Rubella Kongenitalis adalah suatu infeksi oleh virus penyebab rubella (campak Jerman) yang terjadi ketika bayi berada dalam kandungan dan bisa menyebabkan cacat bawaan.
Istilah Jerman tidak ada hubungannya dengan negara Jerman, tetapi kemungkinan berasal dari bahasa Perancis kuno "germain" dan bahasa Latin "germanus", yang artinya adalah mirip atau serupa.
Sebelum ditemukan vaksin rubella pada tahun 1969, wabah rubella terjadi setiap 6-9 tahun. Wabah terutama menyerang anak-anak yang berusia 5-9 tahun dan dewasa, tetapi ada juga kasus yang menyebabkan rubella kongenitalis.
Saat ini, setelah pemakaian vaksin rubella, kasus rubella kongenitalis telah menurun secara dramatis dan hampir jarang terjadi.
PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus rubella, yang bisa ditemukan di tenggorokan, darah dan tinja penderita.
Penularan virus terjadi melalui percikan ludah dan cairan dari hidung dan tenggorokan. Tetapi penularan juga bisa terjadi melalui darah dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya.
Seorang penderita bisa menularkan virus ini 1 minggu sebelum timbulnya ruam kulit sampai 1 minggu setelah ruam kulit menghilang.
Pada anak-anak biasanya penyakit ini bersifat ringan, tetapi pada wanita hamil bisa menyebabkan rubella kongenitalis pada janin yang berada dalam kandungannya.
Rubella kongenitalis terjadi akibat perusakan oleh virus pada saat janin sedang berkembang. Saat yang paling kritis adalah trimester pertama. Setelah usia kehamilan mencapai lebih dari 4 bulan, infeksi rubella pada ibu tampaknya tidak membahayakan janin yang sedang berkembang.
Seorang ibu hamil yang tidak mendapatkan imunisasi rubella memiliki resiko menderita nfeksi rubella dan menularkannya kepada janinnya.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- ruam kulit (purpura atau peteki)
- berat badan lahir yang rendah
- mikrosefalus (kepala yang kecil)
- ubun-ubun menonjol
- lemas
- rewel
- gangguan pendengaran
- tuli
- kejang
- ketegangan otot abnormal
- kornea keruh atau pupilnya putih (leukokoria)
- keterbelakangan motorik
- keterbelakangan mental
- kelainan pada garis telapak tangan (simian crease).
Kelainan jantung bawaannya berupa:
- PDA (patent ductus arteriosus)
- Stenosis arteri pulmoner
- Koartasio aorta dan kelainan aorta lainnya
- Kelainan septum ventrikel (ventricular septal defect, VSD)
- Nekrosis otot jantung.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan adanya riwayat infeksi rubella pada ibu selama hamil (terutama pada trimester pertama).
Pemeriksaan mata menunjukkan:
- katarak
- glaukoma
- retinitis .
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- Pemeriksaan air kemih, lendir hidung-tenggorokan dan cairan serebrospinal (untuk menemukan virus)
- Skrining TORCH positif
- Kadar IgM (IgM khusus untuk rubella).
PENGOBATAN
Perawatan yang dilakukan tergantung kepada organ yang terkena:
# Gangguan pendengaran diatasi dengan pemakaian alat bantu dengar, terapi wicara dan memasukkan anak ke sekolah khusus
# Lesi jantung diatasi dengan pembedahan
# Gangguan penglihatan sebaiknya diobati agar penglihatan anak berada pada ketajaman yang terbaik
# Jika keterbelakangan mentalnya sangat berat, mungkin anak perlu dimasukkan ke institusi khusus.
PENCEGAHAN
Untuk mencegah rubella kongenitalis, diberikan vaksinasi rubella sebelum hamil. Vaksin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
Semua wanita muda yang belum pernah menderita rubella harus divaksinasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah menjalani vaksinasi.
Source:http://www.terapisehat.com/2010/09/rubella-campak-jerman-kongenitalis.html
No comments:
Post a Comment