terhadap hubungan primernya," kata Bartlik.

4. Beberapa teknik masturbasi memicu disfungsi seksual.

Para ahli memperingatkan, pria yang sering merangsang dirinya dengan cara yang tidak mensimulasikan seks dengan pasangan (misalnya, membelai sangat cepat atau dengan tekanan besar atau gesekan) bisa mengidap gangguan ejakulasi. Dengan disfungsi seks tersebut, seseorang akan kesulitan atau bahkan tidak mungkin mencapai klimaks selama berhubungan seks dengan pasangan.

"Siapa pun yang mengalami disfungsi seksual harus bertanya kepada dirinya sendiri apakah ia melakukan masturbasi dengan cara-cara yang menimbulkan sensasi berbeda dari yang diperoleh dari tangan, mulut, atau vagina pasangannya. Lalu ia harus memperhitungkan apa yang dapat merangsang pasangan Anda dan mengubah cara masturbasi Anda untuk membuatnya seperti yang diinginkan pasangan," kata Michael A Perelman, PhD, profesor psikiatri dan urologi dari Weill Cornell Medical College di New York.

5. Masturbasi memengaruhi risiko kanker prostat

Sebuah studi yang dilakukan di Australia tahun 2003 dan dipublikasikan  BJU International menyatakan, ejakulasi terkait dengan penurunan risiko kanker prostat di kemudian hari.

Namun, dalam studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam The Journal of American Medical Association, seorang peneliti melaporkan bahwa "frekuensi ejakulasi tidak berkaitan dengan peningkatan risiko kanker prostat." Dalam kedua studi ini, frekuensi ejakulasi termasuk berhubungan seksual dengan pasangan dan masturbasi.

Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Januari lalu dalam BJU International menunjukkan bahwa pria muda yang sering masturbasi berisiko lebih tinggi mengidap kanker prostat. Namun, apabila pria lebih tua sering  masturbasi, hal itu akan menurunkan risiko kanker prostat. Adapun berhubungan seksual dengan pasangan tidak menjadi faktor terhadap risiko terkena kanker prostat.

Para peneliti berasumsi bahwa masturbasi bukan satu-satunya yang dapat memicu risiko kanker prostat pada pria yang sering masturbasi di usia 20-an dan 30-an. Pria sering melakukan masturbasi karena memiliki kadar hormon seks yang tinggi. Pria muda yang secara genetis cenderung memiliki hormon yang sensitif pada kanker prostat tentu berisiko tinggi bila hormon seks mereka berlebih. 

Sementara itu, pria berusia di atas usia 50 tahun dan sering melakukan masturbasi ternyata membantu mengeringkan cairan prostat yang mungkin mengandung zat-zat pemicu kanker.(Kompas,Jumat, 6/8/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/5-hal-penting-soal-masturbasi.html

Info-Kesehatan: 4 Alasan Anda Perlu Masturbasi


Masturbasi sering dikonotasikan dengan sesuatu yang bersifat negatif. Orang menjadikannya alat yang ideal untuk mendapatkan kesenangan diri. Hal ini tak dapat dilepaskan dari fungsi masturbasi itu sendiri.

Pada dasarnya, masturbasi adalah aktivitas merangsang diri sendiri. Bila hal ini dilakukan perempuan, maka ia akan menstimulasi area genitalnya, seperti vagina dan klitoris. Perempuan yang sudah terbiasa mengeksplorasi area vulva-nya, bahkan mampu menemukan area G-spot. Kerap kali perempuan berhasil mencapai orgasme melalui rangsangan ini.

Tak banyak orang yang membicarakan teknik ini, meskipun kenyataannya tak sedikit orang yang bermasturbasi. Hasil studi bahkan menunjukkan bahwa perempuan yang rutin bermasturbasi berpeluang mengalami kehidupan seksual yang lebih memuaskan. Lebih dari itu, mereka juga akan memiliki kesehatan yang lebih baik, termasuk hubungan perkawinan yang lebih bahagia.

