Info-Kesehatan: Sistinuria

Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan pembentukan batu sistin di dalam saluran kemih.

PENYEBAB
Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan.
Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal, masing-masing dari kedua orangtuanya.

Seseorang yang membawa gen ini tetapi tidak menderita sistinuria, berarti dia memiliki 1 gen yang normal dan 1 gen yang abnormal.
Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air kemih, tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.

GEJALA
Batu sistin bisa terbentuk di dalam kandung kemih, pelvis renalis (daerah tempat pengumpulan dan pengaliran air kemih di ginjal) atau ureter (saluran panjang yang mengalirkan air kemih dari ginjal ke dalam kandung kemih).

Gejala biasanya mulai timbul pada usia 10-30 tahun.
Gejala awal biasanya berupa nyeri hebat akibat kejang pada ureter karena batu tersangkut.

Penyumbatan saluran kemih oleh batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih dan gagal ginjal.

DIAGNOSA
Urinalisis (analisa air kemih) menunjukkan adanya endapan dan kristal sistin.

CT scan, MRI dan USG perut bisa menunjukkan adanya batu di dalam saluran kemih.

PENGOBATAN
Pengobatannya adalah mencegah pembentukan batu sistin dengan cara memperkecil konsentrasi sistin di dalam air kemih.
Penderita diharuskan untuk minum banyak air putih.

Membuat suasana basa dalam air kemih dengan mengkonsumsi natrium bikarbonat atau asetazolamide, karena sistin lebih mudah dilakurkan dalam suasana basa.

Jika tindakan diatas tidak efektif, maka diberikan obat penisilamin.
Penisilamin bereaksi dengan sistin dan melarutkannya.
Efek samping dari penisilamin adalah demam, ruam kulit atau nyeri sendi.

Untuk mengatasi kolik ureter (nyeri akibat batu yang tersangkut di ureter) bisa diberikan obat pereda nyeri.

Biasanya batu akan keluar secara spontan. Jika hal ini tidak terjadi, maka dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan batu.
Selain pembedahan bisa dilakukan litotripsi, yaitu pemecahan batu dengan gelombang ultrasonik atau gelombang kejut sehingga batu lebih mudah dibuang melalui air kemih atau diangkat melalui endoskopi. 

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sistinuria.html

Info-Kesehatan: Diabetes Insipidus Nefrogenik

Diabetes Insipidus Nefrogenik adalah suatu kelainan dimana ginjal menghasilkan sejumlah besar air kemih yang encer karena ginjal gagal memberikan respon terhadap hormon antidiuretik dan tidak mampu memekatkan air kemih.

PENYEBAB
Dalam keadaan normal, ginjal mengatur konsentrasi air kemih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pengaturan ini merupakan respon terhadap kadar hormon antidiuretik di dalam darah.
Hormon antidiuretik (yang dihasilkan dari kelenjar hipofisa), memberikan sinyal kepada ginjal untuk menahan air dan memekatkan air kemih.

Terdapat 2 jenis diabetes insipidus.
Pada diabetes insipidus nefrogenik, ginjal tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik sehingga ginjal terus menerus mengeluarkan sejumlah besar air kemih yang encer.
Pada diabetes insipidus lainnya, kelenjar hipofisa gagal menghasilkan hormon antidiuretik.

Diabetes insipidus bisa merupakan penyakit keturunan.
Gen yang menyebabkan penyakit ini bersifat resesif dan dibawa oleh kromosom X, karena itu hanya pria yang terserang penyakit ini.
Wanita yang membawa gen ini bisa mewariskan penyakit ini kepada anak laki-lakinya.

Penyebab lain dari diabetes insipidus nefrogenik adalah obat-obat tertentu yang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal:
- antibiotik aminoglikosid
- demeklosiklin dan antibiotik lainnya
- lithium (untuk mengobati penyakit manik-depresif).

GEJALA
Jika merupakan penyakit keturunan, maka gejala biasanya mulai timbul segera setelah lahir.
Gejalanya berupa rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang encer (poliuri).
Bayi tidak dapat menyatakan rasa hausnya, sehingga mereka bisa mengalami dehidrasi. Bayi bisa mengalami demam tinggi yang disertai dengan muntah dan kejang-kejang.

Jika tidak segera terdiagnosis dan diobati, bisa terjadi kerusakan otak, sehingga bayi mengalami keterbelakangan mental.
Dehidrasi yang sering berulang juga akan menghambat perkembangan fisik.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium yang tinggi dalam darah dan air kemih yang sangat encer. Fungsi ginjal lainnya tampak normal.

Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan penilaian dari respon ginjal terhadap hormon antidiuretik melalui tes deprivasi air.

PENGOBATAN
Untuk mencegah dehidrasi, penderita harus selalu minum cairan dalam jumlah yang cukup ketika mereka merasa haus. Penderita bayi dan anak-anak harus sering diberi minum.
Jika asupan cairan mencukupi, jarang terjadi dehidrasi.

Obat-obat tertentu dapat membantu, seperti diuretik tiazid (misalnya hidrochlorothiazid/HCT) dan obat-obat anti peradangan non-steroid (misalnya indometacin atau tolmetin).

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/diabetes-insipidus-nefrogenik.html

Info-Kesehatan: Glikosuria Renalis

Glikosuria Renalis (Glukosuria) adalah suatu keadaan dimana gula (glukosa dibuang ke dalam air kemih, meskipun kadar gula di dalam darah adalah normal atau rendah.

PENYEBAB
Ginjal berfungsi sebagai penyaring darah. Pada saat disaring oleh ginjal, glukosa dibuang bersamaan dengan zat-zat lainnya.
Cairan yang telah disaring ini melewati jaringan tubulus di dalam ginjal, dimana zat-zat yang diperlukan (termasuk glukosa) diserap kembali dan zat-zat yang tidak diperlukan dibuang ke dalam air kemih.
Pada orang yang sehat, glukosa diserap kembali seluruhnya ke dalam darah.

Dalam keadaan normal, tubuh membuang glukosa ke dalam air kemih hanya jika terlalu banyak glukosa dalam darah.
Pada glikosuria renalis, glukosa dibuang ke dalam air kemih meskipun kadar glukosa dalam darah adalah normal.
Hal ini terjadi karena adanya kelainan fungsi pada tubulus renalis.
Glikosuria bisa merupakan penyakit keturunan.

GEJALA
Glikosuria tidak memberikan gejala atau efek yang serius.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan air kemih rutin, dimana di dalam air kemih ditemukan glukosa meskipun kadar glukosa dalam darah adalah normal.

PENGOBATAN
Glikosuria renalis tidak memerlukan pengobatan, meskipun kadang berkembang menjadi diabetes.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/glikosuria-renalis.html

Info-Kesehatan: Asidosis Tubulus Renalis

Asidosis Tubulus Renalis adalah suatu penyakit dimana tubulus renalis tidak dapat membuang asam dari darah ke dalam air kemih secara adekuat.

PENYEBAB
Asidosis tubulus renalis bisa merupakan suatu penyakit keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sj?gren).

GEJALA
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam dari darah dan membuangnya ke dalam air kemih.
Pada penyakit ini, tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam air kemih.

Sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam di dalam darah, keadaan ini disebut asidosis metabolik, yang bisa menimbulkan masalah berikut:
- rendahnya kadar kalium dalam darah
- pengendapan kalsium di dalam ginjal
- kecenderungan terjadinya dehidrasi
- perlunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).

Terdapat 3 jenis asidosis tubulus renalis, yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda.
Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
Pembentukan batu ginjal bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.

Jenis-jenis asidosis tubulus renalis


Jenis
Penyebab
Kelainan yg mendasari
Gejala & kelainan metabolik yg terjadi
1
Bisa merupakan penyakit keturunan, bisa dipicu oleh penyakit autoimun atau obat-obat tertentu
Penyebabnya biasanya tidak diketahui, terutama pada wanita
Ketidakmampuan untuk membuang asam ke dalam air kemih
ï‚·  Tingginya keasaman darah
ï‚·  Dehidrasi ringan
ï‚·  Rendahnya kadar kalium darah, menyebabkan kelemahan otot & kelumpuhan
ï‚·  Tulang yg rapuh
ï‚·  Nyeri tulang
ï‚·  Batu ginjal (endapan kalsium)
ï‚·  Gagal ginjal
2
Biasanya disebabkan oleh suatu penyakit keturunan seperti sindroma Fanconi, intoleransi fruktosa yg diturunkan, penyakit Wilson atau sindroma Lowe
Bisa juga disebabkan oleh keracunan logam berat atau obat tertentu
Ketidakmampuan untuk menyerap kembali bikarbonat dari air kemih, sehingga bikarbonat terbuang
ï‚·  Tingginya keasaman darah
ï‚·  Dehidrasi ringan
ï‚·  Kadar kalium darah yg rendah
4
Bukan merupakan penyakit keturunan
Penyebabnya adalah diabetes, penyakit autoimun, penyakit sel sabit atau suatu penyumbatan pada saluan kemih
Kekurangan atau ketidakmampuan untuk memberikan respon terhadap aldosterom (hormon yg membantu mengatur pengeluaran kalium & natrium di ginjal
Tingginya keasaman darah & kadar kalium darah yg jarang menimbulkan gejala, kecuali jika kadar kalium sangat tinggi sehingga terjadi gangguan irama jantung & kelumpuhan

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya atau hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan tingginya keasaman darah dan rendahnya kadar kalium darah.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada jenis asidosis yang terjadi.
Jenis 1 dan 2 diobati dengan meminum larutan bikarbonat (baking soda) setiap hari untuk menetralkan asam di dalam darah.
Pengobatan ini akan meringankan gejala dan mencegah gagal ginjal serta penyakit tulang atau mencegah memburuknya penyakit.
Juga diperlukan tambahan kalium.

