"Ukuran tidak menentukan. Asal normal. Kecuali jika pria tersebut tidak mengalami perkembangan penis yang normal. Sementara itu, kalau Anda punya anak laki-laki, kalau kita bicara soal ereksi, penisnya harus diperhatikan. Berkembang dengan baik atau tidak. Maksimal perkembangan penis itu pada usia 15 sampai 16 tahun. Setelah itu, tidak bisa berkembang lagi," ujar Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, saat akan berhubungan intim, organ seks utama yang mengendalikan irama adalah otak. Jika Anda menikmati, bukan tidak mungkin akan memeroleh orgasme superdahsyat tanpa harus memikirkan organ seks.
Namun, jika ada beberapa pria yang tidak pede dengan ukuran organ seksnya, bukan tak mungkin akan memakai produk-produk yang diyakini dapat menambah panjang Mr P. Menanggapi hal itu, Wimpie memaparkan jika hal utama ialah pria berereksi dengan optimal.
"Jadi kalau Anda membaca iklan di koran bisa menambah ukuran penis, itu pasti bohong. Saya banyak menerima pasien dari korban iklan-iklan tersebut. Jadi yang penting itu bukan ukurannya, tapi ereksinya baik atau tidak. Jadi untuk ibu-ibu bisa mengecek organ seks bapak kalau ereksi sudah baik atau tidak. Semakin optimal ereksi penis, pria bersangkutan akan merasakan kepuasaan yang lebih bagus. Dan istrinya juga akan merasakan puas yang lebih baik," papar Wimpie.
Nah, bagi Anda yang memiki Mr P kecil, tidak usah merasa minder karena ukuran Mr P tidak penting. Karena yang paling penting adalah performa, kekerasan dari Mr P.(Okezone,Selasa, 18 Agustus 2009)
Source:http://www.terapisehat.com/2010/12/ukuran-bukan-segalanya.html
No comments:
Post a Comment