Ada poin penting yang juga perlu Anda ketahui mengenai masturbasi. Dengan masturbasi, Anda akan lebih memahami kebutuhan seksual Anda sendiri. Ketika Anda tak mampu berkomunikasi dengan pasangan mengenai hubungan seks yang memuaskan kedua belah pihak, masturbasi menjadi salah satu cara bagi Anda untuk mengeksplorasi seksualitas Anda. Ketika Anda mampu menikmati masturbasi, kepercayaan diri Anda juga akan meningkat.

Manfaat kesehatan
Seperti telah disebutkan di atas, ada sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari masturbasi, di antaranya:

Mencegah infeksi saluran kemih dan infeksi serviks
Dalam berbagai studi pernah diungkapkan bahwa perempuan akan terlindung dari infeksi serviks dan infeksi saluran kemih (ISK) jika mereka masturbasi secara rutin. Ketika seorang perempuan mengalami orgasme, terjadi pembukaan pada leher rahimnya, yang kemudian akan menimbulkan proses peningkatan jumlah bakteri baik di dalam leher rahim. Masturbasi juga menghasilkan pelumas alami vagina, yang akan membantu membilas organisme yang menyebabkan infeksi.

Memperbaiki fungsi kardiovaskuler dan menurunkan risiko diabetes tipe 2
Perempuan yang mendapatkan orgasme secara teratur, melalui hubungan seks dengan pasangan maupun masturbasi, juga menunjukkan peningkatan kesehatan kardiovaskuler (yang berkaitan dengan jantung) dan mengembangkan daya tahan yang lebih besar terhadap diabetes tipe 2.

Obat alami untuk insomnia
Masturbasi akan membuat Anda mampu melupakan stres yang dihasilkan oleh kesibukan kerja. Seusai sesi masturbasi, Anda juga bisa tidur lebih lelap. Apa pun jenis aktivitas seksual yang Anda lakukan, akan memperbaiki kadar dopamin, hormon yang memberikan rasa senang. Ketika Anda baru mencapai klimaks, hormon yang memberikan efek menenangkan (endorfin dan oksitosin) akan dilepaskan. Perasaan senang dan nyaman ditambah dengan rasa hangat setelah orgasme yang intens inilah yang akan membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Dasar panggul yang lebih kuat
Tidak perlu diragukan lagi bahwa masturbasi akan membantu memperbaiki kekuatan dasar panggul. Dasar panggul yang sehat akan meningkatkan fungsi-fungsi seksual secara keseluruhan, dan membantu Anda menikmati sesi bercinta dengan lebih baik.

(Sumber: Divine Caroline , Kompas,Jumat, 24/9/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/4-alasan-anda-perlu-masturbasi.html

Info-Kesehatan: Trik Membicarakan Penurunan Libido Suami

Saat Anda menyadari hasrat seksual suami mulai menurun, segudang pertanyaan pasti mulai menguasai pikiran. Persoalan ini cukup sensitif, bahkan bisa jadi suami Anda sebenarnya sudah menyadari masalahnya, dan merasa cemas jika kemudian Anda mulai menyadarinya. Mengidentifikasi masalah hingga mencari jalan untuk mendapatkan kembali hubungan seks yang lebih sehat, bisa dimulai dari komunikasi yang baik.

Berikut langkah yang bisa Anda lakukan bersama pasangan:

1. Awali dengan pesan positif
Mulailah pembicaraan dengan mengungkapkan pesan positif kepada suami, seperti membicarakan perbuatan suami belakangan ini yang membuat Anda senang. Berikan juga apresiasi atas kerja kerasnya di kantor atau di rumah. Memulai pembicaraan dengan mengungkapkan hal positif menimbulkan atmosfir kasih sayang, sehingga membuat suami lebih nyaman mengutarakan masalah libidonya.

2. Melibatkan diri dalam masalah
Persoalan penurunan libido pada pasangan merupakan isu sensitif. Anda perlu menjadi bagian di dalamnya, dan hindari kesan menuduh pasangan yang bersalah. Mulailah dengan menyebutkan bahwa ada yang berubah dalam hubungan Anda dan pasangan. Ungkapkan berbagai kemungkinannya, anggaplah Anda menjadi bagian masalah dengan mengakui bahwa waktu untuk berduaan semakin berkurang, misalnya. Akibatnya kedekatan Anda dan pasangan berubah, dan mempengaruhi mood suami. Menjadi bagian dari masalah, membuat Anda dan pasangan lebih mudah membuka diri untuk mencari solusi.