Pada jenis 4, asidosisnya bersifat ringan sehingga tidak diperlukan bikarbonat.
Kadar kalium yang tinggi bisa diatasi dengan minum banyak air putih dan obat diuretik.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/asidosis-tubulus-renalis.html

Info-Kesehatan: Tidak Mampu Menahan Berkemih (Incontinence Pada Anak)

    * Pola incontinence (tidak mampu menahan berkemih) membantu dokter memastikan penyebab yang mungkin.
    * Riwayat anak tersebut dan hasil penelitian fisik, tes laboratorium, dan tes imaging membantu dokter memastikan penyebab spesifik.
    * Pengobatan termasuk perubahan tingkah laku, perubahan makanan, dan kadangkala obat-obatan.

Incontinence pada anak memiliki penyebab yang berbeda dan pengobatan dibandingkan pada orang dewasa. Incontinence bisa terjadi pada malam hari (mengompol, juga disebut nocturnal enuresis). Noctural enuresis lebih umum pada anak laki-laki, dan anak biasanya mengatasi jenis incontinence ini di usia 9 tahun. Incontinence selama siang hari disebut diurnal enuresis. Diurnal enuresis cenderung lebih umum pada anak perempuan dan memiliki jumlah penyebab berbeda.

PENYEBAB

Pola incontinence membantu dokter memastikan penyebab yang mungkin. Jika anak tersebut tidak pernah mengalami celana kering terus menerus selama seharian, dokter mempertimbangkan kemungkinan cacat lahir, kelainan anatomi, atau tingkah laku tertentu yang bisa menyebabkan incontinence. Cacat tulang belakang seperti spina bifida bisa menyebabkan gangguan syaraf menuju kandung kemih dan menyebabkan incontinence, tetapi beberapa kerusakan biasanya nyata.

Beberapa bayi mengalami cacat lahir yang mencegah kandung kemih atau urethra terbentuk sempurna, menyebabkan kehilangan urin hampir konstan (total incontinence). Jenis cacat lahir lainnya menyebabkan ureter ke ujung bagian luar kandung kemih, menyebabkan incontinence. Beberapa anak mengalami kandung kemih yang terlalu aktif yang mudah kejang, atau mereka mengalami kesulitan mengosongkan kandung kemih mereka.

Tingkah laku tertentu bisa menyebabkan incontinence siang hari, khususnya pada anak perempuan. Beberapa tingkah laku termasuk sering berkemih dan berkemih menggunakan posisi yang tidak benar, yang bisa menyebabkan kebocoran urin ke dalam vagina, kemudian menetes keluar setelah berdiri. Beberapa anak perempuan mengalami kejang kandung kemih ketika tertawa, menghasilkan ‘giggle incontinence’.

Jika anak tersebut tidak mengompol untuk jangka waktu yang lama dan incontinence adalah baru, dokter mempertimbangkan keadaan sementara yang menyebabkan kesulitan. Hal ini termasuk sembelit, makanan, stress emosi, infeksi, dan kekerasan seks. Infeksi saluran kemih karena bakteri dan infeksi virus yang menyebabkan iritasi kandung kemih (viral cystitis) penyebab infeksi umum.

Untuk mencegah urin bocor, banyak anak dengan incontinence melintangi kaki mereka atau menggunakan sikap badan lain, yang bisa meningkatkan kesempatan terjadinya infeksi saluran kemih. Remaja yang aktif secara seksual bisa mengalami kesulitan berkemih dari penyakit kelamin menular tertentu.

Kafein dan jus asam, seperti jeruk dan jus tomat, bisa melukai kandung kemih dan menyebabkan kebocoran urin. Anak dengan diabetes mellitus atau diabetes insipidus (gangguan yang mengakibatkan urin encer dalam jumlah berlebihan) bisa terjadi incontinence karena gangguan ini menghasilkan produksi urin dalam jumlah berlebihan.

DIAGNOSA

Kadangkala dokter bisa mendiagnosa penyebab dengan gejala anak tersebut dan hasil penelitian. Untuk memeriksa infeksi, analisa urin dan kadangkala kultur urin dilakukan. Untuk memeriksa diabetes mellitus dan diabetes insipidus, dokter menggunakan tes darah dan urin untuk memeriksa gula dan kadar elektrolit.

Jika cacat lahir diduga, penelitian ultrasonik pada ginjal dan saluran kemih dan sinar X pada usus kemungkinan diperlukan. Sinar X khusus pada kandung kemih dan ginjal, disebut voiding cystourethrogram, bisa juga diperlukan. Dengan tes ini, pewarna disuntikkan ke dalam kandung kemih menggunakan kateter, yang memperlihatkan anatomi saluran kemih, seperti perintah pada aliran urin.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung pada penyebab incontinence. Infeksi biasanya diobati dengan antibiotik. membebaskan dan mencegah sembelit, berkemih dengan jangka waktu 2-3 jam, menggunakan cara disebut biofeedback untuk kandung kemih yang terlalu aktif, dan merubah tingkah laku lain kemungkinan efektif tergantung pada penyebab. Mengubah makanan bisa membantu mengurangi iritan kandung kemih. Jika intervensi tingkah laku tidak efektif, obat-obatan tertentu (seperti oxybutynin) bisa membantu jika penyebab tersebut adalah kejang kandung kemih. Anak dengan cacat lahir atau kelainan anatomi bisa memerlukan operasi, obat-obatan, atau kateter sementara.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/tidak-mampu-menahan-berkemih.html

Info-Kesehatan: Inkontinensia Uri

Inkontinensia Uri adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran air kemih.

Inkontinensia uri bisa terjadi pada usia berapapun dan masing-masing memiliki penyebab yang berbeda.
Sekitar 1 dari 3 orang usia lanjut memiliki masalah dengan kandung kemihnya dan wanita 2 kali lebih sering terkena.

Ginjal secara teratur menghasilkan air kemih, yang mengalir melalui dua tabung panjang yang disebut ureter ke kandung kemih (tempat penyimpanan air kemih).
Bagian terendah dari kandung kemih dilingkari oleh otot (sfingter) yang terus menerus berkontraksi agar saluran pembuangan air kemih (uretra) tetap tertutup, sehingga air kemih tetap berada dalam kandung kemih sampai kandung kemih terisi penuh.

Jika kandung kemih telah penuh, maka akan disampaikan pesan dari kandung kemih ke medula spinalis, yang diteruskan ke otak sehingga seseorang merasa ingin berkemih.
Kemudian secara sadar dia akan memutuskan apakah akan segera membuang kemihnya atau menahannya sebentar.

Jika diputuskan akan berkemih, maka otot sfingter akan mengendur sehingga air kemih mengalir melalui uretra dan otot dinding kandung kemih berkontrakasi untuk mendorong air kemih keluar.
Dorongan ini bisa ditingkatkan oleh kontraksi dinding perut dan dasar panggul yang akan meningkatkan tekanan pada kandung kemih.

Keseluruhan proses menahan dan mengeluarkan air kemih ini sangat kompleks dan kemampuan untuk mengendalikan pengeluaran air kemih bisa mengalami gangguan pada setiap tingkatan proses tersebut dan oleh berbagai kelainan.
Akibat dari gangguan ini adalah hilangnya pengendalian terhadap pengeluaran air kemih.

PENYEBAB
Jenis inkontinensia dibedakan berdasarkan awal mula timbulnya inkontinensia, apakah baru terjadi dan secara tiba-tiba atau timbul secara bertahap dan menetap.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah infeksi kandung kemih (sistitis). Penyebab lainnya adalah:
- efek samping obat
- penyakit yang mempengaruhi pergerakan atau menyebabkan linglung
- asupan minuman yang mengandung kafein atau alkohol berlebihan
- keadaan yang menyebabkan iritasi kandung kemih atau uretra (misalnya vaginitis atropik atau sembelit yang berat).

Inkontinensia menahun bisa terjadi akibat:
- perubahan di dalam otak
- perubahan di dalam kandung kemih atau uretra
- kelainan saraf yang menuju atau berasal dari kandung kemih.
Perubahan-perubahan ini terutama sering ditemui pada usia lanjut dan wanita pasca menopause.

GEJALA
Pembagian inkontinensia uri berdasarkan pola gejalanya


Jenis
Definisi
Penyebab
Inkontinensia desakan
Ketidakmampuan untuk menunda pengeluaran air kemih lebih dari beberapa menit setelah penderita merasakan kandung kemihnya penuh
ï‚·  Infeksi saluran kemih
ï‚·  Kandung kemih yg terlalu aktif
ï‚·  Penyumbatan aliran kemih
ï‚·  Batu & tumor kandung empedu
ï‚·  Obat, terutama diuretik
Inkontinensia karena stres
Kebocoran air kemih, biasanya berupa pancaran kecil, yg disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam perut, yg terjadi pada saat penderita batuk, tertawa, mengedan, bersin atau mengangkat benda berat
ï‚·  Kelemahan pada sfingter (otot yg mengendalikan aliran kemih dari kandung kemih)
ï‚·  Pada wanita, berkurangnya tahanan terhadap aliran kemih melalui uretra, biasanya karena kekurangan estrogen
ï‚·  Perubahan anatomis yg disebabkan oleh melahirkan banyak anak atau pembedahan panggul
ï‚·  Pada pria, pengangkatan prostat atau cedera pada bagian atas uretra atau leher kandung kemih
Inkontinensia aliran berlebih
Penimbunan air kemih dalam kandung kemih yg terlalu banyak sehingga sfingter tidak mampu menahannya dan terjadi kebocoran yg hilang-timbul, seringkali tanpa sensasi kandung kemih
ï‚·  Penyumbatan aliran air kemih, biasanya disebabkan oleh pembesaran atau kanker prostat (pada pria) & karena penyempitan uretra (pada anak-anak)
ï‚·  Kelemahan otot kandung kemih
ï‚·  Kelainan fungsi saraf
ï‚·  Obat-obatan
Inkontinensia total
Kebocoran berkesinambungan karena sfingter tidak menutup
ï‚·  Cacat bawaan
ï‚·  Cedera pada leher kandung kemih (misalnya karena pembedahan)
Inkontinensia psikogenik
Hilangnya pengendalian karena kelainan psikis
Gangguan emosional (misalnya depresi)
Inkontinensia campuran
Gabungan dari berbagai keadaan diatas
Banyak wanita yg mengalami inkontinensia campuran antara stress & desakan
Gabungan dari berbagai penyebab diatas

DIAGNOSA
Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis inkontinensia:

   1. Analisa air kemih, untuk menentukan apakah terdapat infeksi atau tidak.
   2. Pengukuran jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih melalui pemeriksaan USG atau kateterisasi. Sisa air kemih yang banyak menunjukkan adanya penyumbatan atau kelainan pada saraf atau otot kandung kemih.
   3. Penilaian urodinamik dilakukan untuk mengukur tekanan kandung kemih pada saat kosong dan pada saat terisi. Pemeriksaan ini terutama efektif dilakukan pada inkontinensia menahun.
   4. Pengukuran laju aliran kemih dilakukan untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran kemih dan kekuatan kontraksi otot kandung kemih.


