Info-Kesehatan: Minyak Esensial Seimbangkan Pikiran

MINYAK esensial lazim digunakan sebagai terapi aroma. Ada banyak cara untuk menikmati khasiatnya. Selain lewat pemijatan atau sekadar pengharum ruangan, juga bisa dengan dipakai berendam, sebagai kompres, semprot, dan sebagainya.

Dalam buku The Encyclopedia of Complementary Medicine, The Complete Family Guide to Alternative Health Care disebutkan bahwa minyak esensial merupakan zat serbaguna. Molekul yang dilepaskan ke udara adalah sebagai uap air. Ketika uap air yang mengandung komponen kimia tersebut dihirup, akan diserap tubuh melalui hidung dan paru-paru yang kemudian masuk ke aliran darah.

Bersamaan saat dihirup itu, uap air akan berjalan dengan segera ke sistem limbik otak yang bertanggung jawab dalam sistem integrasi dan ekspresi perasaan, belajar, ingatan, emosi, serta rangsangan fisik. Kala digunakan sebagai aplikasi di luar tubuh, minyak esensial bermanfaat dalam menyeimbangkan kondisi kulit, seperti juga otot dan organ bagian dalam.

Yang perlu diingat, minyak esensial tidak bersifat menyembuhkan seperti layaknya obat-obat kedokteran, tetapi dapat merangsang proses penyembuhan alami tubuh, menaikkan keseimbangan dan keselarasan dari energi yang tak kentara pada pikiran dan tubuh. Terapi aroma menawarkan hasil terbaik bila digunakan secara konsisten dan disertai dengan gaya hidup sehat secara menyeluruh.

Campur Pelarut
Minyak esensial biasanya dilarutkan dengan zat pelarut seperti minyak sayur, lotion, atau yang lainnya. Untuk memijat, minyak esensial sebaiknya dicampur dengan minyak pelarut berkualitas tinggi.  Banyak minyak yang cocok digunakan sebagai minyak pelarut.

Minyak almond berperan sebagai minyak pelarut yang ideal karena ringan, tidak berbau, dan baik. Saat diaplikasikan pada kulit, minyak akan diserap dan dibawa ke jaringan otot, sendi, dan organ tubuh lainnya.

Minyak esensial adalah konsentrat yang umumnya merupakan hasil penyulingan dari bunga, buah, semak-semak, dan pohon. Sayangnya, untuk mendapat sedikit minyak esensial diperlukan bahan yang cukup banyak.

Denis Rowley dalam buku Aromatherapy, Recipes and Remedies to Enhance Your Life menyebutkan bahwa diperlukan 60 ribu daun bunga mawar agar memperoleh 30 ml minyak bunga mawar. Lalu, untuk menghasilkan 3 kg minyak lavender diperlukan 100 kg lavender!

Minyak esensial sangat efektif dan bermanfaat saat dihirup atau digunakan pada bagian luar. Indra penciuman berhubungan dekat dengan emosi manusia. Saat aroma dari minyak esensial dihirup, tubuh akan memberikan respon psikologis.

Penggunaan minyak esensial tidak boleh terlalu banyak. Dosis yang terlalu besar dari minyak esensial bisa bersifat racun. Untuk itu, dosisnya harus sesuai dengan panduan. Contohnya, bila pada resep diminta hanya tiga tetes minyak esensial, jangan berpikiran kalau ditambahkan hingga enam tetes akan mendapat manfaat dua kali lipatnya.

Perlu diingat bahwa minyak esensial yang digunakan mesti 100 persen asli, bukan aroma wangi-wangian atau esens. Beli minyak esensial dari produsen maupun merek yang terpercaya. Jangan takut bertanya bila ingin memastikan minyak yang diinginkan.

Untuk Keperluan Sehari-hari
Penggunaan minyak esensial tak selalu untuk pemijatan atau merendam tubuh. Ada beberapa cara menggunakan minyak esensial yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang disebutkan Denis Rowley dalam buku Aromatherapy, Recipes and Remedies to Enhance Your Life.

Bathtub. Isi bathtub dengan air hangat. Tambahkan 4-6 tetes minyak esensial dan aduk-aduk guna melarutkan minyak tersebut. Rendam tubuh sedikitnya selama 10 menit.

Rendam kaki. Tambahkan 4-6 tetes minyak esensial dalam mangkuk besar berisi air hangat. Masukkan kaki dalam air tersebut selama 15 menit.

Mandi dengan pancuran. Tempatkan 4 tetes minyak esensial pada gelas kosong berukuran 100 ml. Saat berada di bawah air pancuran, isi botol dengan air hangat dan gosok campuran tersebut pada kulit. Pilihan lain, tambahkan 4 tetes minyak esensial pada spons dan gosok di kulit saat berada di bawah air pancuran.

Kompres. Tambahkan 3-6 tetes minyak esensial pada setengah liter air. Masukkan handuk kecil pada air tersebut dan peras. Lalu, letakkan handuk tersebut pada wilayah yang diinginkan. Bisa juga untuk mengompres wajah dengan menambahkan 2 tetes minyak esensial pada satu mangkuk air hangat. Masukkan kain atau handuk kecil pada air larutan dan peras. Letakkan pada wajah selama beberapa menit. Ulangi cara tersebut selama tiga kali.

Hirup. Isi sebuah mangkuk dengan air hangat. Tambahkan 3-6 tetes minyak esensial. Dengan posisi kepala berada di atas mangkuk, tutup kepala dengan handuk. Secara perlahan, hirup aroma yang keluar dari mangkuk tersebut.

Pijat. Campur minyak esensial yang telah dipilih dengan minyak pembawa. Campuran yang biasa adalah 5 tetes minyak esensial untuk setiap 10 ml minyak pembawa.

Parfum. Campur 2-3 tetes minyak esensial yang berbeda dengan minyak jojoba untuk menciptakan parfum buatan sendiri.

Lilin. Nyalakan lilin dan tunggu hingga mulai meleleh. Tambahkan 1-2 tetes minyak esensial pada lilin hangat. Karena mudah terbakar, sebaiknya jangan sampai terkena api.

Lampu neon. Teteskan 1-2 minyak esensial pada lampu neon sebelum dinyalakan. Karena mudah terbakar, jangan meneteskan minyak esensial saat lampu sudah menyala.

Sapu tangan. Cipratkan satu tetes minyak esensial pada tisu atau sapu tangan. Hirup kala diperlukan.

Spray. Isi botol spray kosong yang bersih dengan air dari sumber mata air. Tambahkan 3-4 tetes minyak esensial. Semprotkan campuran tersebut untuk mengharumkan ruangan, memelihara kesegaran wajah dan tubuh.

Pembakar terapi. Gunakan alat pembakar terapi untuk terapi aroma. Isi mangkuk dengan air dan nyalakan lilin di bawah mangkuk tersebut. Tambahkan 6 tetes minyak esensial dama air tersebut.

Pengharum ruangan. Tambahkan 6 tetes minyak esensial pada mangkuk kecil berisi air hangat. Letakkan mangkuk di meja atau sudut ruangan. Biarkan aroma wanginya menyebar ke seluruh ruangan.

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat, Kompas,Senin, 21 April 2008

Source:http://www.terapisehat.com/2011/03/minyak-esensial-seimbangkan-pikiran.html

No comments:

Post a Comment