3. Identifikasi masalah
Analisa berbagai kemungkinan penyebab penurunan libido. Romantisme yang memudar bisa menjadi salah satu penyebabnya, dan ini bisa datang dari Anda atau suami. Kenali apakah stres akibat pekerjaan, atau bahkan depresi, mempengaruhi keharmonisan. Mengungkapkan berbagai kemungkinan penyebab ini bisa membantu suami mengenali masalahnya, dan tidak merasa dipermalukan.

4. Tanyakan pasangan, apa yang bisa Anda bantu
Anda perlu bertanya kepada suami, cara apa yang bisa Anda lakukan untuk membantunya. Pakar kesehatan seksual Alex Santoso, PhD, dan  Hanita Ina, MD, menuliskan penurunan gairah seksual lebih banyak disebabkan oleh hubungan personal dan lingkungan, daripada masalah medis. Jadi, sebaiknya tanyakan kepada pasangan, hal apa yang bisa membuatnya lebih bergairah. Anda juga perlu komitmen untuk membantu suami membangkitkan gairah seks. Jika suami menginginkan terapi, bantu dia untuk mendapatkan terapis yang sesuai.

5. Menyesuaikan hasrat Anda dengan pasangan
Jika biasanya Anda dan pasangan melakukan hubungan seks normal tiga atau empat kali seminggu, sebaiknya Anda mulai menyesuaikan kondisi suami. Pasangan yang mengalami penurunan libido perlu waktu untuk membangkitkannya kembali. Jangan lantas kecewa ketika suami menolak berhubungan seks terlalu sering karena tidak mood, misalnya. Mengurangi frekuensi hubungan seks menjadi salah satu penyesuaian Anda dengan kondisi pasangan.


(Sumber: LiveStrong , Kompas, Selasa, 4/5/2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/trik-membicarakan-penurunan-libido-suami.html

Info-Kesehatan: Tingkatkan Libido dengan Saling Memijat


Gairah seks, disadari atau tidak, bisa berkurang atau bahkan melemah. Penyebabnya bisa karena kurang istirahat, perasaan positif atas tubuh dan diri sendiri, atau fluktuasi hormon. Jangan khawatir, karena ini gejala normal dan bisa diatasi dengan lima langkah. Coba praktekkan cara berikut untuk menaikkan libido:

1. Konsumsi tiram
Banyak penelitian menyebutkan tiram mengandung seng yang bisa merangsang libido. Biologist asal Australia George Fisher, mengungkapkan bahwa tiram mengandung asam amino yang langka (D-aspartic acid dan N-methyl-D-aspartate), yang merangsang hormon seks dan meningkatkan libido.

2. Konsumsi makanan pedas
Molekul pada cabai yang membuatnya pedas meningkatkan kerja jantung dan membantu tubuh melepas endorphin (hormon yang dilepaskan usai olahraga). Secara alamiah, zat ini membuat tubuh siap untuk bercinta.

3. Olahraga
Kata kunci yang satu ini memang positif untuk banyak hal, termasuk seks. Olahraga bisa menaikkan produksi libido dan menambah endorphin. Olahraga juga mengurangi stres sehingga membuat tubuh dan pikiran lebih santai dan lebih berhasrat.

4. Suplemen ginkgo biloba
Suplemen herbal ini diproduksi dari daun pohon ginkgo biloba. Discovery Health, dalam website-nya, mengutarakan bahwa ginkgo biloba meningkatkan aliran darah ke otak dan organ-organ seksual.

5. Pijatan secara bergantian
Bergantian memberikan pijatan kepada pasangan tak sekadar ditujukan untuk relaksasi, tetapi juga untuk menaikkan gairah seksual. Pijatan mampu mengalahkan stres, kekhawatiran, dan kemarahan. Apalagi, jika Anda dan pasangan melakukannya di kamar dengan cahaya redup dan musik favorit yang menenangkan.
( Sumber : LiveStrong, Kompas, Jumat, 9 April 2010)

Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/tingkatkan-libido-dengan-saling-memijat.html