Pada inkontinensia karena stres dilakukan pemeriksaan vagina dan pemeriksaan panggul (untuk mengetahui apakah lapisan uretra atau vagina mengalami penipisan akibat kekurangan estrogen).

PENGOBATAN
Beberapa langkah sederhana bisa dilakukan untuk merubah perilaku penderita:

   1. Teknik perubahan perilaku, misalnya membiasakan diri untuk berkemih setiap 2-3 jam untuk menjaga agar kandung kemih relatif kosong.
   2. Menghindari minuman yang bisa menyebabkan iritasi kandung kemih, misalnya minuman yang mengandung kafein.
   3. Minum sebanyak 6-8 gelas/hari untuk mencegah pemekatan air kemih, karena air kemih yang terlalu pekat bisa mengiritasi kandung kemih.
   4. Menghentikan pemakaian obat-obatan yang bisa menimbulkan efek samping pada kandung kemih.


Pengobatan untuk inkontinensia desakan.

   1. Membiasakan diri untuk berkemih secara teratur.
   2. Teknik pelatihan kandung kemih yang berupa latihan otot panggul dan biofeedback.
   3. Obat-obatan yang mengendurkan kandung kemih, misalnya propantelin, imipramine, hisiamin, oksibutinin dan disiklomin.


Pengobatan untuk inkontinensia karena stres.

   1. Pada wanita yang menderita inkontinensia karena stres bisa diberikan tablet estrogen atau krim estrogen yang dioleskan langsung ke vagina.
   2. Obat yang membantu memperkuat sfingter (misalnya fenilpropanolamin atau pseudoefedrin) harus diberikan bersamaan dengan estrogen.
   3. Jika terdapat kelemahan otot panggul, maka dilakukan latihan Kegel dan biofeedback.
   4. Penderita bisa menggunakan pembalut untuk menyerap sejumlah kecil air kemih yang biasanya keluar pada saat mengalami stres.
   5. Pada kasus yang lebih berat, yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan diatas, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat kandung kemih dan memperkuat uretra. Atau bisa diberikan suntikan kolagen di sekeliling uretra.


Pengobatan untuk inkontinensia aliran berlebih.

Jika penyebabnya adalah pembesaran prostat atau penyumbatan lainnya, maka dilakukan:
- pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh prostat
- pemberian obat finasterid seringkali bisa memperkecil ukuran prostat atau menghentikan pertumbuhannya, sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan atau pembedahan bisa ditunda
- pemberian obat untuk mengendurkan sfingter (misalnya terazosin).

Jika penyebabnya adalah kelemahan kontraksi otot kandung kemih, maka dilakukan:
- pemberian obat yang meningkatkan kontraksi kandung kemih (misalnya betanekol)
- menekan perut bagian bawah (tepat diatas kandung kemih) bisa membantu mengosongkan kandung kemih
- kateterisasi (pemasangan selang kecil melalui uretra) untuk mengosongkan kandung kemih dan mencegah komplikasi (misalnya infeksi berulang dan kerusakan ginjal).

Inkontinensia total diatasi dengan berbagai prosedur pembedahan.
Salah satunya adalah mengganti sfingter yang tidak menutup sebagaimana mestinya dengan sfingter buatan.

Pengobatan untuk inkontinensia psikogenik adalah psikoterapi yang biasanya dilakukan bersamaan dengan perubahan perilaku dan pemakaian alat yang bisa membangunkan anak ketika mulai mengompol atau obat untuk mencegah kontraksi kandung kemih.
Kepada penderita yang mengalami depresi bisa diberikan obat anti-depresi.

Jika inkontinensia tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh berbagai pengobatan spesifik diatas, maka untuk melindungi kulit serta memungkinkan penderita tetap merasa kering, nyaman dan bisa melakukan kegiatan sosial, maka penderita bisa menggunakan pembalut dan pakaian dalam khusus.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/inkontinensia-uri.html

Info-Kesehatan: Nefritis Tubulointerstisialis Kronis

Nefritis Tubulointerstisialis Kronis adalah setiap penyakit ginjal menahun, dimana kerusakan tubulus renalis atau jaringan di sekitarnya lebih penting dibandingkan kerusakan glomeruli atau pembuluh darah.

Sepertiga dari kasus gagal ginjal merupakan akibat dari nefritis tubulointerstisialis kronis.

PENYEBAB
20% kasus nefritis tubulointerstisialis kronis terjadi akibat pemakaian obat atau keracunan jangka panjang.
Sisanya timbul bersamaan dengan penyakit lainnya.

GEJALA
Biasanya tidak ditemukan edema (pembengkakan jaringan) akibat penimbunan cairan.
Jumlah protein yang hilang melalui air kemih hanya sedikit dan dalam air kemih tidak ditemukan darah.

Pada stadium awal penyakit, tekanan darah normal atau sedikit meningkat.

Jika ditemukan sejumlah besar protein atau darah dalam urin, maka biasanya terdapat penyakit glomeruler.

Jika tubulus renalis tidak berfungsi secara normal, maka gejalanya menyerupai nefritis tubulointerstisialis akut.

Pada beberapa jenis nefritis tubulointerstisialis kronis bisa terbentuk batu ginjal.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/nefritis-tubulointerstisialis-kronis.html

Info-Kesehatan: Nefritis Tubulointerstisialis Akut

Nefritis Tubulointerstisialis Akut adalah gagal ginjal yang timbul secara tiba-tiba, yang disebabkan oleh kerusakan pada tubulus renalis dan jaringan di sekitarnya.

PENYEBAB
Penyebab yang utama adalah obat-obatan, dimana penderita mengalami alergi atau keracunan obat.
Keracunan bisa terjadi akibat obat-obat tertentu, misalnya amfotericin B dan aminoglikosida.
Reaksi alergi bisa terjadi pada pemakaian penicillin, golongan sulfa, diuretik dan obat anti peradangan non-steroid (termasuk Aspirin).

Penyebab lainnya adalah:
- infeksi bakteri pada ginjal (pielonefritis)
- kanker (misalnya leukemia dan limfoma)
- keturunan.

GEJALA
Gejalanya sangat bervariasi.
Beberapa penderita mengalami gejala-gejala infeksi saluran kemih:
- demam
- nyeri ketika berkemih
- nanah di dalam air kemih
- nyeri di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul.

Penderita lainnya menunjukkan sedikit gejala, tetapi pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda-tanda dari gagal ginjal.

Pembentukan air kemih bisa normal atau berkurang.

Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka biasanya ginjal membesar karena telah terjadi peradangan akibat alergi.
Jarak antara pemaparan alergen (zat yang menimbulkan alergi) dan timbulnya kelainan ginjal bervariasi, mulai dari 5 hari sampai 5 minggu.
Gejala lainnya dari reaksi alergi adalah demam, ruam kulit dan peningkatan jumlah eosinofil dalam darah.

DIAGNOSA
Urinalisis (analisa air kemih) menunjukkan adanya sedikit protein, kadang ditemukan sel darah merah, nanah atau sel-sel tubulus renalis.
Eosinofil (sejenis sel darah putih) jarang ditemukan dalam air kemih, tetapi jika terdapat eosinofil, maka hampir bisa dipastikan bahwa penyebabnya adalah reaksi alergi.

Untuk memperkuat diagnosis dilakukan biopsi ginjal.

PENGOBATAN
Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan.

Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/nefritis-tubulointerstisialis-akut.html

Info-Kesehatan: Sindroma Nefritik Kronik

Sindroma Nefrotik Kronik (Glomerulonefritis kronis) adalah suatu kelainan yang terjadi pada beberapa penyakit, dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Pada 50% penderita ditemukan glomerulopati sebagai penyebabnya, meskipun tidak pernah timbul gejala-gejalnya.

GEJALA
Selama bertahun-tahun, sindroma ini tidak menimbulkan gejala.
Sindroma ini berkembang secara bertahap, sehingga tidak dapat ditentukan kapan tepatnya penyakit ini mulai timbul.

Seseorang yang merasa sehat, memiliki fungsi ginjal yang normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda sindroma nefrotik kronik, diketahui menderita penyakit ini ketika menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, yang menunjukkan adanya protein dan kemungkinan sel darah di dalam air kemihnya.

Penderita lainnya bisa mengalami gagal ginjal yang menyebabkan:
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gatal-gatal
- kelelahan.

Bisa terjadi penimbunan cairan (edema) dan sering ditemukan tekanan darah tinggi.

