HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV sendiri adalah virus yang jika menginfeksi dapat menyebabkan menurunnya kemampuan dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya kekebalan tubuh.
Sementara AIDS ( Acquired immunodeficiency syndrome) adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV. Penularan virus HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi, kita tidak perlu mengucilkan mereka.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, ada baiknya Anda mengetahui apa saja gejala-gejala infeksi HIV dan AIDS, serta faktor resiko dan cara pencegahannya. Silahkan baca penjabaran berikut ini:
Gejala HIV / AIDS
Gejala HIV dan AIDS bervariasi tergantung dari fase infeksinya.
Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
- Demam
- Sakit kepala
- Radang tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar limpa
- Ruam
Infeksi selanjutnya
Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
- Pembengkakan node limpa – sering merupakan tanda awal infeksi HIV
- Diare
- Hilang berat badan
- Demam
- Batuk atau napas yang pendek
Infeksi tahap akhir
Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius dapat terjadi yang diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:
- Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
- Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200
Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
- Berkeringat di malam hari
- Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
- Batuk kering dan napas pendek
- Diare kronis
- Noda putih pada lidah atau mulut
- Sakit kepala
- Pandangan kabur
- Hilang berat badan
Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi virus HIV itu sendiri, seperti:
- Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
- Berkeringat pada malam hari
- Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
- Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
- Diare kronis
- Sakit kepala yang tidak hilang
Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker, khususnya kanker servik, lymphoma dan Kaposi’s sarcoma.
Gejala HIV pada anak-anak
Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
- Sulit menambah berat badan
- Sulit berkembang secara normal
- Sulit berjalan
- Penundaan perkembangan mental
- Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab
Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.
Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain.
Faktor risiko
Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
- Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
- Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
- Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis.
- Bergantian dalam memakai jarum suntik
- Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
- Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
- Ibu yang memiliki HIV
Pencegahan HIV/AIDS
Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
- Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
- Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
- Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
- Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
- Gunakan jarum suntik steril
- Waspada terhadap darah transfusi
- Periksakan kesehatan secara teratur
Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan:
- Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
- Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
- Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
- Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
- Jangan berbagi jarum suntik
- Jangan donorkan darah dan organ anda
- Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
- Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya
Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman lebih jauh mengenai penyakit HIV atau AIDS dan mengingkatkan kewaspadaan serta pencegahan.
Source:http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/10/gejala-hiv-aids.html
No comments:
Post a Comment