Sistitis Interstisialis adalah peradangan kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui karena tidak ditemukan organisme infeksius di dalam air kemih.
Yang khas adalah penyakit ini sering ditemukan pada wanita setengah baya.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- sering berkemih
- desakan untuk berkemih
- disuria (nyeri ketika berkemih)
- nyeri pada saat melakukan hubungan seksual (dispareunia).
Kadang air kemih mengandung darah.
Pada akhirnya bisa terjadi pengisutan kandung kemih.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan sitoskopi, dimana akan tampak titik-titik perdarahan pada lapisan kandung kemih.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisialis.
Beberapa jenis pengobatan yang pernah dicoba dilakukan pada penderita sistitis interstisialis:
- Dilatasi (pelebaran) kandung kemih dengan tekanan hidrostatik (tenaga air)
- Obat-obatan (elmiron, nalmafen)
- Anti-depresi (memberikan efek pereda nyeri)
- Antispasmodik
- Klorapaktin (dimasukkan ke dalam kandung kemih)
- Antibiotik (biasanya tidak banyak membantu, kecuali jika terdapat infeksi kandung kemih)
- DMSO (dimetilsulfoksida), untuk mengurangi peradangan
- Pembedahan.
PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui karena tidak ditemukan organisme infeksius di dalam air kemih.
Yang khas adalah penyakit ini sering ditemukan pada wanita setengah baya.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- sering berkemih
- desakan untuk berkemih
- disuria (nyeri ketika berkemih)
- nyeri pada saat melakukan hubungan seksual (dispareunia).
Kadang air kemih mengandung darah.
Pada akhirnya bisa terjadi pengisutan kandung kemih.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan sitoskopi, dimana akan tampak titik-titik perdarahan pada lapisan kandung kemih.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisialis.
Beberapa jenis pengobatan yang pernah dicoba dilakukan pada penderita sistitis interstisialis:
- Dilatasi (pelebaran) kandung kemih dengan tekanan hidrostatik (tenaga air)
- Obat-obatan (elmiron, nalmafen)
- Anti-depresi (memberikan efek pereda nyeri)
- Antispasmodik
- Klorapaktin (dimasukkan ke dalam kandung kemih)
- Antibiotik (biasanya tidak banyak membantu, kecuali jika terdapat infeksi kandung kemih)
- DMSO (dimetilsulfoksida), untuk mengurangi peradangan
- Pembedahan.
Source:http://www.terapisehat.com/2010/10/sistitis-interstisialis.html
No comments:
Post a Comment