DIAGNOSA
Urinalisis (analisa air kemih) menunjukkan adanya protein, darah atau beberapa kelainan lainnya.

Rontgen dada bisa menunjukkan adanya cairan yang berlebihan.

USG ginjal, CT scan ginjal atau IVP menunjukkan pengkisutan ginjal.

Biopsi ginjal bisa menunjukkan salah satu bentuk glomerulonefritis kronis atau pembentukan jaringan parut yang tidak spesifik pada glomeruli.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebab penyakit serta jenis dan beratnya gejala.
Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala-gejalanya.

Untuk mengendalikan tekanan darah tinggi diberikan obat anti-hipertensi dan pembatasan asupan garam, cairan serta protein.

Untuk mengatasi gagal ginjal dan memperpanjang harapan hidup penderita, dilakukan dialisa atau pencangkokan ginjal.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sindroma-nefritik-kronik.html

Info-Kesehatan: Sindroma Nefrotik

Sindroma Nefrotik adalah suatu sindroma (kumpulan gejala-gejala) yang terjadi akibat berbagai penyakit yang menyerang ginjal dan menyebabkan:
- proteinuria (protein di dalam air kemih)
- menurunnya kadar albumin dalam darah
- penimbunan garam dan air yang berlebihan
- meningkatnya kadar lemak dalam darah.

Sindroma ini bisa terjadi pada segala usia.
Pada anak-anak, paling sering timbul pada usia 18 bulan sampai 4 tahun, dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.

PENYEBAB
Sindroma nefrotik bisa terjadi akibat berbagai glomerulopati atau penyakit menahun yang luas.
Sejumlah obat-obatan yang merupakan racun bagi ginjal juga bisa menyebabkan sindroma nefrotik, demikian juga halnya dengan pemakaian heroin intravena.

Sindroma nefrotik bisa berhubungan dengan kepekaan tertentu.
Beberapa jenis sindroma nefrotik sifatnya diturunkan.

Sindroma nefrotik yang berhubungan dengan infeksi HIV (human immunodeficiency virus, penyebab AIDS) paling banyak terjadi pada orang kulit hitam yang menderita infeksi ini.
Sindroma nefrotik berkembang menjadi gagal ginjal total dalam waktu 3-4 bulan.

Penyebab sindroma nefrotik:
# Penyakit
- Amiloidosis
- Kanker
- Diabetes
- Glomerulopati
- Infeksi HIV
- Leukemia
- Limfoma
- Gamopati monoklonal
- Mieloma multipel
- Lupus eritematosus sistemik
# Obat-obatan
- Obat pereda nyeri yang menyerupai aspirin
- Senyawa emas
- Heroin intravena
- Penisilamin
# Alergi
- Gigitan serangga
- Racun pohon ivy
- Racun pohon ek
- Cahaya matahari.

GEJALA
Gejala awalnya bisa berupa:
- berkurangnya nafsu makan
- pembengkakan kelopak mata
- nyer perut
- pengkisutan otot
- pembengkakan jaringan akibat penimbunan garam dan air
- air kemih berbusa.

Perut bisa membengkak karena terjadi penimbunan cairan dan sesak nafas bisa timbul akibat adanya cairan di rongga sekitar paru-paru (efusi pleura).

Gejala lainnya adalah pembengkakan lutut dan kantung zakar (pada pria).
Pembengkakan yang terjadi seringkali berpindah-pindah; pada pagi hari cairan tertimbun di kelopak mata dan setalah berjalan cairan akan tertimbun di pergelangan kaki.
Pengkisutan otot bisa tertutupi oleh pembengkakan.

Pada anak-anak bisa terjadi penurunan tekanan darah pada saat penderita berdiri dan tekanan darah yang rendah (yang bisa menyebabkan syok).
Tekanan darah pada penderita dewasa bisa rendah, normal ataupun tinggi.

Produksi air kemih bisa berkurang dan bisa terjadi gagal ginjal karena rendahnya volume darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal.
Kadang gagal ginjal disertai penurunan pembentukan air kemih terjadi secara tiba-tiba.

Kekurangan gizi bisa terjadi akibat hilangnya zat-zat gizi (misalnya glukosa) ke dalam air kemih.
Pertumbuhan anak-anak bisa terhambat. Kalsium akan diserap dari tulang. Rambut dan kuku menjadi rapuh dan bisa terjadi kerontokan rambut. Pada kuku jari tangan akan terbentuk garis horisontal putih yang penyebabnya tidak diketahui.

Lapisan perut bisa mengalami peradangan (peritonitis).
Sering terjadi infeksi oportunistik (infeksi akibat bakteri yang dalam keadaan normal tidak berbahaya).
Tingginya angka kejadian infeksi diduga terjadi akibat hilangnya antibodi ke dalam air kemih atau karena berkurangnya pembentukan antibodi.

Terjadi kelainan pembekuan darah, yang akan meningkatkan resiko terbentuknya bekuan di dalam pembuluh darah (trombosis), terutama di dalam vena ginjal yang utama.
Di lain fihak, darah bisa tidak membeku dan menyebabkan perdarahan hebat.

Tekanan darah tinggi disertai komplikasi pada jantung dan otak paling mungkin terjadi pada penderita yang memiliki diabetes dan penyakit jaringan ikat.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium terhadap air kemih menunjukkan kadar protein yang tinggi.
Konsentrasi albumin dalam darah adalah rendah karena protein vital ini dibuang melalui air kemih dan pembentukannya terganggu.
Kadar natrium dalam air kemih adalah rendah dan kadar kalium dalam air kemih adalah tinggi.

Konsentrasi lemak dalam darah adalah tinggi, kadang sampai 10 kali konsentrasi normal. Kadar lemak dalam air kemih juga tinggi.
Bisa terjadi anemia. Faktor pembekuan darah bisa menurun atau meningkat.

Analisa air kemih dan darah bisa menunjukkan penyebabnya.
Jika penderita mengalami penurunan berat badan atau usianya lanjut, maka dicari kemungkinan adanya kanker.
Biopsi ginjal terutama efektif dalam mengelompokkan kerusakan jaringan ginjal yang khas.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi penyebabnya.
Mengobati infeksi penyebab sindroma nefrotik bisa menyembuhkan sindroma ini.

Jika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati (misalnya penyakit Hodgkin atau kanker lainnya), maka mengobatinya akan mengurangi gejala-gejala ginjal.

Jika penyebabnya adalah kecanduan heroin, maka menghentikan pemakaian heroin pada stadium awal sindroma nefrotik, bisa menghilangkan gejala-gejalanya.

Penderita yang peka terhadap cahaya matahari, racun pohon ek, racun pohon ivy atau gigitan serangga; sebaiknya menghindari bahan-bahan tersebut.
Desensitisasi bisa menyembuhkan sindroma nefrotik akibat racun pohon ek, pohon ivy atau gigitan serangga.

Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka untuk mengatasi sindroma nefrotik, pemakaian obat harus dihentikan.

Jika tidak ditemukan penyebab yang pasti, maka diberikan kortikosteroid dan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan (misalnya siklofosfamid).
Tetapi obat tersebut bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak dan menekan perkembangan seksual.

Pengobatan yang umum adalah diet yang mengandung protein dan kalium dalam jumlah yang normal dengan lemak jenuh dan natrium yang rendah.
Terlalu banyak protein akan meningkatkan kadar protein dalam air kemih.
ACE inhibitors (misalnya enalapril, captopril dan lisinopril) biasanya menurunkan pembuangan protein dalam air kemih dan menurunkan konsentrasi lemak dalam darah.
Tetapi pada penderita yang memiliki kelainan fungsi ginjal yang ringan sampai berat, obat tersebut dapat meningkatkan kadar kalium darah.

Jika cairan tertimbun di perut, untuk mengurangi gejala dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering.

Tekanan darah tinggi biasanya diatasi dengan diuretik.
Diuretik juga dapat mengurangi penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan, tetapi bisa meningkatkan resiko terbentuknya bekuan darah.

Antikoagulan bisa membantu mengendalikan pembentukan bekuan darah.


PROGNOSIS

Prognosisnya bervariasi, tergantung kepada penyebab, usia penderita dan jenis kerusakan ginjal yang bisa diketahui dari pemeriksaan mikroskopik pada biopsi.
Gejalanya akan hilang seluruhnya jika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati (misalnya infeksi atau kanker) atau obat-obatan.

Prognosis biasanya baik jika penyebabnya memberikan respon yang baik terhadap kortikosteroid.
Anak-anak yang lahir dengan sindroma ini jarang yang bertahan hidup sampai usia 1 tahun, beberapa diantaranya bisa bertahan setelah menjalani dialisa atau pencangkokan ginjal.

Prognosis yang paling baik ditemukan pada sindroma nefrotik akibat glomerulonefritis yang ringan; 90% penderita anak-anak dan dewasa memberikan respon yang baik terhadap pengobatan.
Jarang yang berkembang menjadi gagal ginjal, meskipun cenderung bersifat kambuhan. Tetapi setelah 1 tahun bebas gejala, jarang terjadi kekambuhan.

Sindroma nefrotik akibat glomerulonefritis membranosa terutama terjadi pada dewasa dan pada 50% penderita yang berusia diatas 15 tahun, penyakit ini secara perlahan akan berkembang menjadi gagal ginjal.
50% penderita lainnya mengalami kesembuhan atau memiliki proteinuria menetap tetapi dengan fungsi ginjal yang adekuat.
Pada anak-anak dengan glomerulonefritis membranosa, proteinuria akan hilang secara total dan spontan dalam waktu 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.

