Penyakit pertusis adalah penyakit infeksi paru-paru akut yang serius dan sangat menular. Penyebab penyakit pertusis adalah Bordetella pertussis. Penularan penyakit pertusis melalui percikan ludah penderitanya pada saat batuk atau bersin atau melalui kontak tangan setelah memegang hidung penderita.
Tanda penyakit pertusis adalah batuk yang terus-menerus yang umumnya diakhiri dengan menarik nafas panjang dan terengah-engah. Ketika terengah-engah inilah penderita mengeluarkan suara berisik bernada tinggi atau seperti melengking, sehingga penyakit pertusis dikenal juga dengan nama whooping cough.
Penyakit pertusis dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi 50% kasusnya ditemukan pada anak usia di bawah 4 tahun. Jika terkena bayi yang berusia kurang dari 6 bulan maka dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Mereka yang terkena terutama yang tidak mendapatkan imunisasi DTP.
Komplikasi pada penyakit pertusis yang dapat muncul adalah :
- Pneumonia
- Kejang-kejang
- Encephalopathy ( kerusakan saraf otak )
- Otitis media
- Hernia
- Kekurangan gizi
Pengobatan penyakit pertusis adalah dengan pemberian antibiotik eritromisin atau antibiotik golongan makrolida lainnya jika batuk belum berlangsung lebih dari tiga minggu. Jika terjadi henti nafas atau batuk yang sangat berat maka perlu diberikan oksigen. Untuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah saat batuk maka dapat diberikan cairan infus. Jangan berikan obat penekan batuk, obat pengencer dahak, antihistamin ataupun obat tidur dan hindarkan penderita dari polusi udara seperti asap rokok, karena dapat memperparah batuknya.
Pencegahan penyakit pertusis adalah dengan memberikan imunisasi DTP ( Difteri, Tetanus, Pertussis) pada usia 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun.
Source:http://anekatipskesehatan.blogspot.com/2012/12/penyakit-pertusis-batuk-rejan-batuk.html
No comments:
Post a Comment