ADA beberapa cara agar anak tidak melakukan masturbasi di tempat umum.
1. Tetapkan batasan.
Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya sangat pribadi, sama seperti mandi di kamar mandi atau pipis di toilet. Aktivitas tersebut sebaiknya hanya dilakukan di kamar tidur atau kamar mandi.
2. Alihkan.
Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang juga melibatkan tangannya. Jika belum berhasil, jelaskan kepada anak kalau aktivitas itu boleh dilakukan di kamar dan kamar mandi, dan jangan melakukannya saat orang sedang berada di sekelilingnya. Bila masih sulit, segera bawa anak ke kamarnya.
1. Tetapkan batasan.
Jelaskan kepada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya sangat pribadi, sama seperti mandi di kamar mandi atau pipis di toilet. Aktivitas tersebut sebaiknya hanya dilakukan di kamar tidur atau kamar mandi.
2. Alihkan.
Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas lain yang juga melibatkan tangannya. Jika belum berhasil, jelaskan kepada anak kalau aktivitas itu boleh dilakukan di kamar dan kamar mandi, dan jangan melakukannya saat orang sedang berada di sekelilingnya. Bila masih sulit, segera bawa anak ke kamarnya.
3. Abaikan masturbasi saat waktu tidur.
Mintalah pengasuh anak untuk bersikap sama dengan Anda. Minta pengasuh untuk merespon masturbasi yang dilakukan anak dengan mengalihkan perhatiannya. Sebaliknya, jika masturbasi dilakukan saat tidur, Anda tak perlu menghiraukannya.
4. Jelaskan hal yang bersifat pribadi.
Anak usia dua tahun sudah bisa diberitahu bahwa sebagian tubuhnya adalah bersifat pribadi. Tidak ada seorang pun kecuali dirinya, orangtua, dan dokter yang boleh menyentuhnya.
5. Beri perhatian lebih.
Perbanyak pelukan dan bentuk perhatian lainnya dari orangtua terhadap anak. Bisa jadi, anak melakukan masturbasi karena kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Merangkul anak setiap saat dapat menghindarkan anak dari masturbasi.
6. Berikan mainan.
Berikan anak benda yang aman seperti boneka dan selimut yang bisa dibawa ke tempat umum. Sebab, bisa saja ia melakukan masturbasi untuk membuat dirinya nyaman dalam situasi yang tidak dikenali.
7. Beri reward.
Untuk anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau cacat mental yang mungkin tidak mudah memahami pentingnya alasan, tindakan positif bisa membantu. Contohnya, memberi “hadiah†berupa perlakuan khusus kepada anak jika tidak bermain dengan alat kelaminnya.
8. Jangan menghukum.
Anak sebaiknya tidak dihukum secara fisik, dibentak, maupun dimarahi karena melakukan masturbasi. Jangan pula menyebut masturbasi itu buruk, kotor, berdosa, apalagi sampai mengikat tangan anak. Semua hal itu justru akan membuat anak melawan dan mengalami hambatan seksual di kemudian hari(Kompas,Jumat, 23/5/2008)
Source:http://www.terapisehat.com/2010/11/bila-anak-masturbasi.html
No comments:
Post a Comment