Sindroma nefrotik familial dan glomerulonefritis membranoproliferatif memberikan respon yang buruk terhadap pengobatan dan prognosisnya tidak terlalu baik.
Lebih dari separuh penderita sindroma nefrotik familial meninggal dalam waktu 10 tahun. Pada 20% pendeita prognosisnya lebih buruk, yaitu terjadi gagal ginjal yang berat dalam waktu 2 tahun.
Pada 50% penderita, glomerulonefritis membranoproliferatif berkembang menjadi gagal ginjal dalam waktu 10 tahun. Pada kurang dari 5% penderita, penyakit ini menunjukkan perbaikan.

Sindroma nefrotik akibat glomerulonefritis proliferatif mesangial sama sekali tidak memberikan respon terhadap kortikosteroid.

Pengobatan pada sindroma nefrotik akibat lupus eritematosus sistemik, amiloidosis atau kencing manis, terutama ditujukan untuk mengurangi gejalanya.
Pengobatan terbaru untuk lupus bisa mengurangi gejala dan memperbaiki hasil pemeriksaan yang abnormal, tetapi pada sebagian besar penderita terjadi gagal ginjal yang progresif.
Pada penderita kencing manis, penyakit ginjal yang berat biasanya akan timbul dalam waktu 3-5 tahun.

Prognosis pada sindroma nefrotik akibat infeksi, alergi maupun pemakaian heroin intravena bervariasi, tergantung kepada seberapa cepat dan seberapa efektif penyebabnya diatasi.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sindroma-nefrotik.html

Info-Kesehatan: Sindroma Nefritik Progresif

Sindroma Nefritik Yang Berkembang Dengan Cepat (Glomerulonefritis yang berkembang dengan cepat) adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, dimana sebagian besar glomeruli mengalami kerusakan parsial sehingga terjadi gagal ginjal yang berat disertai proteinuria (protein dalam air kemih), hematuria (darah dalam air kemih) dan gumpalan sel darah merah di dalam air kemih.

PENYEBAB
Sekitar sepertiga kasus disebabkan oleh serangan antibodi terhadap glomeruli, sepertiga lainnya penyebabnya tidak diketahui dan sisanya disebabkan oleh endapan antibodi dan antigen yang terbentuk di bagian tubuh lainnya dan terbawa ke dalam ginjal.

Penyebab pembentukan antibodi terhadap glomeruli tidak diketahui.
Pembentukan antibodi ini mungkin berhubungan dengan infeksi virus atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik).

Pada beberapa penderita yang memiliki antibodi terhadap glomeruli, antibodinya juga bereaksi terhadap kantung udara kecil di paru-paru dan menyebabkan sindroma Goodpasture.

Hidrokarbon (contohnya etilen glikol, karbon tetraklorid, kloroform dan toluen) bisa menyebabkan kerusakan pada glomeruli, tetapi tidak menyebabkan reaksi kekebalan atau pembentukan antibodi.

GEJALA
Kelemahan, kelelahan dan demam merupakan gejala awal yang tampak dengan jelas.
Bisa juga terjadi mual, hilangnya nafsu makan, muntah, nyeri pada persendian dan nyeri perut.

Sekitar 50% penderita mengalami gejala yang menyerupai influenza pada beberapa bulan sebelum gagal ginjal mulai berkembang.

Edema (pembengkakan) terjadi karena penimbunan cairan dan berkurangnya pembentukan air kemih.
Jarang terjadi tekanan darah tinggi dan jika timbul hipertensi jarang bersifat berat.

Jika terjadi sindroma Goodpasture, akan terjadi batuk darah dan gangguan pernafasan.

DIAGNOSA
Air kemih seringkali tampak kemerahan (karena mengandung darah) dan pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan gumpalan sel-sel darah merah.

Pemeriksaan darah menunjukkan adanya anemia (kadang sifatnya berat) dan peningkatan jumlah sel darah putih.

Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi ginjal menunjukkan adanya penimbunan limbah metabolik yang bersifat racun.

Pada USG atau rontgen, pada awalnya ginjal tampak membesar tetapi kemudian akan mengkisut.

Untuk memperkuat diagnosis seringkali dilakukan biopsi (pengambilan contoh jaringan ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop).

Juga dilakukan pemeriksaan darah untuk antibodi dan infeksi.

PENGOBATAN
Jika hasil biopsi menunjukkan bahwa penyakitnya berat, maka segera dimulai pemberian obat.
Kortikosteroid dosis tinggi biasanya diberikan secara intravena selama 1 minggu dan selanjutnya diberikan per-oral (ditelan).

Bisa juga diberikan siklofosfamid atau azathioprine (obat untuk menekan aktivitas sistem kekebalan).

Selain itu, bisa dilakukan tindakan plasmaferesis, yaitu suatu prosedur untuk membuang antibodi dari darah penderita.

Jika penyakit berkembang lebih lanjut, maka satu-satunya pengobatan yang efektif adalah dialisa.
Pilihan lainnya adalah pencangkokan ginjal, meskipun penyakit ini juga bisa menyerang ginjal yang dicangkokkan.


PROGNOSIS

Prognosis tergantung kepada beratnya gejala.
Jika tidak menjalani dialisa, penderita yang mengalami gagal ginjal akan meninggal dalam waktu beberapa minggu.

Prognosis juga tergantung kepada penyebab dan usia penderita.
Jika penyebabnya adalah penyakit autoimun (tubuh membentuk antibodi untuk menyerang sel-selnya sendiri), maka biasanya pengobatan akan mampu memperbaiki keadaan penderita.
Jika penyebabnya tidak diketahui atau usia penderita telah lanjut maka prognosisnya lebih buruk.
Sebagian besar penderita yang tidak menjalani pengobatan akan menderita gagal ginjal dalam waktu 2 tahun

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sindroma-nefritik-progresif.html

Info-Kesehatan: Sindroma Nefritik Akut

Sindrom Nefritik Akut (Glomerulonefritis Akut, Glomerulonefritis Pasca Infeksi) adalah suatu peradangan pada glomeruli yang menyebabkan hematuria (darah dalam air kemih), dengan gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein dalam air kemih) yang jumlahnya bervariasi.

PENYEBAB
Sindroma nefritik akut bisa timbul setelah suatu infeksi oleh streptokokus, misalnya strep throat.
Kasus seperti ini disebut glomerulonefritis pasca streptokokus.

Glomeruli mengalami kerusakan akibat penimbunan antigen dari gumpalan bakteri streptokokus yang mati dan antibodi yang menetralisirnya.
Gumpalan ini membungkus selaput glomeruli dan mempengaruhi fungsinya.

Nefritis timbul dalam waktu 1-6 minggu (rata-rata 2 minggu) setelah infeksi dan bakteri streptokokus telah mati, sehingga pemberian antibiotik akan efektif.
Glomerulonefritis pasca streptokokus paling sering terjadi pada anak-anak diatas 3 tahun dan dewasa muda. Sekitar 50% kasus terjadi pada usia diatas 50 tahun.

Sindroma nefritik akut juga bisa disebabkan oleh reaksi terhadap infeksi lainnya, seperti:
- infeksi pada bagian tubuh buatan
- endokarditis bakterialis
- pneumonia
- abses pada organ perut
- cacar air
- hepatitis infeksios
- sifilis
- malaria.

GEJALA
Sekitar 50% penderita tidak menunjukkan gejala.
Jika ada gejala, yang pertama kali muncul adalah penimbunan cairan disertai pembengkakan jaringan (edema), berkurangnya volume air kemih dan air kemih berwarna gelap karena mengandung darah.

Pada awalnya edema timbul sebagai pembengkakan di wajah dan kelopak mata, tetapi selanjutnya lebih dominan di tungkai dan bisa menjadi hebat.

Tekanan darah tinggi dan pembengkakan otak bisa menimbulkan sakit kepala, gangguan penglihatan dan gangguan fungsi hati yang lebih serius.

DIAGNOSA
Urinalisis (analisa air kemih) menunjukkan jumlah protein yang bervariasi dan konsentrasi urea dan kreatinin di dalam darah seringkali tinggi.

Kadar antibodi untuk streptokokus di dalam darah bisa lebih tinggi daripada normal.

Kadang pembentukan air kemih terhenti sama sekali segera setelah terjadinya glomerulonefritis pasca streptokokus, volume darah meningkat secara tiba-tiba dan kadar kalium darah meningkat.
Jika tidak segera menjalani dialisa, maka penderita akan meninggal.

Sindroma nefritik akut yang terjadi setelah infeksi selain streptokokus biasanya lebih mudah terdiagnosis karena gejalanya seringkali timbul ketika infeksinya masih berlangsung.

PENGOBATAN
Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan dan kortikosteroid tidak efektif, kortikosteroid bahkan bisa memperburuk keadaaan.

Jika pada saat ditemukan sindroma nefritik akut infeksi bakteri masih berlangsung, maka segera diberikan antibiotik.

Jika penyebabnya adalah infeksi pada bagian tubuh buatan (misalnya katup jantung buatan), maka prognosisnya tetap baik, asalkan infeksinya bisa diatasi.
Untuk mengatasi infeksi biasanya dilakukan pengangkatan katup buatan yang terinfeksi dan menggantinya dengan yang baru disertai dengan pemberian antibiotik.

Penderita sebaiknya menjalani diet rendah protein dan garam sampai fungsi ginjal kembali membaik.
Bisa diberikan diuretik untuk membantu ginjal dalam membuang kelebihan garam dan air.

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi diberikan obat anti-hipertensi.

Jika terjadi gagal ginjal yang berat, penderita perlu menjalani dialisa.


PROGNOSIS

Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan yang sempurna.
Jika pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya sejumlah besar protein dalam air kemih atau terjadi kemunduran fungsi ginjal yang sangat cepat, maka kemungkinan akan terjadi gagal ginjal dan kerusakan ginjal.

Pada 1% penderita anak-anak dan 10% penderita dewasa, sindroma nefritik akut berkembang menjadi sindroma nefritik yang berkembang dengan cepat.

