"Tapi kan itu lebih safe dan tidak berisiko buat orang lain? Gue gak ngerugiin orang lain kok!" Begitu biasanya kamu membela diri. Siapa bilang begitu?
Karena aktifnya hormon di masa remaja, stimulus sedikit saja yang berupa rangangan bikin nafsu biologismu naik, langsung deh kamu melakukan aktivitas itu. Kawan, jangan dikira aktivitas ini aman. Secara fisik mungkin tidak terasa atau tidak tampak, tapi secara psikologis gimana?
Sensitif dan Rasa Berdosa
Efek psikologisnya jelas ada. Kamu akan merasa berdosa dan sensitif. Itu karena kamu memendam rasa malu dan bersalah. Akhirnya kamu jadi mudah tersinggung dan pemurung karena takut orang lain tahu aktifitas kamu. Jlas remaja yang punya sifat seperti ini nggak asyik untuk diajak gaul.
Terus, rasa berdosa. Jelas ada dong! Ini karena nurani plus hati pun kompak mengatakan aktivitas yang satu itu nggak bener. Beruntung bagi yang keburu sadar dan malu. Itu artinya masih normal kan? Tapi kalu sudah sadar dan malu terus gak berhenti melakukannya, itu bebal namanya! Nah lho!
Kecanduan
Memang repot. Aktivitas begini memang bikin kecanduan. Habis kalo nggak berhenti dari hobi dan selera mantingin gambar atau film yang "mengundang", ya pasti kecanduan, bawaannya ngers aja. Kalau sudah melihat hal-hal seperti itu, sulit buat kamu berhenti. Kamu tentu ingin menyalurkan desakan itu cepat-cepat. Salah satu jalan pintasnya adalah onani atau masturbasi.
Konsentrasi Anjlok
Bener lho, buat orang-orang yang maniak banget sama yang porno-porno pasti pikirannya sibuk sama yang begituan. Akhirnya bikin konsentrasi gak karuan. Belajar jadi nggak bener dan males. Kalau seperti itu, gimana bisa mengisi masa remaja dengan hal-hal positif?
Source:http://infokesehatan5.blogspot.com/2012/09/remaja-masturbasi-atau-onani.html
No comments:
Post a Comment