Sekitar 85-95% anak-anak kembali mendapatkan fungsi ginjalnya yang normal, tetapi memiliki resiko tinggi menderita tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Sekitar 40% dewasa mengalami penyembuhan yang tidak sempurna dan tetap memiliki kelainan fungsi ginjal.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sindroma-nefritik-akut.html

Info-Kesehatan: Glomerulopati

Glomerulopati merupakan peradangan pada glomeruli.
Glomeruli adalah bagian pertama dari sistem penyaringan ginjal.

Terdapat 4 jenis glomerulopati:

   1. Sindroma Nefritik Akut, timbul secara mendadak dan biasanya cepat sembuh
   2. Sindroma Nefritik Progresif, timbul secara mendadak dan segera memburuk
   3. Sindroma Nefrotik, menyebabkan hilangnya sejumlah besar protein dalam air kemih
   4. Sindroma Nefrotik Kronik, timbul secara bertahap dan memburuk secara perlahan, seringkali selama bertahun-tahun.


Jika glomerulus mengalami kerusakan, maka zat-zat dari aliran darah tidak disaring secara normal. Protein, darah, sel darah putih dan debris) dapat melewati glomerulus dan masuk ke dalam air kemih.
Bekuan darah yang kecil (mikrotrombus) bisa terbentuk di dalam kapiler yang memperdarahi glomerlus, sehingga mengurangi jumlah air kemih yang dihasilkan.
Selain itu, ginjal menjadi tidak mampu memekatkan air kemih, membuang asam dari tubuh atau menyeimbangkan pembuangan garam.
Pada awalnya glomerulus bisa mengkompensasai sebagian dengan cara tumbuh lebih besar, tetapi hal ini akan semakin menambah kerusakan sehingga pembentukan air kemih berkurang dan limbah metabolik terkumpul di dalam darah.

PENYEBAB
Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau sautu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.

Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:

   1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
   2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.


GEJALA
Gejala yang timbul tergantung kepada jenis glomerulopati yang terjadi.

DIAGNOSA
Diagnosis pasti untuk semua jenis glomerulopati adalah dengan biopsi ginjal.
Diambil potongan kecil ginjal (biasanya dengan jarum yang dimasukkan melalui kulit) dan diperiksan dengan mikroskop.

Urinalisis (pemeriksaan contoh air kemih) membantu memperkuat diagnosis dan pemeriksaan darah rutin bisa menunjukkan luasnya kerusakan fungsi ginjal.

Pengukuran kadar antibodi dalam contoh darah membantu menentukan perkembangan penyakit; jika kadarnya tinggi maka keadaannya buruk, jika kadarnya rendah maka keadaannya membaik.

PENGOBATAN
Usaha untuk merubah reaksi kekebalan dengan membuang antigen, antibodi maupun kombinasi keduanya dilakukan melalui prosedur plasmaferesis, dimana zat-zat yang berbahaya dibuang dari dalam darah.

Untuk menekan reaksi kekebalan diberikan obat anti peradangan dan obat imunosupresan (penekan sistem kekebalan) misalnya kortikosteroid, azatioprin dan siklofosfamid.
Pada beberapa kasus, diberikan obat yang mencegah terbentuknya bekuan darah.

Jika memungkinkan, diberikan pengobatan spesifik untuk penyakit yang mendasarinya; misalnya pemberian antibiotik untuk mengatasi suatu infeksi.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/glomerulopati.html

Info-Kesehatan: Nefritis

Nefritis adalah peradangan ginjal.
 
Daerah yg terkena
Penyakit yg timbul
Pembuluh darah
Vaskulitis
Glomeruli
ï‚·  Sindroma Nefritik Akut
ï‚·  Sindroma Nefritik Progresif
ï‚·  Sindroma Nefrotik
ï‚·  Sindroma Nefritik Kronik
Jaringan tubulointerstisial
ï‚·  Nefritis Tubulointerstisialis Akut
ï‚·  Nefritis Tubulointerstisialis Kronis


PENYEBAB
Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.

Suatu reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:

   1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
   2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.


GEJALA
Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/nefritis.html

Info-Kesehatan: Hidronefrosis

Hidronefrosis adalah penggembungan ginjal akibat tekanan balik terhadap ginjal karena aliran air kemih tersumbat.

Dalam keadaan normal, air kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang sangat rendah.
Jika aliran air kemih tersumbat, air kemih akan mengalir kembali ke dalam tabung-tabung kecil di dalam ginjal (tubulus renalis) dan ke dalam daerah pusat pengumpulan air kemih (pelvis renalis). Hal ini akan menyebabkan ginjal menggembung dan menekan jaringan ginjal yang rapuh.

Pada akhinya, tekanan hidronefrosis yang menetap dan berat akan merusak jaringan ginjal sehingga secara perlahan ginjal akan kehilangan fungsinya.

PENYEBAB
# Hidronefrosis biasanya terjadi akibat adanya sumbatan pada sambungan ureteropelvik (sambungan antara ureter dan pelvis renalis):

Kelainan struktural, misalnya jika masuknya ureter ke dalam pelvis renalis terlalu tinggi
# Lilitan pada sambungan ureteropelvik akibat ginjal bergeser ke bawah
# Batu di dalam pelvis renalis
# Penekanan pada ureter oleh:
- jaringan fibrosa
- arteri atau vena yang letaknya abnormal
- tumor.

Hidronefrosis juga bisa terjadi akibat adanya penyumbatan dibawah sambungan ureteropelvik atau karena arus balik air kemih dari kandung kemih:
# Batu di dalam ureter
# Tumor di dalam atau di dekat ureter
# Penyempitan ureter akibat cacat bawaan, cedera, infeksi, terapi penyinaran atau pembedahan
# Kelainan pada otot atau saraf di kandung kemih atau ureter
# Pembentukan jaringan fibrosa di dalam atau di sekeliling ureter akibat pembedahan, rontgen atau obat-obatan (terutama metisergid)
# Ureterokel (penonjolan ujung bawah ureter ke dalam kandung kemih)
# Kanker kandung kemih, leher rahim, rahim, prostat atau organ panggul lainnya
# Sumbatan yang menghalangi aliran air kemih dari kandung kemih ke uretra akibat pembesaran prostat, peradangan atau kanker
# Arus balik air kemih dari kandung kemih akibat cacat bawaan atau cedera
# Infeksi saluran kemih yang berat, yang untuk sementara waktu menghalangi kontraksi ureter.

Kadang hidronefrosis terjadi selama kehamilan karena pembesaran rahim menekan ureter. Perubahan hormonal akan memperburuk keadaan ini karena mengurangi kontraksi ureter yang secara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih.
Hidronefrosis akan berakhir bila kehamilan berakhir, meskipun sesudahnya pelvis renalis dan ureter mungkin tetap agak melebar.

Pelebaran pelvis renalis yang berlangsung lama dapat menghalangi kontraksi otot ritmis yang secara normal mengalirkan air kemih ke kandung kemih. Jaringan fibrosa lalu akan menggantikan kedudukan jaringan otot yang normal di dinding ureter sehingga terjadi kerusakan yang menetap.

GEJALA
Gejalanya tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi penyumbatan serta lamanya penyumbatan.
Jika penyumbatan timbul dengan cepat (hidronefrosis akut), biasanya akan menyebabkan kolik renalis ( nyeri yang luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan tulang panggul) pada sisi ginjal yang terkena.
Jika penyumbatan berkembang secara perlahan (hidronefrosis kronis), bisa tidak menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul).

Nyeri yang hilang timbul terjadi karena pengisian sementara pelvis renalis atau karena penyumbatan sementara ureter akibat ginjal bergeser ke bawah.

Air kemih dari 10% penderita mengandung darah.
Sering ditemukan infeksi saluran kemih (terdapat nanah di dalam air kemih), demam dan rasa nyeri di daerah kandung kemih atau ginjal.

Jika aliran air kemih tersumbat, bisa terbentuk batu (kalkulus).

Hidronefrosis bisa menimbulkan gejala saluran pencernaan yang samar-samar, seperti mual, muntah dan nyeri perut.
Gejala ini kadang terjadi pada penderita anak-anak akibat cacat bawaan, dimana sambungan ureteropelvik terlalu sempit.
Jika tidak diobati, pada akhirnya hidronefrosis akan menyebabkan kerusakan ginjal dan bisa terjadi gagal ginjal.

DIAGNOSA
Dokter bisa merasakan adanya massa di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggul, terutama jika ginjal sangat membesar.

Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya kadar urea yang tinggi karena ginjal tidak mampu membuang limbah metabolik ini.

Beberapa prosedur digunakan utnuk mendiagnosis hidronefrosis:

# USG, memberikan gambaran ginjal, ureter dan kandung kemih
# Urografi intravena, bisa menunjukkan aliran air kemih melalui ginjal
# Sistoskopi, bisa melihat kandung kemih secara langsung.

PENGOBATAN
Pada hidronefrosis akut:
- Jika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang hebat, maka air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera dikeluarkan (biasanya melalui sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit).
- Jika terjadi penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu, maka bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara waktu.

Hidronefrosis kronis diatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan air kemih.
Ureter yang menyempit atau abnormal bisa diangkat melalui pembedahan dan ujung-ujungnya disambungkan kembali.
Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter dari jaringan fibrosa.
Jika sambungan ureter dan kandung kemih tersumbat, maka dilakukan pembedahan untuk melepaskan ureter dan menyambungkannya kembali di sisi kandung kemih yang berbeda.

Jika uretra tersumbat, maka pengobatannya meliputi: - terapi hormonal untuk kanker prostat
- pembedahan
- melebarkan uretra dengan dilator.


PROGNOSIS

Pembedahan pada hidronefrosis akut biasanya berhasil jika infeksi dapat dikendalikan dan ginjal berfungsi dengan baik.

Prognosis untuk hidronefrosis kronis belum bisa dipastikan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/hidronefrosis.html

Info-Kesehatan: Batu Saluran Kemih

Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.

Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

PENYEBAB
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal.
Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.
Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut batu infeksi karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.

Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih.
Batu yang besar disebut kalkulus staghorn. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

GEJALA
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala.
Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.

Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.

Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih.
Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

DIAGNOSA
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis).
Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas.

Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil.
Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.

Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.

Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

PENGOBATAN
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati.
Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.

Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik.

Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL).
Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.

Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik.
Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.

Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini.
Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

PENCEGAHAN
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.
Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

Batu kalsium.
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi.
# Obat diuretik thiazid(misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
# Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
# Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
# Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat.
# Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi.
# Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu asam urat.
# Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.
# Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol.
# Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat.
# Dianjurkan untuk banyak minum air putih.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/batu-saluran-kemih.html

Info-Kesehatan: Bacteriuria Tanpa Gejala

Bacteriuria asymptomatic adalah kondisi di mana jumlah bakteri lebih besar daripada biasanya pada air kencing tetapi gejala tidak ada.

Bacteriuria asymptomatic biasanya tidak diobati karena membasmi bakteri bisa sulit dan komplikasi jarang terjadi. Juga, pemberian antibiotika bisa mengubah keseimbangan bakteri di tubuh, kadang-kadang membiarkan bakteri tumbuh subur lebih sulit untuk dihapuskan.

Tahukah anda
Kebanyakan orang yang mempunyai bakteri berlebihan di air kencing dan tidak mempunyai gejala sebaiknya tidak diobati.

Pengeecualian jika orang mempunyai kondisi yang membuat infeksi saluran kencing benar-benar berisiko. Kondisi seperti itu mungkin termasuk kehamilan, pencangkokan ginjal, menggunakan obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, atau mempunyai kondisi yang menekan sistem kekebalan tubuh (misalnya, AIDS, kanker tertentu, atau mempunyai jumlah sel darah putih yang rendah). Misalnya, infeksi kandung kemih dengan serius bisa menyulitkan kehamilan dengan meningktanya infeksi ginjal dan menyebabkan pyelonephritis, menyebabkan keguguran. Juga, infeksi saluran kencing secara permanen bisa merusak satu atau kedua ginjal setelah pencangkokan ginjal. Infeksi saluran kencing bisa menyebabkan infeksi peredaran darah yang fatal pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya tertekan oleh obat atau penyakit. Kadang-kadang, sistem kekebalan tubuh menjadi tertekan setelah kemoterapi kanker. Asymptomatic bacteriuria juga kadang-kadang diobati pada orang yang mempunyai batu ginjal jenis tertentu yang tidak bisa dihapuskan dan menyebabkan terulangnya infeksi saluran kencing.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/bacteriuria-tanpa-gejala.html

Info-Kesehatan: Pielonefritis

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada salah satu atau kedua ginjal.

PENYEBAB
Escherichia coli (bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar) merupakan penyebab dari 90% infeksi ginjal diluar rumah sakit dan penyebab dari 50% infeksi ginjal di rumah sakit.
Infeksi biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik ke kandung kemih.

Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa dicegah oleh aliran air kemih yang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat masuknya ke kandung kemih.
Berbagai penyumbatan fisik pada aliran air kemih (misalnya batu ginjal atau pembesaran prostat) atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal.

Infeksi juga bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran darah.

Keadaan lainnya yang meningkatkan resiko terjadinya infeksi ginjal adalah:
- kehamilan
- kencing manis
- keadaan-keadaan yang menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

GEJALA
Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah.

Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih.

Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal.
Kadang otot perut berkontraksi kuat.

Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter.
Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal.

Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.

Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam sama sekali.
Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil).
Pielonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis pielonefritis adalah:
- pemeriksaan air kemih dengan mikroskop
- pembiakan bakteri dalam contoh air kemih untuk menentukan adanya bakteri.

USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya.

PENGOBATAN
Segera setelah diagnosis ditegakkan, diberikan antibiotik.
Untuk mencegah kekambuhan, pemberian antibiotik bisa diteruskan selama 2 minggu.
4-6 minggu setelah pemberian antibiotik, dilakukan pemeriksaan air kemih ulang untuk memastikan bahwa infeksi telah berhasil diatasi.

Pada penyumbatan, kelainan struktural atau batu, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

PENCEGAHAN
Seseorang yang sering mengalami infeksi ginjal atau penderita yang infeksinya kambuh setelah pemakaian antibiotik dihentikan, dianjurkan untuk mengkonsumsi antibiotik dosis rendah setiap hari sebagai tindakan pencegahan.
Lamanya pengobatan pencegahan yang ideal tidak diketahui, tetapi seringkali dihentikan setelah 1 tahun. Jika infeksi kembali kambuh, maka pengobatan ini dilanjutkan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/pielonefritis.html

Info-Kesehatan: Ureteritis

Ureteritis adalah infeksi pada salah satu atau kedua ureter.
Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.

PENYEBAB
Penyebab yang paling sering adalah penyebaran infeksi dari ginjal atau kandung kemih.

Penyebab lainnya adalah melambatnya aliran air kemih karena kelainan saraf pada ureter.

PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk mengatasi penyebabnya, yaitu infeksi ginjal atau infeksi kandung kemih.

Bila perlu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat bagian ureter yang sarafnya mengalami kelainan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/ureteritis.html

Info-Kesehatan: Sistitis Interstisialis

Sistitis Interstisialis adalah peradangan kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui karena tidak ditemukan organisme infeksius di dalam air kemih.
Yang khas adalah penyakit ini sering ditemukan pada wanita setengah baya.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- sering berkemih
- desakan untuk berkemih
- disuria (nyeri ketika berkemih)
- nyeri pada saat melakukan hubungan seksual (dispareunia).

Kadang air kemih mengandung darah.
Pada akhirnya bisa terjadi pengisutan kandung kemih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan sitoskopi, dimana akan tampak titik-titik perdarahan pada lapisan kandung kemih.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisialis.
Beberapa jenis pengobatan yang pernah dicoba dilakukan pada penderita sistitis interstisialis:
- Dilatasi (pelebaran) kandung kemih dengan tekanan hidrostatik (tenaga air)
- Obat-obatan (elmiron, nalmafen)
- Anti-depresi (memberikan efek pereda nyeri)
- Antispasmodik
- Klorapaktin (dimasukkan ke dalam kandung kemih)
- Antibiotik (biasanya tidak banyak membantu, kecuali jika terdapat infeksi kandung kemih)
- DMSO (dimetilsulfoksida), untuk mengurangi peradangan
- Pembedahan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sistitis-interstisialis.html

Info-Kesehatan: Sistitis : Infeksi Pada Kandung Kemih

Sistitis adalah infeksi pada kandung kemih.

Infeksi kandung kemih umumnya terjadi pada wanita, terutama pada masa reproduktif. Beberapa wanita menderita infeksi kandung kemih secara berulang.

PENYEBAB
Bakteri dari vagina bisa berpindah dari uretra ke kandung kemih.
Wanita sering menderita infeksi kandung kemih setelah melakukan hubungan seksual, kemungkinan karena uretra mengalami cedera pada saat melakukan hubungan seksual.

Kadang infeksi kandung kemih berulang pada wanita terjadi karena adanya hubungan abnormal antara kandung kemih dan vagina (fistula vesikovaginal).

Infeksi kandung kemih jarang terjadi pada pria dan biasanya berawal sebagai infeksi uretra yang bergerak menuju prostat lalu ke kandung kemih.
Selain itu, infeksi kandung kemih bisa terjadi akibat pemasangan kateter atau alat yang digunakan selama pembedahan.
Penyebab tersering dari infeksi kandung kemih berulang pada pria adalah infeksi prostat karena bakteri yang bersifat menetap. Antibiotik dengan segera akan melenyapkan bakteri dari air kemih di dalam kandung kemih, tetapi antibiotik tidak dapat menembus prostat dengan baik sehingga tidak dapat meredakan infeksi di dalam prostat. Karena itu, jika pemakaian antibiotik dihentikan, maka bakteri yang berada di dalam prostat akan cenderung kembali menginfeksi kandung kemih.

Hubungan abnormal antara kandung kemih dan usus (fistula vesikoenterik) kadang menyebabkan bakteri pembentuk gas masuk dan tumbuh di dalam kandung kemih.
Infeksi ini bisa menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung udara di dalam air kemih (pneumaturia).

GEJALA
Infeksi kandung kemih biasanya menyebabkan desakan untuk berkemih dan rasa terbakar atau nyeri selama berkemih.
Nyeri biasanya dirasakan diatas tulang kemaluan dan sering juga dirasakan di punggung sebelah bawah.

Gejala lainnya adalah nokturia (sering berkemih di malam hari).

Air kemih tampak berawan dan mengandung darah.

Kadang infeksi kandung kemih tidak menimbulkan gejala dan diketahui pada saat pemeriksaan air kemih (urinalisis untuk alasan lain.)
Sistitis tanpa gejala terutama sering terjadi pada usia lanjut, yang bisa menderita inkontinensia uri sebagai akibatnya.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.

Diambil contoh air kemih aliran tengah (midstream), agar air kemih tidak tercemar oleh bakteri dari vagina atau ujung penis. Air kemih kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat adanya sel darah merah atau sel darah putih atau zat lainnya.
Dilakukan penghitungan bakteri dan dibuat biakan untuk menentukan jenis bakterinya. Jika terjadi infeksi, maka biasanya satu jenis bakteri ditemukan dalam jumlah yang banyak.

Pada pria, air kemih aliran tengah biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis. Pada wanita, contoh air kemih ini kadang dicemari oleh bakteri dari vagina, sehingga perlu diambil contoh air kemih langsung dari kandung kemih dengan menggunakan kateter.

Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis sistitis adalah:
- Rontgen, untuk menggambarkan ginjal, ureter dan kandung kemih
- Sistouretrografi, untuk mengetahui adanya arus balik air kemih dari kandung kemih dan penyempitan uretra
- Uretrogram retrograd, untuk mengetahui adanya penyempitan, divertikula atau fistula
- Sistoskopi, untuk melihat kandung kemih secara langsung dengan serat optik.

PENGOBATAN
Pada usia lanjut, infeksi tanpa gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Untuk sistitis ringan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah minum banyak cairan. Aksi pembilasan ini akan membuang banyak bakteri dari tubuh, bakteri yang tersisa akan dilenyapkan oleh pertahanan alami tubuh.

Pemberian antibiotik per-oral (tablet, kapsul, sirup) selama 3 hari atau dosis tunggal biasanya efektif, selama belum timbul komplikasi.
Jika infeksinya kebal, biasanya antibiotik diberikan selama 7-10 hari.

Untuk meringankan kejang otot bisa diberikan atropin.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan fenazopiridin.
Gejalanya seringkali bisa dikurangi dengan membuat suasana air kemih menjadi basa, yaitu dengan meminum baking soda yang dilarutkan dalam air.

Pembedahan dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pada aliran kemih (uropati obstruktif) atau untuk memperbaiki kelainan struktur yang menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi.
Biasanya sebelum pembedahan diberikan antibiotik untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi ke seluruh tubuh.

PENCEGAHAN
Sebagai tindakan pencegahan pada penderita yang telah mengalami sistitis lebih dari 2 kali, antibiotik bisa terus diberikan dalam dosis rendah.
Antibiotik bisa diberikan setiap hari, 3 kali/minggu atau segera setelah melakukan hubungan seksual.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sistitis-infeksi-pada-kandung-kemih.html

Info-Kesehatan: Uretritis

Uretritis adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.

PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa bakteri, jamur atau virus.
Pada wanita jasad renik tersebut biasanya berasal dari vagina. Pada kebanyakan kasus, bakteri berasal dari usus besar dan sampai ke vagina melalui anus. Lelaki lebih jarang menderita uretritis.

Jasad renik yang ditularkan melalui hubungan seksual (misalnya Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore), masuk ke vagina atau penis pada saat melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual yang terinfeksi dan bisa menjalar ke uretra.
Uretritis pada pria paling sering disebabkan oleh gonokokus.

Klamidia dan virus herpes simpleks juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa menyebabkan uretritis.

GEJALA
Pada pria, uretritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari uretra.
Jika penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan mengandung nanah. Jika penyebabnya adalah jasad renik yang lainnya, maka cairan ini mengandung lendir.

Gejala lainnya adalah nyeri pada saat berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk berkemih.

Jika uretritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka pada akhirnya akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).
Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya uretritis pada uretra yang lebih tinggi dan kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra), yang juga bisa mengalami infeksi.

Jika abses menyebabkan terjadinya perforasi kulit, maka air kemih bisa mengalir melalui saluran baru (fistula uretra).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Untuk mengetahui penyebabnya, bisa diambil contoh cairan yang keluar dari uretra dan dianalisa di laboratorium.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada mikroorganisme penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah bakteri, maka diberikan antibiotik.
Jika penyebabnya adalah virus herpes simpleks, maka diberikan obat anti-virus (misalnya asiklovir).

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/uretritis.html

Info-Kesehatan: Trauma Saluran Kemih

Saluran kemih (termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra) dapat mengalami trauma karena luka tembus (tusuk), trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan.

Gejala yang paling banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin (hematuria), berkurangnya proses berkemih dan nyeri.
Beberapa trauma dapat menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat, dapat menurunkan tekanan darah (syok).

Limbah metabolik harus disaring dari darah oleh ginjal dan dibuang melalui saluran kemih, karena itu setiap cedera yang mempengaruhi proses tersebut bisa berakibat fatal.
Mencegah kerusakan menetap pada saluran kemih dan mencegah kematian tergantung kepada diagnosis dan pengobatan yang tepat.


TRAUMA GINJAL

Trauma tumpul sering menyebabkan luka pada ginjal, misalnya karena kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh atau trauma pada saat berolah raga.
Luka tusuk pada ginjal dapat karena tembakan atau tikaman.

Kerusakan yang terjadi bervariasi.
Cedera ringan menyebabkan hematuria yang hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan mikroskopis, sedangkan cedera berat bisa menyebabkan hematuria yang tampak sebagai air kemih yang berwarna kemerahan.

Jika ginjal mengalami luka berat, bisa terjadi perdarahan hebat dan air kemih bisa merembes ke jaringan di sekitarnya.
Jika ginjal sampai terpisah dari tangkainya yang mengandung vena dan arteri, maka bisa terjadi perdarahan hebat, syok dan kematian.

Trauma yang akibat ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy, suatu prosedur rutin untuk menghancurkan batu ginjal) bisa menyebabkan ditemukannya darah dalam air kemih yang sifatnya sementara, tidak terlalu jelas dan akan membaik dengan sendirinya, tanpa pengobatan khusus.

Pemeriksaan sinar X untuk ginjal dan saluran kemih, misalnya urografi intravena dan CT scan, dapat secara akurat menentukan lokasi dan luasnya cedera.

Pengobatan diawali dengan langkah untuk mengendalikan kehilangan darah dan mencegah syok.
Diberikan cairan intravena untuk menormalkan tekanan darah dan merangsang pembentukan air kemih.
Untuk cedera ringan (misalnya akibat terapi ESWL), dilakukan pengawasan ketat terhadap asupan cairan dan penderita menjalani tirah baring.
Cedera berat yang menyebabkan perdarahan hebat atau kebocoran air kemih ke jaringan di sekitarnya seringkali harus diatasi dengan pembedahan.

Jika aliran darah ke ginjal berkurang, maka jaringan ginjal yang normal bisa mati dan digantikan oleh jaringan parut.
Hal ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang terjadi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah terjadinya trauma.

Biasanya jika terdiagnosis dan diobati secara tepat dan cepat, maka sebagian besar trauma ginjal memiliki prognosis yang baik.


TRAUMA URETER

Sebagian besar trauma ureter (saluran dari ginjal yang menuju ke kandung kemih) terjadi selama pembedahan organ panggul atau perut, seperti histerektomi, reseksi kolon atau uteroskopi.
Seringkali terjadi kebocoran air kemih dari luka yang terbentuk atau berkurangnya produksi air kemih.

Gejala biasanya tidak spesifik dan bisa timbul demam atau nyeri.

Penyebab lain trauma ureter adalah luka tembus, biasanya karena luka tembak.
Jarang terjadi trauma ureter akibat pukulan maupun luka tumpul.

Pemeriksaan diagnostik yang biasanya dilakukan adalah urografi intravena, CT scan dan urografi retrograd.

Jika trauma ureter terjadi akibat pembedahan, maka dilakukan pembedahan lainnya untuk memperbaiki ureter.
Ureter bisa disambungkan kembali ke tempat asalnya atau di bagian kandung kemih yang lainnya.
Pada trauma yang tidak terlalu berat, dipasang kateter ke dalam ureter dan dibiarkan selama 2-6 minggu sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan.
Pengobatan terbaik untuk trauma ureter akibat luka tembak atau luka tusuk adalah pembedahan.


TRAUMA KANDUNG KEMIH

Trauma benturan pada panggul yang menyebabkan patah tulang (fraktur) seringkali terjadi pada kecelakaan sepeda motor dan bisa menyebabkan robekan pada kandung kemih.
Luka tembus, biasanya akibat tembakan, juga bisa mencederai kandung kemih.

Gejala utama adalah adanya darah dalam air kemih atau kesulitan untuk berkemih.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sistografi.

Robekan kecil (laserasi) bisa diatasi dengan memasukkan kateter ke dalam uretra untuk mengeluarkan air kemih selama 7-10 hari dan kandung kemih akan membaik dengan sendirinya.

Untuk luka yang lebih berat, biasanya dilakukan pembedahan untuk menentukan luasnya cedera dan untuk memperbaiki setiap robekan. Selanjutnya air kemih dibuang dari kandung kemih dengan menggunakan 2 kateter, 1 terpasang melalui uretra (kateter trans-uretra) dan yang lainnya terpasang langsung ke dalam kandung kemih melalui perut bagian bawah (kateter suprapubik).
Kateter tersebut dipasang selama 7-10 hari atau diangkat setelah kandung kemih mengalami penyembuhan yang sempurna.


TRAUMA URETRA

Penyebab utama dari trauma uretra adalah patah tulang panggul dan karena kedua kaki mengangkang (pada pria).
Prosedur pembedahan pada uretra atau alat yang dimasukkan ke dalam uretra juga bisa melukai uretra, tetapi lukanya relatif ringan.

Gejalanya adalah ditemukannya darah di ujung penis, hematuria dan gangguan berkemih.
Kadang air kemih merembes ke dalam jaringan di dinding perut, kantung zakar atau perineum (daerah antara anus dan vulva atau kantung zakar).

Penyempitan ureter (striktur) di daerah yang terkena biasanya merupakan komplikasi yang bisa terjadi di kemudian hari.
Hal ini bisa menyebabkan impotensi akibat kerusakan arteri dan saraf penis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan uretrogram retrograd.

Pengobatan untuk memar ringan adalah memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih selama beberapa hari untuk mengeluarkan air kemih dan uretra akan membaik dengan sendirinya.
Untuk cedera lainnya, pengeluaran air kemih dari uretra dilakukan dengan cara memasang kateter langsung ke dalam kandung kemih.
Untuk struktur uretra dilakukan perbaikan melalui pembedahan.

Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/trauma-saluran-kemih.html